Hadits Keutamaan Para Sahabat Rasulullah saw Bab 11 A-E
Written By Rachmat.M.Flimban on 13 Januari 2017 | 1/13/2017 03:09:00 AM
Shahih Sunan Ibnu Majah (FULL)
Muhammad Nashiruddin Al-Albani
أَبْوَابُ فِي فَضَائِلِ أَصَحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
11. Keutamaan Para Sahabat Rasulullah saw
A. Keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا إِنِّي أَبْرَأُ إِلَى كُلِّ خَلِيلٍ مِنْ خُلَّتِهِ وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا إِنَّ صَاحِبَكُمْ خَلِيلُ اللَّهِ قَالَ وَكِيعٌ يَعْنِي نَفْسَهُ
76-92. Dari Abdullah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Ketahuilah, aku berlepas diri dari setiap kekasih dari perasaan cintanya. Seandainya aku harus mengambil seorang kekasih, pasti aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Sesungguhnya sahabatmu ini adalah khalilullah (kekasih Allah)'." Waki' berkata, "Yakni, dirinya (Nabi SAW)." Shahih: Muslim (7/109).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا نَفَعَنِي مَالٌ قَطُّ مَا نَفَعَنِي مَالُ أَبِي بَكْرٍ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ وَقَالَ هَلْ أَنَا وَمَالِي إِلَّا لَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
77-93. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada harta kekayaan yang bermanfaat sama sekali untukku sebagaimana manfaatnya harta Abu Bakar'.'''' Abu Hurairah melanjutkan, "Abu Bakar menangis seraya berkata, 'Aku dan hartaku hanyalah untukmu, ya Rasulullah'." Shahih: Takhrij Al Musykilah Al Faqr (13), Ash-Shahihah (2718).
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ سَيِّدَا كُهُولِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ إِلَّا النَّبِيِّينَ وَالْمُرْسَلِينَ لَا تُخْبِرْهُمَا يَا عَلِيُّ مَا دَامَا حَيَّيْنِ
78-94. Dari Ali, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Abu Bakar dan Umar (kedua-duanya) adalah pemimpin yang sebaya dari para penghuni surga yang pertama sampai yang terakhir, kecuali para nabi dan rasul. Jangan kamu kabarkan kepada mereka (tentang hal ini) wahai Ali, selama keduanya masih hidup" Shahih: Ash-Shahihah (824).
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَهْلَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَى يَرَاهُمْ مَنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ كَمَا يُرَى الْكَوْكَبُ الطَّالِعُ فِي الْأُفُقِ مِنْ آفَاقِ السَّمَاءِ وَإِنَّ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ مِنْهُمْ وَأَنْعَمَا
79-95. Dari Abu Sa'id Al Khudri, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya penduduk surga yang berderajat tinggi, dilihat oleh penghuni surga yang ada di bawah mereka seperti halnya melihat bintang di ufuk dari ufuk-ufuk langit yang lain. Sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk di antara mereka, keduanya mendapat kenikmatan di sana''.' Shahih: Ar-Raudh (970).
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَا أَدْرِي مَا قَدْرُ بَقَائِي فِيكُمْ فَاقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي وَأَشَارَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
80-96. Dari Khudzaifah bin Yaman, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya aku tidak mengetahui sampai kapan aku dapat bersama kalian, maka ikutilah jejak orang-orang sepeninggalku'. Beliau menunjuk kepada Abu Bakar dan Umar." Shahih: Al Misykah (6052), Ash-Shahihah (1233).
عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ لَمَّا وُضِعَ عُمَرُ عَلَى سَرِيرِهِ اكْتَنَفَهُ النَّاسُ يَدْعُونَ وَيُصَلُّونَ أَوْ قَالَ يُثْنُونَ وَيُصَلُّونَ عَلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُرْفَعَ وَأَنَا فِيهِمْ فَلَمْ يَرُعْنِي إِلَّا رَجُلٌ قَدْ زَحَمَنِي وَأَخَذَ بِمَنْكِبِي فَالْتَفَتُّ فَإِذَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَتَرَحَّمَ عَلَى عُمَرَ ثُمَّ قَالَ مَا خَلَّفْتُ أَحَدًا أَحَبَّ إِلَيَّ أَنْ أَلْقَى اللَّهَ بِمِثْلِ عَمَلِهِ مِنْكَ وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كُنْتُ لَأَظُنُّ لَيَجْعَلَنَّكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مَعَ صَاحِبَيْكَ وَذَلِكَ أَنِّي كُنْتُ أَكْثَرُ أَنْ أَسْمَعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَهَبْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَدَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَخَرَجْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ فَكُنْتُ أَظُنُّ لَيَجْعَلَنَّكَ اللَّهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ
81-97. Dari Ibnu Abu Mulaikah, ia berkata, "Aku mendengar Ibnu Abbas berkata, 'Tatkala jenazah Umar diletakkan di atas tempat tidur, orang-orang mengerumuninya, mereka mendoakan dan menshalatinya (Atau berkata, "Mereka memuji dan menshalatinya.") sebelum jenazah itu diangkat dan aku termasuk di antara orang-orang itu. Aku tidak peduli dengan sekelilingku, sampai seorang laki-laki mendesak dan menarik pundakku. Lalu aku menoleh ke belakang, ternyata dia adalah Ali bin Abu Thalib'." Dia (Ali bin Abu Thalib) mendoakan keberkahan untuk Umar, kemudian berkata, "Aku belum pernah meninggalkan seseorang yang amalannya lebih kucintai ketika aku menemui Allah nanti seperti amalanmu. Demi Allah, sejak dahulu aku sudah benar-benar menduga bahwa Allah Azza wa Jalla akan mengumpulkanmu dengan dua orang sahabatmu (yakni Nabi Muhammad dan Abu Bakar). Itu karena aku sering mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Akupergi bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar, dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar', Aku menduga, bahwa kelak Allah akan mengumpulkanmu dengan dua orang sahabatmu (Nabi SAW dan Abu Bakar RA)." Shahih: Muttafaq alaih.
عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ سَيِّدَا كُهُولِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ إِلَّا النَّبِيِّينَ وَالْمُرْسَلِينَ
82-99. Dari Abu Juhaifah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, ''Abu Bakar dan Umar adalah pemimpin penghuni surga yang sebaya dari yang pertama sampai yang terakhir, kecuali para nabi dan para rasul" Shahih: Lihat hadits nomor (78-94).
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ عَائِشَةُ قِيلَ مِنْ الرِّجَالِ قَالَ أَبُوهَا
83-100. Dari Anas bin Malik, dia berkata, "Rasulullah pernah ditanya, 'Wahai
Rasulullah! Siapakah manusia yang paling engkau cintai?' Beliau menjawab, 'Aisyah'.
Lalu beliau ditanya lagi, 'Dari kaum laki-laki?' Beliau menjawab, 'Ayahnya'."
Shahih: At-Ta'liq 'ala Al Ihsan (7063). Muttafaq alaih. Hadits ini diriwayatkan
juga oleh Amru bin Ash.
B Keutamaan Umar bin Khaththab RA
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ أَيُّ أَصْحَابِهِ كَانَ أَحَبَّ إِلَيْهِ قَالَتْ أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّهُمْ قَالَتْ عُمَرُ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّهُمْ قَالَتْ أَبُو عُبَيْدَةَ
84-101. Dari Abdullah bin Syaqiq, dia berkata, "Aku bertanya kepada kepada Aisyah, 'Siapakah di antara sahabat yang paling dicintai Rasulullah?' Ia menjawab, 'Abu Bakar'. Aku bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Ia menjawab, 'Umar'. Lalu aku bertanya lagi, 'Siapa lagi?' la menjawab, 'Abu Ubaidah'." Shahih: At-Ta'liq 'ala Al Ihsan (7063). Muslim meriwayatkannya seperti hadits ini.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ خَاصَّةً
85-104. Dari Aisyah, dia berkata, "Rasululah SAW bersabda, Ya Allah, muliakanlah agama Islam khususnya dengan (adanya) Umar bin Khaththab'." Shahih: Selain kalimat "khaashah". Al Misykah (6036), Shahih As-Sirah An-Nabawiyyah.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ خَيْرُ النَّاسِ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ وَخَيْرُ النَّاسِ بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ عُمَرُ
86-105. Dari Abdullah bin Abu Salamah, dia berkata, "Aku mendengar Ali RA berkata, 'Sebaik-baik manusia sesudah Rasulullah SAW adalah Abu Bakar, dan sebaik-baik manusia sesudah Abu Bakar adalah Umar'." Shahih: Azh-Zhilal (1190-1198). Bukhari.
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي فِي الْجَنَّةِ فَإِذَا أَنَا بِامْرَأَةٍ تَتَوَضَّأُ إِلَى جَانِبِ قَصْرٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ فَقَالَتْ لِعُمَرَ فَذَكَرْتُ غَيْرَتَهُ فَوَلَّيْتُ مُدْبِرًا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَبَكَى عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَقَالَ أَعَلَيْكَ بِأَبِي وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ أَغَارُ
87-106. Dari Abu Hurairah, dia berkata: Suatu ketika kami duduk bersama Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Ketika aku tertidur, aku mendapatkan diriku tengah berada di dalam surga, tiba-tiha aku sudah berada di dekat seorang perempuan yang sedang berwudhu di samping sebuah istana. Aku bertanya, 'Milik siapakah istana ini?' Dia mennjawab, 'Milik Umar'. Maka, aku pun pergi meninggalkan istana itu." Abu Hurairah berkata, "Umar menangis dan mengatakan, 'Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, apakah kepada engkau aku cemburu?"' Shahih: Muttafaq alaih.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ
88-107. Dari Abu Dzar, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,' Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lidah Umar yang dipakainya untuk berbicara'." Shahih: Al Misykah (6034).
C Keutamaan Utsman bin Affan RA
عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ قَالَ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِتْنَةً فَقَرَّبَهَا فَمَرَّ رَجُلٌ مُقَنَّعٌ رَأْسُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا يَوْمَئِذٍ عَلَى الْهُدَى فَوَثَبْتُ فَأَخَذْتُ بِضَبْعَيْ عُثْمَانَ ثُمَّ اسْتَقْبَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ هَذَا قَالَ هَذَا
89-110. Dari Ka'ab bin Ujrah, dia berkata, "Rasulullah SAW menyebutkan adanya fitnah dan menjelaskan bahwa datangnya fitnah itu sudah dekat, maka lewatlah seorang laki-laki yang memakai ikat kepala. Rasulullah SAW bersabda, 'Orang ini, pada hari terjadinya fitnah itu, berada di atas petunjuk'. Aku melompat dan kemudian memegang lengan Utsman lalu membawanya menghadap Rasulullah SAW, lantas saya bertanya, 'Inikah orangnya?' Rasulullah SAW menjawab, 'Ya, ini'. " Shahih: Al Misykah (6067).
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عُثْمَانُ إِنْ وَلَّاكَ اللَّهُ هَذَا الْأَمْرَ يَوْمًا فَأَرَادَكَ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تَخْلَعَ قَمِيصَكَ الَّذِي قَمَّصَكَ اللَّهُ فَلَا تَخْلَعْهُ يَقُولُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَ النُّعْمَانُ فَقُلْتُ لِعَائِشَةَ مَا مَنَعَكِ أَنْ تُعْلِمِي النَّاسَ بِهَذَا قَالَتْ أُنْسِيتُهُ
90-111. Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Utsman, jika Allah memberimu kekuasaan atas umat Islam pada suatu hari nanti, maka orang-orang munafik hendak melepaskan baju yang telah dikenakan oleh Allah kepadamu. Maka janganlah engkau lepaskan!" Beliau mengatakan hal itu sampai tiga kali. Nu'man berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah, 'Apa yang mencegahmu untuk memberitakan hal ini kepada orang-orang?' Ia menjawab, 'Demi Allah! Terlupakan olehku'." Shahih: Al Misykah (6068), Azh-Zhilal (1172).
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ وَدِدْتُ أَنَّ عِنْدِي بَعْضَ أَصْحَابِي قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَدْعُو لَكَ أَبَا بَكْرٍ فَسَكَتَ قُلْنَا أَلَا نَدْعُو لَكَ عُمَرَ فَسَكَتَ قُلْنَا أَلَا نَدْعُو لَكَ عُثْمَانَ قَالَ نَعَمْ فَجَاءَ فَخَلَا بِهِ فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكَلِّمُهُ وَوَجْهُ عُثْمَانَ يَتَغَيَّرُ قَالَ قَيْسٌ فَحَدَّثَنِي أَبُو سَهْلَةَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ قَالَ يَوْمَ الدَّارِ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَهِدَ إِلَيَّ عَهْدًا فَأَنَا صَائِرٌ إِلَيْهِ وَقَالَ عَلِيٌّ فِي حَدِيثِهِ وَأَنَا صَابِرٌ عَلَيْهِ قَالَ قَيْسٌ فَكَانُوا يُرَوْنَهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ
91-112. Dari Aisyah, dia berkata, "Rasulullah SAW pada waktu sakitnya telah bersabda, Aku ingin jika di sampingku ini ada beberapa orang sahabatku'. Kami mengusulkan, 'Ya Rasulullah! Bagaimana jika kami memanggilkan Abu Bakar untukmu?' Beliau diam saja. Lalu kami berkata, 'Apakah engkau ingin kami panggilkan Umar?' Beliau hanya terdiam. Kemudian kami mengatakan, 'Apakah kami panggilkan Utsman?' Beliau menjawab, 'Ya'. Maka Utsman pun datang. Kemudian beliau berduaan saja dengan Utsman. Beliau berbicara dengan Utsman, dan wajah Utsman setelah itu menjadi berubah." Qais berkata, "Abu Sahlah, maula (budak) Utsman, meriwayatkan kepadaku bahwa Utsman bin Affan berkata pada Yaumud-Dar,' (hari dimana utsman di isolir di rumahnya-ed) Sesungguhnya Rasulullah SAW mengamanatkan kepadaku sebuah janji dan aku harus menjalaninya'." Ali berkata dalam sebuah haditsnya, "Wa ana shabirun ilaih (Aku bersabar atasnya)." Qais berkata, "Maka, orang-orang telah menyaksikan hari kejadian tersebut." Shahih: Al Misykah (6070), Azh-Zhilal (1175, 1176).
D Keutamaan Ali bin Abu Thalib RA
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ عَهِدَ إِلَيَّ النَّبِيُّ الْأُمِّيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ لَا يُحِبُّنِي إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا يُبْغِضُنِي إِلَّا مُنَافِقٌ
92-113. Dari Ali, dia berkata, "Nabi SAW yang ummi (buta huruf) telah mengamanatkan kepadaku sebuah janji, bahwa tidak ada orang yang mencintaiku kecuali orang beriman dan tidak ada yang membenciku kecuali orang munafik." Shahih: Ash-Shahihah (1720). Muslim.
إِبْرَاهِيمَ بْنَ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لِعَلِيٍّ أَلَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى
93-114. Dari Sa'ad bin Abu Waqash, dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda kepada Ali, "Tidakkah engkau rela untuk menjadi pendampingku sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa? " Shahih: Ar-Raudh (277), At-Ta'liq 'ala At-Tankil (1/45). Muttafaq alaih.
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ أَقْبَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّتِهِ الَّتِي حَجَّ فَنَزَلَ فِي بَعْضِ الطَّرِيقِ فَأَمَرَ الصَّلَاةَ جَامِعَةً فَأَخَذَ بِيَدِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ أَلَسْتُ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ قَالُوا بَلَى قَالَ أَلَسْتُ أَوْلَى بِكُلِّ مُؤْمِنٍ مِنْ نَفْسِهِ قَالُوا بَلَى قَالَ فَهَذَا وَلِيُّ مَنْ أَنَا مَوْلَاهُ اللَّهُمَّ وَالِ مَنْ وَالَاهُ اللَّهُمَّ عَادِ مَنْ عَادَاهُ
94-115. Dari Barra' bin Azib, dia berkata, "Kami pergi bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan haji yang beliau hendak kerjakan. Kemudian beliau singgah di sebuah jalan dan menyuruh kami untuk mengerjakan shalat secara berjamaah. Tangan Ali dipegangnya dan bersabda, 'Bukankah aku lebih patut dilindungi oleh orang-orang beriman daripada diri mereka?' Mereka menjawab, 'Benar, wahai Rasulullah!' Kembali beliau bertanya, 'Bukankah aku lebih berhak dilindungi oleh setiap orang beriman daripada dirinya?' Mereka menjawab, 'Benar, wahai Rasulullah!' Kemudian beliau bersabda, 'Maka inilah penolong dan aku adalah penolongnya. Ya Allah, berilah pertolongan bagi siapa saja yang menolongnya! Ya Allah, musuhilah bagi siapa saja yang memusuhinya!'" Shahih: Ash-Shahihah (1750).
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ كَانَ أَبُو لَيْلَى يَسْمُرُ مَعَ عَلِيٍّ فَكَانَ يَلْبَسُ ثِيَابَ الصَّيْفِ فِي الشِّتَاءِ وَثِيَابَ الشِّتَاءِ فِي الصَّيْفِ فَقُلْنَا لَوْ سَأَلْتَهُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَيَّ وَأَنَا أَرْمَدُ الْعَيْنِ يَوْمَ خَيْبَرَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَرْمَدُ الْعَيْنِ فَتَفَلَ فِي عَيْنِي ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنْهُ الْحَرَّ وَالْبَرْدَ قَالَ فَمَا وَجَدْتُ حَرًّا وَلَا بَرْدًا بَعْدَ يَوْمِئِذٍ وَقَالَ لَأَبْعَثَنَّ رَجُلًا يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ لَيْسَ بِفَرَّارٍ فَتَشَرَّفَ لَهُ النَّاسُ فَبَعَثَ إِلَى عَلِيٍّ فَأَعْطَاهَا إِيَّاهُ
95-116. Dari Abdurrahman bin Abu Laila, dia berkata, "Abu Laila pernah bercakap-cakap semalaman bersama Ali. Pada saat itu, Ali memakai pakaian musim panas di musim dingin dan memakai pakaian dingin di musim panas." Kami berkata, "Jika kamu bertanya kepadanya, maka dia akan menjawab, 'Sesungguhnya Rasulullah SAW mengutusku pada perang Khaibar, sedangkan di saat itu aku sedang terkena penyakit mata'. Aku mengadu, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang terserang penyakit mata.' Lalu beliau meludahi mataku dan berdoa,' Ya Allah, jauhkanlah ia dari panas dan dingin!' Ali berkata, 'Sesudah hari itu, aku tidak pernah merasakan panas dan dingin'. Nabi SAW bersabda, 'Sungguh aku akan mengutus seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, demikian juga Allah dan Rasul-Nya mencintainya. Dia bukan seorang penakut yang biasa melarikan diri dari pertempuran'. Maka orang-orangpun sangat mengharapkan mendapatkan kehormatan tersebut. Akhirnya, beliau mengutus seseorang kepada Ali, lalu memberikan bendera kepemimpinan tersebut kepadanya." Hasan: dengan dua jalur periwayatan lainnya pada kitab Ausath Ath-Thabrani (1/127/1, 222/2).
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَأَبُوهُمَا خَيْرٌ مِنْهُمَا
96-117. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Hasan dan Husein adalah pemimpin para pemuda penghuni surga, dan ayahnya lebih baik dari keduanya'. " Shahih: Ash-Shahihah (797).
عَنْ حُبْشِيِّ بْنِ جُنَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلِيٌّ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَلَا يُؤَدِّي عَنِّي إِلَّا عَلِيٌّ
97-118. Dari Hubsyi bin Junadah, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, Ali dariku dan aku darinya, tidak ada yang dapat menggantikan —segala urusanku— kecuali Ali'." Hasan: Al Misykah (6083), Ash-Shahihah (1980), Azh-Zhilal (1189).
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قَدِمَ مُعَاوِيَةُ فِي بَعْضِ حَجَّاتِهِ فَدَخَلَ عَلَيْهِ سَعْدٌ فَذَكَرُوا عَلِيًّا فَنَالَ مِنْهُ فَغَضِبَ سَعْدٌ وَقَالَ تَقُولُ هَذَا لِرَجُلٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ كُنْتُ مَوْلَاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلَاهُ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ أَنْتَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى إِلَّا أَنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ لَأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ الْيَوْمَ رَجُلًا يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
98-120. Dari Sa'ad bin Abu Waqqas, dia berkata: Ketika Muawiyah datang untuk melaksanakan ibadah haji, maka Sa'ad menjumpainya. Mereka membicarakan tentang Ali, lalu Muawiyah mencelanya. Mendengar hal itu, maka Sa'ad pun menjadi marah seraya berkata, "Kamu berkata seperti ini kepada seseorang yang aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa menjadikan aku penolongnya, maka Ali juga menjadi penolongnya'. Aku juga pernah mendengar beliau bersabda, 'Engkau di sisiku bagaikan kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada Nabi sesudahku'. Aku juga pernah mendengar beliau bersabda, 'Sungguh, aku benar-benar akan memberikan kepemimpinan pada hari ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah dan Rasul-Nya'. " Shahih: Ash-Shahihah (4/335).
E. Keutamaan Zubair RA
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ قُرَيْظَةَ مَنْ يَأْتِينَا بِخَبَرِ الْقَوْمِ فَقَالَ الزُّبَيْرُ أَنَا فَقَالَ مَنْ يَأْتِينَا بِخَبَرِ الْقَوْمِ فَقَالَ الزُّبَيْرُ أَنَا ثَلَاثًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوَارِيٌّ وَإِنَّ حَوَارِيَّ الزُّبَيْرُ
99-121. Dari Jabir, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda pada hari penyerbuan bani Quraizhah, 'Siapa yang bersedia mendatangkan informasi tentang musuh?' Maka Zubair menyahut, 'Aku'. Beliau kembali bersabda, 'Siapa yang bersedia mendatangkan informasi tentang musuh?' Zubair menyahut, 'Aku'. Demikian berlangsung sampai tiga kali. Akhirnya Nabi SAW bersabda, 'Setiap Nabi mempunyai penolong, dan penolongku adalah Zubair'. " Shahih: Ar-Raudh (697), Takhrij Al Mukhtar (433). Muttafaq alaih.
عَنْ الزُّبَيْرِ قَالَ لَقَدْ جَمَعَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَوَيْهِ يَوْمَ أُحُدٍ
100-122. Dari Zubair, dia berkata, "Sungguh Rasulullah SAW telah berjanji untukku atas nama kedua orang tuanya ." Shahih: Muttafaq alaih.
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَتْ عَائِشُةُ يَا عُرْوَةُ كَانَ أَبَوَاكَ مِنْ الَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمْ الْقَرْحُ أَبُو بَكْرٍ وَالزُّبَيْرُ
101-123. Dari Urwah, dia berkata, "Aisyah berkata kepadaku, 'Wahai Urwah! Kedua orangtuamu adalah termasuk dari orang-orang yang telah memenuhi panggilan Allah dan Rasul setelah mereka mendapat luka, (seperti) Abu Bakar dan Zubair'." Shahih: Muttafaq alaih.
Dikutib dari eBook; kampungsunnah.org™
author; Rachmat. Flimban
Hadits Takdir Shahih Sunan Ibnu Majah (10)
Shahih Sunan Ibnu Majah (FULL)
Muhammad Nashiruddin Al-Albani
بَاب ١٠ فِي الْقَدَرِ
10. Takdir
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ أَنَّهُ يُجْمَعُ خَلْقُ أَحَدِكُمْ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ إِلَيْهِ الْمَلَكَ فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ فَيَقُولُ اكْتُبْ عَمَلَهُ وَأَجَلَهُ وَرِزْقَهُ وَشَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
61-75. Dari Abdullah Ibnu Mas'ud, dia berkata: Rasululluh SAW menceritakan kepada kami, beliau adalah orang yang paling jujur dan terpercaya, sesungguhnya beliau bersabda, "Dikumpulkan penciptaan seseorang di antara kalian di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah dalam masa yang sama, lalu menjadi segumpal daging.
Kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya yang diperintahkan (untuk menyampaikan) empat kalimat. Allah berfirman, 'Tulislah amalnya, ajalnya, rezekinya serta celaka atau bahagianya'.
Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, sesungguhnya salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni surga sehingga jarak antara dia dengan surga tinggal satu hasta, dan ini telah ditulis dalam catatannya.
Kemudian (ada orang diantara kalian yang) beramal dengan amalan penghuni neraka, maka dia akan masuk neraka. Orang diantara kalian ini beramal dengan amalan penghuni neraka, sehigga tidak ada jarak antara dia dengan neraka kecuali satu hasta, serta telah ditulis di dalam catatannya. Kemudian dia beramal dengan amalan penghuni surga, maka dia akan masuk surga'. " Shahih: Zhilal Al Jannah (175 dan 176), Al Irwa" (2143). Muttafaq alaih.
عَنْ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ هَذَا الْقَدَرِ خَشِيتُ أَنْ يُفْسِدَ عَلَيَّ دِينِي وَأَمْرِي فَأَتَيْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقُلْتُ أَبَا الْمُنْذِرِ إِنَّهُ قَدْ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ هَذَا الْقَدَرِ فَخَشِيتُ عَلَى دِينِي وَأَمْرِي فَحَدِّثْنِي مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَنْفَعَنِي بِهِ فَقَالَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ تُنْفِقُهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قُبِلَ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ وَلَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ أَخِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ فَتَسْأَلَهُ فَأَتَيْتُ عَبْدَ اللَّهِ فَسَأَلْتُهُ فَذَكَرَ مِثْلَ مَا قَالَ أُبَيٌّ وَقَالَ لِي وَلَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ حُذَيْفَةَ فَأَتَيْتُ حُذَيْفَةَ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَا وَقَالَ ائْتِ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَاسْأَلْهُ فَأَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا تُنْفِقُهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قَبِلَهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ
62-76. Dari Ibnu Ad-Dailami, dia berkata, "Terbersit dalam hatiku perasaan sangsi terhadap takdir. Oleh karena itu, aku merasa takut apabila hal itu dapat merusak agama dan urusanku.
Akhirnya, aku datang kepada Ubay bin Ka'ab untuk bertanya, 'Wahai Abu Mundzir! Sesungguhnya telah terbersit dalam hatiku kesangsian terhadap takdir.
Dan aku merasa takut apabila hal itu dapat merusak agama dan urusanku. Wejangilah aku, semoga Allah memberikan manfaat atas wejanganmu itu kepadaku'. Ubay bin Ka'ab berkata, 'Seandainya Allah berkehendak untuk menyiksa hamba-hamba-Nya yang berada di langit dan di bumi, niscaya Dia pasti akan menyiksa mereka, namun Dia tidak (akan sekalipun) menzhalimi mereka.
Seandainya Allah merahmati mereka, sungguh rahmat-Nya itu lebih baik bagi mereka daripada amal-amal kebajikan mereka. Seandainya kamu mempunyai emas sebesar gunung Uhud, atau kekayaan sebesar gunung Uhud, kemudian kamu infakkan di jalan Allah, tidak akan diterima infakmu sehingga kamu beriman kepada takdir, sehingga kamu mengetahui bahwa musibah yang menimpamu tidak akan meleset darimu dan yang terhindar darimu tidak akan menjadi musibah bagimu. Jika kamu mati dengan keyakinan selain ini, pasti kamu akan masuk neraka.
Tidak apa-apa jika kamu mendatangi saudaraku, Abdullah bin Mas'ud untuk bertanya kepadanya'.
Kemudian aku mendatangi Abdullah bin Mas'ud dan menanyakannya, dia memberikan jawaban seperti apa yang dikatakan Ubay. Dan Dia mengatakan, 'Tidak apa-apa jika kamu mendatangi Hudzaifah dan bertanya padanya'.
Dan Hudzaifah pun menjawab dengan jawaban yang sama dengan jawaban Ubay dan Abdullah. Lalu dia berkata, 'Datanglah kepada Zaid bin Tsabit dan tanyakan kepadanya!' Maka, aku pun mendatangi Zaid bin Tsabit dan bertanya padanya.
" Zaid berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Seandainya Allah berkehendak untuk menyiksa hamba-hamba-Nya yang berada di langit dan di bumi, niscaya Dia pasti akan menyiksa mereka, sedangkan Dia tidak zhalim terhadap mereka. Seandainya Allah merahmati mereka, sungguh rahmat-Nya itu lebih baik bagi mereka daripada amal-amal kebajikan mereka. Seandainya kamu mempunyai emas sebesar gunung Uhud, kemudian kamu infakkan di jalan Allah, tidak akan diterima infakmu sehingga kamu beriman kepada takdir sepenuhnya.
Maka, perlu kamu ketahui bahwa musibah yang menimpamu tidak akan meleset darimu, dan sesuatu yang mesti terlewat darimu tidak akan menjadi musibah bagimu. Jika kamu mati dengan (keyakinan) selain ini, pasti kamu masuk neraka'. " Shahih: Zhilal Al Jannah (145), Al Misykah (115), Takhrij At-Thahawiyah (447). Muttafaq alaih.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِيَدِهِ عُودٌ فَنَكَتَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَمَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَتَّكِلُ قَالَ لَا اعْمَلُوا وَلَا تَتَّكِلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ { فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى }
63-77. Dari Ali, dia berkata, "Kami sedang duduk-duduk bersama Nabi SAW, beliau menggenggam sebatang ranting, lalu beliau memukul-mukulkannya ke tanah. Kemudian beliau mengangkat kepala dan bersabda, 'Tidak ada seorang pun di antara kalian, kecuali telah ditetapkan tempatnya di surga atau tempatnya di neraka'. Beliau ditanya, 'Ya Rasulullah! Jika demikian, tidakkah lebih baik kami untuk bertawakkal?' Beliau SAW menjawab, 'Jangan! Beramallah dan jangan (terlalu) bertawakkal, (dengan meninggalkan ikhtiar-ed) karena semuanya akan dimudahkan sesuai dengan apa yang diciptakan baginya'. Kemudian beliau membaca ayat, 'Adapun orang yang memberi dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya serba cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar'. " (Qs. Al-Lail (92): 5-10)Shahih Zhilal Al Jannah (171), Ar-Raudh (701). Muttafaq alaih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ فَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
64-78. Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Orang beriman (mukmin) yang (berbadan) kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang beriman yang (berbadan) lemah. Masing-masing ada kebaikannya. Tamaklah terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah, serta jangan bersikap lemah. Jika kamu tertimpa suatu musibah, maka janganlah berkata 'Seandainya saja aku berbuat begini dan begini'. Akan tetapi katakanlah, 'Allah sudah menakdirkan. Apa saja yang Dia kehendaki pasti terjadi'. Ketahuilah bahwa kata 'seandainya' akan membuka jalan bagi syetan untuk menggoda. " Hasan-Shahih: Azh-Zhilal (356). Muslim.
أَبَا هُرَيْرَةَ يُخْبِرُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ احْتَجَّ آدَمُ وَمُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلَام فَقَالَ لَهُ مُوسَى يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُونَا خَيَّبْتَنَا وَأَخْرَجْتَنَا مِنْ الْجَنَّةِ بِذَنْبِكَ فَقَالَ لَهُ آدَمُ يَا مُوسَى اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِكَلَامِهِ وَخَطَّ لَكَ التَّوْرَاةَ بِيَدِهِ أَتَلُومُنِي عَلَى أَمْرٍ قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِي بِأَرْبَعِينَ سَنَةً فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى ثَلَاثًا
65-79. Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Nabi Adam dan Nabi Musa saling menghujat (berdebat) Nabi Musa berkata kapada Nabi Adam, 'Hai Adam! Engkau adalah bapak kami, engkau telah sia-siakan (dan mengecewakan) kami dari surga karena dosa-dosamu'. Nabi Adam menjawab, 'Hai Musa! Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya dan menulis Taurat untukmu dengan tangan-Nya. Apakah engkau mencela atas perkara yang telah ditakdirkan Allah kepadaku sebelum empat puluh tahun aku diciptakan?' Maka, Nabi Adam menghujat Musa, lalu Nabi Adam menghujat Musa, kembali Nabi Adam menghujat Musa sampai tiga kali." Shahih: Azh-Zhilal (145). Muttafaq alaih.
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُؤْمِنَ بِأَرْبَعٍ بِاللَّهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَبِالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْقَدَرِ
66-80. Dari Ali RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Seorang hamba belum dikatakan beriman kecuali setelah beriman dengan empat perkara; beriman kepada Allah SWT semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya aku adalah Rasulullah, beriman kepada hari kebangkitan setelah mati, dan beriman kepada Qadar'." Shahih: Al Misykah (104). Azh-Zhilal (130). Takhrij Al Mukhtarah (417-420).
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دُعِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جِنَازَةِ غُلَامٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ طُوبَى لِهَذَا عُصْفُورٌ مِنْ عَصَافِيرِ الْجَنَّةِ لَمْ يَعْمَلْ السُّوءَ وَلَمْ يُدْرِكْهُ قَالَ أَوَ غَيْرُ ذَلِكَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ وَخَلَقَ لِلنَّارِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ
67-81. Dari Aisyah Ummul Mukminin dia berkata, "Rasulullah diminta datang untuk memimpin pemakaman jenazah seorang anak dari kalangan Anshar. Aku berkata, 'Alangkah bahagia anak ini, bagaikan burung dari kumpulan burung-burung surga yang belum pernah berbuat jahat dan belum mengetahuinya' Rasulullah menyahut, 'Akan tetapi lebih dari itu, wahai Aisyah? Sesungguhnya Allah telah menciptakan penghuni bagi surga. Dia menciptakan penghuni surga, sedangkan mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapak mereka. Sesungguhnya Allah juga telah menciptakan penghuni neraka. Dia menciptakan penghuni neraka, sedangkan mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapak mereka'. " Shahih: Ash-Shahihah (4/448), Azh-Zhilal (251), Al Ahkam (81). Muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ مُشْرِكُو قُرَيْشٍ يُخَاصِمُونَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْقَدَرِ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ }
68-82. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Orang-orang musyrik Quraisy datang untuk mendebat Nabi SAW mengenai ketetapan takdir. Maka turunlah ayat ini, 'Ingatlah, pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (dikatakan kepada mereka); Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar'. " (Qs. Al Qamar (54): 48-49) Shahih: Azh-Zilal (349). Muslim.
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَصْحَابِهِ وَهُمْ يَخْتَصِمُونَ فِي الْقَدَرِ فَكَأَنَّمَا يُفْقَأُ فِي وَجْهِهِ حَبُّ الرُّمَّانِ مِنْ الْغَضَبِ فَقَالَ بِهَذَا أُمِرْتُمْ أَوْ لِهَذَا خُلِقْتُمْ تَضْرِبُونَ الْقُرْآنَ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ بِهَذَا هَلَكَتْ الْأُمَمُ قَبْلَكُمْ قَالَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو مَا غَبَطْتُ نَفْسِي بِمَجْلِسٍ تَخَلَّفْتُ فِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا غَبَطْتُ نَفْسِي بِذَلِكَ الْمَجْلِسِ وَتَخَلُّفِي عَنْهُ
69-84. Dars Abdullah bin Amr, dia berkata, "Rasulullah mendatangi para sahabatnya yang sedang memperselisihkan masalah ketentuan takdir. Melihat itu, marahlah beliau. Wajah beliau berubah menjadi merah seperti isi buah delima yang pecah, maka beliau bersabda, 'Untuk inikah kalian diperintahkan, atau untuk tujuan inikah kamu diciptakan? Mempertentangkan sebagian ayat Al Qur'an dengan sebagian yang lainnya? Oleh sebab inilah umat sebelum kamu binasa'."Abdullah bin Amr berkata, "Aku merasa tidak enak hati (atas apa yang aku perbuat) dalam suatu majelis, dimana aku tertinggal dari Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, aku merasa tidak enak hati dengan majelis itu dan ketertinggalan aku darinya." Hasan-Shahih: Al Misykah (98, 99 dan 237), Azh-Zhilal (406), At-Ta 'liq Ar-Raghib (1/81-82).
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الْبَعِيرَ يَكُونُ بِهِ الْجَرَبُ فَيُجْرِبُ الْإِبِلَ كُلَّهَا قَالَ ذَلِكُمْ الْقَدَرُ فَمَنْ أَجْرَبَ الْأَوَّلَ
70-85. Dari Ibnu Umar, dia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Tidak ada penyakit yang menular, tidak boleh meramal sesuatu dengan burung, dan tidak ada haamah '. Tiba-tiba berdiri seorang laki-laki badui dan berkata, 'Wahai Rasulullah! Bagaimana pendapatmu tentang seekor unta yang kudisan, kemudian menular ke seluruh unta yang ada?' Beliau menjawab, 'Itulah takdir. (Karena) siapakah yang (membuat unta) pertama tadi kudisan?'" Shahih: Tanpa kalimat "Dzaalikumul qadaru". Azh-Zhilal (266-286), Ash-Shahihah (782), Adh-Dha 'ifah (4808).
عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْقَلْبِ مَثَلُ الرِّيشَةِ تُقَلِّبُهَا الرِّيَاحُ بِفَلَاةٍ
71-87. Dari Abu Musa Al Asy'ari, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Perumpamaan hati itu seperti bulu, yang diombang-ambingkan angin di padang pasir yang tandus'. " Shahih: Azh-Zhilal (227, 228), Al Misykah (103).
عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي جَارِيَةً أَعْزِلُ عَنْهَا قَالَ سَيَأْتِيهَا مَا قُدِّرَ لَهَا فَأَتَاهُ بَعْدَ ذَلِكَ فَقَالَ قَدْ حَمَلَتْ الْجَارِيَةُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا قُدِّرَ لِنَفْسٍ شَيْءٌ إِلَّا هِيَ كَائِنَةٌ
72-88. Dari Jabir, dia berkata, "Seorang laki-laki Anshar datang kepada Nabi SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai seorang budak perempuan! Bolehkah saya meng-'azl-nya?' Beliau menjawab, 'Akan datang padanya sesuatu yang telah ditentukan baginya (wanita itu)'. Kemudian setelah selang beberapa waktu, lelaki tersebut datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, budak perempuan itu telah hamil!' Maka Nabi SAW bersabda, 'Sesuatu yang telah diputuskan bagi seseorang pasti akan terwujud'. " Shahih: Azh-Zhilal (362), Ash-Shahihah (3/322).
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِخَطِيئَةٍ يَعْمَلُهَا
73-89. Dari Tsauban, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan, dan tidak ada sesuatu yang bisa menolak takdir kecuali doa...'. " Hasan: Ash-Sahihah (154).
عَنْ سُرَاقَةَ بْنِ جُعْشُمٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الْعَمَلُ فِيمَا جَفَّ بِهِ الْقَلَمُ وَجَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيرُ أَمْ فِي أَمْرٍ مُسْتَقْبَلٍ قَالَ بَلْ فِيمَا جَفَّ بِهِ الْقَلَمُ وَجَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيرُ وَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ
74-90. Dari Suraqah bin Ju'syum, dia berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, adakah amal termasuk dari perkara yang telah ditulis oleh qalam ataukah takdir yang sedang berjalan ataukah sebagai perkara yang akan datang?' Beliau menjawab, 'Termasuk perkara yang telah ditulis oleh qalam dan takdir yang sedang berjalan. Semuanya akan dimudahkan untuk apa yang diciptakan untuknya'. " Shahih: Hujjah An-Nabi SAW (63/35), Azh-Zhilal (110, 167). Muslim.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مَجُوسَ هَذِهِ الْأُمَّةِ الْمُكَذِّبُونَ بِأَقْدَارِ اللَّهِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تَشْهَدُوهُمْ وَإِنْ لَقِيتُمُوهُمْ فَلَا تُسَلِّمُوا عَلَيْهِمْ
75-91. Dari Jabir bin Abdulah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Majusi dari umat ini adalah para pendusta terhadap takdir Allah. Jika mereka sakit, maka janganlah menjenguk mereka. Jika mereka mati, maka janganlah kamu mengantar jenazah mereka. Jika kalian bertemu mereka, maka jangan memberi salam kepada mereka." Hasan: tidak termasuk larangan mengucapkan salam. Al Misykah (107), Azh-Zhilal (328). Ar-Raudh (197).
Dikutib dari eBook; kampungsunnah.org™
author; Rachmat. Flimban