Home » , , , » Hadits Takdir Shahih Sunan Ibnu Majah (10)

Hadits Takdir Shahih Sunan Ibnu Majah (10)

Written By Rachmat.M.Flimban on 13 Januari 2017 | 1/13/2017 01:47:00 AM

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Shahih Sunan Ibnu Majah (FULL)

Muhammad Nashiruddin Al-Albani


 

بَاب ١٠ فِي الْقَدَرِ

10. Takdir

قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ أَنَّهُ يُجْمَعُ خَلْقُ أَحَدِكُمْ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ إِلَيْهِ الْمَلَكَ فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ فَيَقُولُ اكْتُبْ عَمَلَهُ وَأَجَلَهُ وَرِزْقَهُ وَشَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

61-75. Dari Abdullah Ibnu Mas'ud, dia berkata: Rasululluh SAW menceritakan kepada kami, beliau adalah orang yang paling jujur dan terpercaya, sesungguhnya beliau bersabda, "Dikumpulkan penciptaan seseorang di antara kalian di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah dalam masa yang sama, lalu menjadi segumpal daging.

Kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya yang diperintahkan (untuk menyampaikan) empat kalimat. Allah berfirman, 'Tulislah amalnya, ajalnya, rezekinya serta celaka atau bahagianya'.

Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, sesungguhnya salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan penghuni surga sehingga jarak antara dia dengan surga tinggal satu hasta, dan ini telah ditulis dalam catatannya.

Kemudian (ada orang diantara kalian yang) beramal dengan amalan penghuni neraka, maka dia akan masuk neraka. Orang diantara kalian ini beramal dengan amalan penghuni neraka, sehigga tidak ada jarak antara dia dengan neraka kecuali satu hasta, serta telah ditulis di dalam catatannya. Kemudian dia beramal dengan amalan penghuni surga, maka dia akan masuk surga'. " Shahih: Zhilal Al Jannah (175 dan 176), Al Irwa" (2143). Muttafaq alaih.

عَنْ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ هَذَا الْقَدَرِ خَشِيتُ أَنْ يُفْسِدَ عَلَيَّ دِينِي وَأَمْرِي فَأَتَيْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقُلْتُ أَبَا الْمُنْذِرِ إِنَّهُ قَدْ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ هَذَا الْقَدَرِ فَخَشِيتُ عَلَى دِينِي وَأَمْرِي فَحَدِّثْنِي مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَنْفَعَنِي بِهِ فَقَالَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ تُنْفِقُهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قُبِلَ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ وَلَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ أَخِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ فَتَسْأَلَهُ فَأَتَيْتُ عَبْدَ اللَّهِ فَسَأَلْتُهُ فَذَكَرَ مِثْلَ مَا قَالَ أُبَيٌّ وَقَالَ لِي وَلَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ حُذَيْفَةَ فَأَتَيْتُ حُذَيْفَةَ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَا وَقَالَ ائْتِ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَاسْأَلْهُ فَأَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَهُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا تُنْفِقُهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قَبِلَهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ

62-76. Dari Ibnu Ad-Dailami, dia berkata, "Terbersit dalam hatiku perasaan sangsi terhadap takdir. Oleh karena itu, aku merasa takut apabila hal itu dapat merusak agama dan urusanku.

Akhirnya, aku datang kepada Ubay bin Ka'ab untuk bertanya, 'Wahai Abu Mundzir! Sesungguhnya telah terbersit dalam hatiku kesangsian terhadap takdir.

Dan aku merasa takut apabila hal itu dapat merusak agama dan urusanku. Wejangilah aku, semoga Allah memberikan manfaat atas wejanganmu itu kepadaku'. Ubay bin Ka'ab berkata, 'Seandainya Allah berkehendak untuk menyiksa hamba-hamba-Nya yang berada di langit dan di bumi, niscaya Dia pasti akan menyiksa mereka, namun Dia tidak (akan sekalipun) menzhalimi mereka.

Seandainya Allah merahmati mereka, sungguh rahmat-Nya itu lebih baik bagi mereka daripada amal-amal kebajikan mereka. Seandainya kamu mempunyai emas sebesar gunung Uhud, atau kekayaan sebesar gunung Uhud, kemudian kamu infakkan di jalan Allah, tidak akan diterima infakmu sehingga kamu beriman kepada takdir, sehingga kamu mengetahui bahwa musibah yang menimpamu tidak akan meleset darimu dan yang terhindar darimu tidak akan menjadi musibah bagimu. Jika kamu mati dengan keyakinan selain ini, pasti kamu akan masuk neraka.

Tidak apa-apa jika kamu mendatangi saudaraku, Abdullah bin Mas'ud untuk bertanya kepadanya'.

Kemudian aku mendatangi Abdullah bin Mas'ud dan menanyakannya, dia memberikan jawaban seperti apa yang dikatakan Ubay. Dan Dia mengatakan, 'Tidak apa-apa jika kamu mendatangi Hudzaifah dan bertanya padanya'.

Dan Hudzaifah pun menjawab dengan jawaban yang sama dengan jawaban Ubay dan Abdullah. Lalu dia berkata, 'Datanglah kepada Zaid bin Tsabit dan tanyakan kepadanya!' Maka, aku pun mendatangi Zaid bin Tsabit dan bertanya padanya.

" Zaid berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Seandainya Allah berkehendak untuk menyiksa hamba-hamba-Nya yang berada di langit dan di bumi, niscaya Dia pasti akan menyiksa mereka, sedangkan Dia tidak zhalim terhadap mereka. Seandainya Allah merahmati mereka, sungguh rahmat-Nya itu lebih baik bagi mereka daripada amal-amal kebajikan mereka. Seandainya kamu mempunyai emas sebesar gunung Uhud, kemudian kamu infakkan di jalan Allah, tidak akan diterima infakmu sehingga kamu beriman kepada takdir sepenuhnya.

Maka, perlu kamu ketahui bahwa musibah yang menimpamu tidak akan meleset darimu, dan sesuatu yang mesti terlewat darimu tidak akan menjadi musibah bagimu. Jika kamu mati dengan (keyakinan) selain ini, pasti kamu masuk neraka'. " Shahih: Zhilal Al Jannah (145), Al Misykah (115), Takhrij At-Thahawiyah (447). Muttafaq alaih.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِيَدِهِ عُودٌ فَنَكَتَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَمَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَتَّكِلُ قَالَ لَا اعْمَلُوا وَلَا تَتَّكِلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ { فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى }

63-77. Dari Ali, dia berkata, "Kami sedang duduk-duduk bersama Nabi SAW, beliau menggenggam sebatang ranting, lalu beliau memukul-mukulkannya ke tanah. Kemudian beliau mengangkat kepala dan bersabda, 'Tidak ada seorang pun di antara kalian, kecuali telah ditetapkan tempatnya di surga atau tempatnya di neraka'. Beliau ditanya, 'Ya Rasulullah! Jika demikian, tidakkah lebih baik kami untuk bertawakkal?' Beliau SAW menjawab, 'Jangan! Beramallah dan jangan (terlalu) bertawakkal, (dengan meninggalkan ikhtiar-ed) karena semuanya akan dimudahkan sesuai dengan apa yang diciptakan baginya'. Kemudian beliau membaca ayat, 'Adapun orang yang memberi dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya serba cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar'. " (Qs. Al-Lail (92): 5-10)Shahih Zhilal Al Jannah (171), Ar-Raudh (701). Muttafaq alaih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ فَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

64-78. Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Orang beriman (mukmin) yang (berbadan) kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang beriman yang (berbadan) lemah. Masing-masing ada kebaikannya. Tamaklah terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah, serta jangan bersikap lemah. Jika kamu tertimpa suatu musibah, maka janganlah berkata 'Seandainya saja aku berbuat begini dan begini'. Akan tetapi katakanlah, 'Allah sudah menakdirkan. Apa saja yang Dia kehendaki pasti terjadi'. Ketahuilah bahwa kata 'seandainya' akan membuka jalan bagi syetan untuk menggoda. " Hasan-Shahih: Azh-Zhilal (356). Muslim.

أَبَا هُرَيْرَةَ يُخْبِرُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ احْتَجَّ آدَمُ وَمُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلَام فَقَالَ لَهُ مُوسَى يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُونَا خَيَّبْتَنَا وَأَخْرَجْتَنَا مِنْ الْجَنَّةِ بِذَنْبِكَ فَقَالَ لَهُ آدَمُ يَا مُوسَى اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِكَلَامِهِ وَخَطَّ لَكَ التَّوْرَاةَ بِيَدِهِ أَتَلُومُنِي عَلَى أَمْرٍ قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِي بِأَرْبَعِينَ سَنَةً فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى ثَلَاثًا

65-79. Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Nabi Adam dan Nabi Musa saling menghujat (berdebat) Nabi Musa berkata kapada Nabi Adam, 'Hai Adam! Engkau adalah bapak kami, engkau telah sia-siakan (dan mengecewakan) kami dari surga karena dosa-dosamu'. Nabi Adam menjawab, 'Hai Musa! Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya dan menulis Taurat untukmu dengan tangan-Nya. Apakah engkau mencela atas perkara yang telah ditakdirkan Allah kepadaku sebelum empat puluh tahun aku diciptakan?' Maka, Nabi Adam menghujat Musa, lalu Nabi Adam menghujat Musa, kembali Nabi Adam menghujat Musa sampai tiga kali." Shahih: Azh-Zhilal (145). Muttafaq alaih.

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُؤْمِنَ بِأَرْبَعٍ بِاللَّهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَبِالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْقَدَرِ

66-80. Dari Ali RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Seorang hamba belum dikatakan beriman kecuali setelah beriman dengan empat perkara; beriman kepada Allah SWT semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya aku adalah Rasulullah, beriman kepada hari kebangkitan setelah mati, dan beriman kepada Qadar'." Shahih: Al Misykah (104). Azh-Zhilal (130). Takhrij Al Mukhtarah (417-420).

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دُعِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جِنَازَةِ غُلَامٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ طُوبَى لِهَذَا عُصْفُورٌ مِنْ عَصَافِيرِ الْجَنَّةِ لَمْ يَعْمَلْ السُّوءَ وَلَمْ يُدْرِكْهُ قَالَ أَوَ غَيْرُ ذَلِكَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ وَخَلَقَ لِلنَّارِ أَهْلًا خَلَقَهُمْ لَهَا وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ

67-81. Dari Aisyah Ummul Mukminin dia berkata, "Rasulullah diminta datang untuk memimpin pemakaman jenazah seorang anak dari kalangan Anshar. Aku berkata, 'Alangkah bahagia anak ini, bagaikan burung dari kumpulan burung-burung surga yang belum pernah berbuat jahat dan belum mengetahuinya' Rasulullah menyahut, 'Akan tetapi lebih dari itu, wahai Aisyah? Sesungguhnya Allah telah menciptakan penghuni bagi surga. Dia menciptakan penghuni surga, sedangkan mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapak mereka. Sesungguhnya Allah juga telah menciptakan penghuni neraka. Dia menciptakan penghuni neraka, sedangkan mereka masih berada di tulang rusuk bapak-bapak mereka'. " Shahih: Ash-Shahihah (4/448), Azh-Zhilal (251), Al Ahkam (81). Muslim.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ مُشْرِكُو قُرَيْشٍ يُخَاصِمُونَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْقَدَرِ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ }

68-82. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Orang-orang musyrik Quraisy datang untuk mendebat Nabi SAW mengenai ketetapan takdir. Maka turunlah ayat ini, 'Ingatlah, pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (dikatakan kepada mereka); Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar'. " (Qs. Al Qamar (54): 48-49) Shahih: Azh-Zilal (349). Muslim.

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَصْحَابِهِ وَهُمْ يَخْتَصِمُونَ فِي الْقَدَرِ فَكَأَنَّمَا يُفْقَأُ فِي وَجْهِهِ حَبُّ الرُّمَّانِ مِنْ الْغَضَبِ فَقَالَ بِهَذَا أُمِرْتُمْ أَوْ لِهَذَا خُلِقْتُمْ تَضْرِبُونَ الْقُرْآنَ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ بِهَذَا هَلَكَتْ الْأُمَمُ قَبْلَكُمْ قَالَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو مَا غَبَطْتُ نَفْسِي بِمَجْلِسٍ تَخَلَّفْتُ فِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا غَبَطْتُ نَفْسِي بِذَلِكَ الْمَجْلِسِ وَتَخَلُّفِي عَنْهُ

69-84. Dars Abdullah bin Amr, dia berkata, "Rasulullah mendatangi para sahabatnya yang sedang memperselisihkan masalah ketentuan takdir. Melihat itu, marahlah beliau. Wajah beliau berubah menjadi merah seperti isi buah delima yang pecah, maka beliau bersabda, 'Untuk inikah kalian diperintahkan, atau untuk tujuan inikah kamu diciptakan? Mempertentangkan sebagian ayat Al Qur'an dengan sebagian yang lainnya? Oleh sebab inilah umat sebelum kamu binasa'."Abdullah bin Amr berkata, "Aku merasa tidak enak hati (atas apa yang aku perbuat) dalam suatu majelis, dimana aku tertinggal dari Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, aku merasa tidak enak hati dengan majelis itu dan ketertinggalan aku darinya." Hasan-Shahih: Al Misykah (98, 99 dan 237), Azh-Zhilal (406), At-Ta 'liq Ar-Raghib (1/81-82).

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الْبَعِيرَ يَكُونُ بِهِ الْجَرَبُ فَيُجْرِبُ الْإِبِلَ كُلَّهَا قَالَ ذَلِكُمْ الْقَدَرُ فَمَنْ أَجْرَبَ الْأَوَّلَ

70-85. Dari Ibnu Umar, dia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Tidak ada penyakit yang menular, tidak boleh meramal sesuatu dengan burung, dan tidak ada haamah '. Tiba-tiba berdiri seorang laki-laki badui dan berkata, 'Wahai Rasulullah! Bagaimana pendapatmu tentang seekor unta yang kudisan, kemudian menular ke seluruh unta yang ada?' Beliau menjawab, 'Itulah takdir. (Karena) siapakah yang (membuat unta) pertama tadi kudisan?'" Shahih: Tanpa kalimat "Dzaalikumul qadaru". Azh-Zhilal (266-286), Ash-Shahihah (782), Adh-Dha 'ifah (4808).

عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْقَلْبِ مَثَلُ الرِّيشَةِ تُقَلِّبُهَا الرِّيَاحُ بِفَلَاةٍ

71-87. Dari Abu Musa Al Asy'ari, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Perumpamaan hati itu seperti bulu, yang diombang-ambingkan angin di padang pasir yang tandus'. " Shahih: Azh-Zhilal (227, 228), Al Misykah (103).

عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي جَارِيَةً أَعْزِلُ عَنْهَا قَالَ سَيَأْتِيهَا مَا قُدِّرَ لَهَا فَأَتَاهُ بَعْدَ ذَلِكَ فَقَالَ قَدْ حَمَلَتْ الْجَارِيَةُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا قُدِّرَ لِنَفْسٍ شَيْءٌ إِلَّا هِيَ كَائِنَةٌ

72-88. Dari Jabir, dia berkata, "Seorang laki-laki Anshar datang kepada Nabi SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai seorang budak perempuan! Bolehkah saya meng-'azl-nya?' Beliau menjawab, 'Akan datang padanya sesuatu yang telah ditentukan baginya (wanita itu)'. Kemudian setelah selang beberapa waktu, lelaki tersebut datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, budak perempuan itu telah hamil!' Maka Nabi SAW bersabda, 'Sesuatu yang telah diputuskan bagi seseorang pasti akan terwujud'. " Shahih: Azh-Zhilal (362), Ash-Shahihah (3/322).

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِخَطِيئَةٍ يَعْمَلُهَا

73-89. Dari Tsauban, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan, dan tidak ada sesuatu yang bisa menolak takdir kecuali doa...'. " Hasan: Ash-Sahihah (154).

عَنْ سُرَاقَةَ بْنِ جُعْشُمٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الْعَمَلُ فِيمَا جَفَّ بِهِ الْقَلَمُ وَجَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيرُ أَمْ فِي أَمْرٍ مُسْتَقْبَلٍ قَالَ بَلْ فِيمَا جَفَّ بِهِ الْقَلَمُ وَجَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيرُ وَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ

74-90. Dari Suraqah bin Ju'syum, dia berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, adakah amal termasuk dari perkara yang telah ditulis oleh qalam ataukah takdir yang sedang berjalan ataukah sebagai perkara yang akan datang?' Beliau menjawab, 'Termasuk perkara yang telah ditulis oleh qalam dan takdir yang sedang berjalan. Semuanya akan dimudahkan untuk apa yang diciptakan untuknya'. " Shahih: Hujjah An-Nabi SAW (63/35), Azh-Zhilal (110, 167). Muslim.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مَجُوسَ هَذِهِ الْأُمَّةِ الْمُكَذِّبُونَ بِأَقْدَارِ اللَّهِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تَشْهَدُوهُمْ وَإِنْ لَقِيتُمُوهُمْ فَلَا تُسَلِّمُوا عَلَيْهِمْ

75-91. Dari Jabir bin Abdulah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Majusi dari umat ini adalah para pendusta terhadap takdir Allah. Jika mereka sakit, maka janganlah menjenguk mereka. Jika mereka mati, maka janganlah kamu mengantar jenazah mereka. Jika kalian bertemu mereka, maka jangan memberi salam kepada mereka." Hasan: tidak termasuk larangan mengucapkan salam. Al Misykah (107), Azh-Zhilal (328). Ar-Raudh (197).


Dikutib dari eBook; kampungsunnah.org™

author; Rachmat. Flimban

Duta Asri Palem3

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين


Anda Sedang membaca artikel yang berjudul Hadits Takdir Shahih Sunan Ibnu Majah (10) Silahkan baca artikel dari HOSE AL ISLAM Tentang , , , Yang lainnya. Dan Ingin Mengeprint klik tombol prin di Bawah, atau bookmark halaman ini dengan URL : https://baytal-islam.blogspot.com/2017/01/hadits-takdir-shahih-sunan-ibnu-majah-10.html
Klik Untuk Print Friendly and PDF
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. HOSE AL ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger