بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
DAJJAL / KHAWARIJ Malapetaka Akhir Zaman By, Ustadz Abu Faiz al-Atsari خفظه الله MUQODDIMAH Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم, keluarga, dan sahabatnya. Amma Ba’du: Salah satu mukjizat Rosululloh صلى الله عليه وسلم adalah beliau diberi kemampuan menceritakan suatu peristiwa yang akan terjadi. Tidak hanya itu, beliau juga diberi kemampuan mengabarkan peristiwa yang akan terjadi kelak di akhir zaman. Semua peristiwa yang beliau kabarkan adalah suatu kepastian yang tidak diragukan lagi kebenarannya, karena tidaklah ada satu perkataan pun yang keluar dari lisan beliau kecuali itu adalah wahyu dari Alloh عزّوجلّ Pencipta dan Pengatur alam semesta. Berikut adalah secercah kisah di akhir zaman, yang bisa menjadi pelajaran sekaligus peringatan bagi hamba-hamba Alloh yang beriman, dan sebagai bukti kekuasaan Alloh سبحانه و تعالى serta kebenaran Risalah Rosululloh Muhammad صلى الله عليه وسلم. Allohul Musta'an AL KISAH Dari Nawwas bin Sam'an رضي الله عنه, ia berkata: "Pada suatu hari, Rosululloh صلى الله عليه وسلم mengisahkan tentang Dajjal, beliau menganggapnya remeh, tapi juga merisaukannya. Sampai-sampai kami (para sahabat) merasa kawatir apabila Dajjal telah berada di sekitar kami, maka ketika kami menemui Rosululloh صلى الله عليه وسلم beliau mengetahui hal tersebut, kemudian bertanya: "Ada apa dengan kalian?," kami menjawab: "Wahai Rosululloh, suatu hari engkau menyebutkan tentang Dajjal, engkau menganggapnya remeh tapi engkau juga merisaukannya sehingga kami kawatir Dajjal telah ada di tengah-tengah kami," maka kemudian Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda: "Bukan Dajjal yang lebih aku kawatirkan atas kalian, jika dia keluar sementara aku masih berada di tengah-tengah kalian, maka aku yang akan menghadapinya, tetapi apabila dia keluar sedangkan aku tidak ada di tengah-tengah kalian, maka masing-masing orang mengurus dirinya sendiri, (dan) Alloh عزّوجلّ adalah penolong bagi setiap muslim. Dajjal adalah pemuda berambut keriting, matanya menonjol, seakan diriku memperumpamakannya seperti Abdul Uzza bin Qothon.1 Barangsiapa di antara kalian yang menjumpainya, hendaknya dia membaca ayat pada awal-awal Surat al-Kahfi, dia (Dajjal) akan keluar di jalan antara Syam dan Iraq, lalu membuat kerusakan di kanan dan kiri. Wahai hamba Alloh tetap kokohlah kalian!" Kami bertanya: "Wahai Rosululloh, berapa lama dia akan tinggal di bumi?" Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab: "Empat puluh hari, sehari (pada waktu itu) seperti setahun, sehari (setelahnya) seperti sebulan, dan sehari (setelahnya) seperti sepekan, kemudian hari-hari berikutnya akan seperti hari-hari biasa," kemudian kami bertanya: "Wahai Rosululloh, sehari seperti setahun tadi, apakah cukup bagi kami untuk melakukan sholat sehari?," Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab: "Tidak, tapi perkirakanlah waktu- waktunya!," kami bertanya lagi: "Wahai Rosululloh, bagaimana kecepatan perjalanannya di muka bumi ini?" Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab: "Seperti hujan yang dihembuskan angin, kemudian Dajjal mendatangi suatu kaum, lalu mereka percaya dan mendukungnya, maka dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan dan memerintahkan tanah untuk menumbuhkan tanaman, maka tumbuhlah tanaman-tanaman, sehingga seorang pengembala pulang di tengah hari bersama gembalaannya dalam keadaan lebih banyak susunya dan telah kenyang gembalaannya, kemudian dia (Dajjal) mendatangi suatu kaum yang menolaknya, maka dia berpaling, sehingga kaum tersebut ditimpa paceklik, (hingga) mereka tidak memiliki harta sedikitpun. Dajjal melewati tempat reruntuhan seraya berkata: "Keluarkan perbendaharaanmu!," maka keluar perbendaharaannya seperti buah kurma, kemudian dia mememanggil seorang pemuda lalu menebasnya dengan pedang, dan membelahnya menjadi dua bagian seukuran lemparan panah, kemudian memanggilnya lagi, maka pemuda itu bangun dengan wajah berseri-seri sambil tertawa. Ketika keadaannya seperti ini, Alloh berkenan menurunkan al-Masih Isa bin Maryam عليه السلام. Dia akan turun di menara putih sebelah timur kota Damaskus dengan memakai dua pakaian yang diberi minyak, dan meletakkan kedua tangannya pada sayap dua malaikat, apabila ia menundukkan kepalanya akan menetes air, dan bila ia mengangkat kepalanya akan mengucur air jernih seperti permata, tidaklah ada seorang kafir pun yang mencium hembusan nafasnya kecuali ia akan mati, dan nafasnya berjarak sejauh pandangannya, kemudian Isa عليه السلام akan mencari Dajjal hingga menjumpainya di pintu Lud,2 dan membunuhnya. Setelah itu, datanglah suatu kaum kepada Isa yang Alloh عزّوجلّ telah menjaga mereka, lalu dia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada mereka tentang tempat mereka kelak di surga, maka tatkala demikian keadaanya, Alloh mewahyukan kepada Isa عليه السلام (bahwa) "Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-Ku,3 tidak ada kekuatan seorangpun yang mampu memeranginya, maka giringlah agar terjaga hamba-hamba-Ku ke atas bukit Tur." Kemudian Alloh عزّوجلّ mengutus Ya'juj wa Ma'juj. Mereka akan berjalan dengan cepat di setiap tempat. Bagian depan kelompok mereka akan melewati sebuah anak sungai, kemudian meminum air tersebut, lalu lewatlah kelompok mereka yang lain dan mengatakan: "Sungguh dahulu di tempat ini terdapat air," maka Nabi Isa dan para sahabatnya tetap tertahan (di atas bukit), sehingga kepala sapi salah seorang dari mereka pada waktu itu, lebih berharga dari pada seratus dinar mereka. Nabiyulloh Isa عليه السلام dan para sahabatnya kemudian berdo'a kepada Alloh عزّوجلّ, hingga Alloh عزّوجلّ mengirim semacam ulat pada leher-leher mereka (Ya'juj wa Ma'juj) hingga mereka semua mati, kemudian Nabiyulloh Isa عليه السلام dan para sahabatnya turun (dari bukit). Mereka tidak menjumpai satu jengkal pun melainkan telah dipenuhi bangkai dan jasad Ya'juj wa Ma'juj, maka Nabiyulloh Isa عليه السلام dan para sahabatnya kembali berdo'a kepada Alloh عزّوجلّ kemudian Alloh سبحانه و تعالى mengutus burung seperti burung unta,4 yang mengangkut bangkai mereka dan membuangnya di tempat yang dikehendaki Alloh setelah itu Alloh menurunkan hujan lebat di setiap tempat, yang mencuci seluruh permukaan bumi hingga bersih seperti cermin, kemudian dikatakan kepada bumi, tumbuhkanlah tanaman-tanaman, dan kembalikanlah keberkahannya, maka tatkala itu, sekelompok manusia bisa merasa kenyang dengan memakan satu butir buah delima, dan mereka pun bisa berteduh dengan kelopak buahnya,5 dan (ketika itu) juga diberi keberkahan pada susu, sehingga susu seekor unta bunting bisa mencukupi sekelompok manusia, dan susu seekor sapi bunting, bisa mencukupi manusia satu qobilah, dan susu seekor kambing bunting dapat mencukupi sekelompok manusia. Pada saat keadaan manusia seperti ini, Alloh mengirimkan hembusan angin yang sangat lembut, yang mencabut setiap ruh orang mu'min dan muslim, hingga hanya tersisa seburuk-buruk manusia yang mereka mengumpuli istrinya di depan manusia yang lain seperti khimar, dan kepada merekalah akan ditegakkan kiamat." Kisah Shohih di atas, diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitabul Fitan (2937), Imam Tirmidzi (2240), Ibnu Majah (4075), Imam Ahmad dan selain mereka, maka tidak ada keraguan akan keshohihan kisah tersebut. Wallohu A'lam Bersambung, MUTIARA KISAH Bookmark 1. Berkata al-Khottobi: "dia adalah seorang Yahudi," adapun al Qori beliau mengatakan bahwa dia adalah seorang musyrik, karena Uzza adalah nama patung sesembahan. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi 6/414). 2. Dia adalah sebuah negeri yang berada di dekat Baitul Maqdis (Lihat Syarh Musim 18/378) dan dalam an Nihayah: Lud adalah sebuah tempat di Syam dan dikatakan terletak di Palestina. 3. Yaitu Ya'juj dan Ma'juj 4. Maknanya, burung yang memiliki leher panjang dan besar seperti unta. 5. Dalam satu riwayat dengan kulitnya. Dinukil dari eBook; Ibnumajjah.wordpress.com |
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar