Home » , , , » Hadits Shahih Sunan Ibnu Majah (8-9)

Hadits Shahih Sunan Ibnu Majah (8-9)

Written By Rachmat.M.Flimban on 13 Januari 2017 | 1/13/2017 12:20:00 AM

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Shahih Sunan Ibnu Majah (FULL)

Karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani


بَاب ٨ اجْتِنَابِ الرَّأْيِ وَالْقِيَاسِ

8. Menjauhkan Diri Dari Pemakaian Logika (Ra'y) dan Qiyas

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمُ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ فَإِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

46-52. Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak menarik ilmu dengan sekali cabut dari manusia, akan tetapi mencabutnya dengan cara mematikan para ulama lebih dahulu. Kemudian setelah tidak tertinggal seorang alim pun, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh dari mereka sebagai para pemimpin. Apabila para pemimpin itu ditanya tentang suatu perkara, maka mereka memberikan fatwa kepada manusia tanpa didasari ilmu, mereka itu sesat dan menyesatkan." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (579). Muttafaq alaih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أُفْتِيَ بِفُتْيَا غَيْرَ ثَبَتٍ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى مَنْ أَفْتَاهُ

47-53. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa menerima fatwa yang tidak benar, lalu dia beramal dengannya, maka dosanya ditimpakan kepada orang yang memberi fatwa.' Hasan: Al Misykah (242).

بَاب ٩ فِي الْإِيمَانِ

9. Iman

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ أَوْ سَبْعُونَ بَابًا أَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَأَرْفَعُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

48-57. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Iman itu terdiri dari enam puluh tiga —atau tujuh puluh— bagian, (ukuran) yang paling rendah adalah menyingkirkan bahaya dari jalan dan yang paling tinggi adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah). Rasa malu adalah salah satu cabang dari iman" Shahih: Ash-Shahihah (1769). Muttafaq alaih, Bukhari dengan menggunakan lafazh "Wa sittun", Muslim dengan menggunakan lafazh "Wa sab'un". Lafazh ini yang lebih benar. Takhrij Al Iman karangan Ibnu Abu Syaibah (21/68).

عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ إِنَّ الْحَيَاءَ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

49-59. Dari (Abdullah bin Umar), dia berkata, "Suatu hari, Nabi SAW mendengar seorang lelaki memberi nasihat kepada saudaranya tentang sifat malu, lalu beliau bersabda, 'Sesungguhnya malu itu cabang dari iman''." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (513 dan 743). Muttafaq alaih.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ

50-60. Dari Abdullah (Ibnu Mas'ud), dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, ' Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi, dan tidak akan masuk neraka seorang yang di dalam hatinya terdapat iman seberat biji sawi'.''' Shahih: Ishlah Al Masajid (115). Muslim.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَلَّصَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ مِنْ النَّارِ وَأَمِنُوا فَمَا مُجَادَلَةُ أَحَدِكُمْ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَقِّ يَكُونُ لَهُ فِي الدُّنْيَا أَشَدَّ مُجَادَلَةً مِنْ الْمُؤْمِنِينَ لِرَبِّهِمْ فِي إِخْوَانِهِمْ الَّذِينَ أُدْخِلُوا النَّارَ قَالَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِخْوَانُنَا كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَنَا وَيَصُومُونَ مَعَنَا وَيَحُجُّونَ مَعَنَا فَأَدْخَلْتَهُمْ النَّارَ فَيَقُولُ اذْهَبُوا فَأَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ مِنْهُمْ فَيَأْتُونَهُمْ فَيَعْرِفُونَهُمْ بِصُوَرِهِمْ لَا تَأْكُلُ النَّارُ صُوَرَهُمْ فَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ النَّارُ إِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ إِلَى كَعْبَيْهِ فَيُخْرِجُونَهُمْ فَيَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرَجْنَا مَنْ قَدْ أَمَرْتَنَا ثُمَّ يَقُولُ أَخْرِجُوا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ وَزْنُ دِينَارٍ مِنْ الْإِيمَانِ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ وَزْنُ نِصْفِ دِينَارٍ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ فَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْ هَذَا فَلْيَقْرَأْ { إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا }

51-61. Dan Abu Sa'id Al Khudri, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila Allah telah melepaskan orang-orang beriman dari neraka dan mereka sudah merasa aman, maka perdebatan salah seorang di antara kalian kepada temannya sewaktu di dunia dalam mempertahankan kebenaran tidak lebih seru dari perdebatan orang-orang beriman terhadap Tuhan mereka dalam membela saudara-saudara mereka yang dimasukkan Allah ke dalam neraka'."

Beliau melanjutkan, "Maka mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, mereka itu saudara-saudara kami yang mengerjakan shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan menunaikan ibadah haji bersama kami, mengapa Engkau masukkan mereka ke dalam neraka?' Allah berfirman, 'Pergilah kamu sekalian dan keluarkanlan siapa saja di antara mereka yang kamu kenal!' Kemudian mereka pun mendatangi saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke dalam neraka dan mengenali mereka dari wajah-wajah mereka, wajah mereka tidak termakan api. Di antara mereka ada yang termakan api hingga pertengahan betis, ada yang termakan api hingga tumit kakinya, dan akhirnya mereka mengeluarkan saudara-saudara mereka ketika di dunia itu sambil berkata, 'Ya Tuhan kami, telah kami keluarkan orang-orang itu seperti yang telah Engkau perintahkan kepada kami'.

Kemudian Allah berfirman, 'Keluarkanlah siapa saja yang di dalam hatinya terdapat iman seberat sekeping dinar, kemudian siapa saja yang di dalam hatinya terdapat iman seberat biji sawi'. "Abu Sa'id berkata, "Barangsiapa tidak percaya, maka hendaklah dia membaca ayat, 'Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun seberat biji sawi. Dan jika ada kebaikan seberat biji sawi, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisinya pahala yang besar" (Qs. An-Nisaa' (4): 40) Shahih: Zhilal Al-Jannah (857), Ash-Shahihah (3054). Muttafaq alaih.

عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فَتَعَلَّمْنَا الْإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا

52-62. Dari Jundab bin Abdullah, dia berkata, "Kami pernah hidup bersama Rasulullah SAW dan kami adalah pemuda-pemuda yang gagah, kami belajar iman sebelum mempelajari Al Qur'an. Kemudian kami pun belajar Al Qur'an, maka bertambahlah keimanan kami itu." Shahih.

عَنْ عُمَرَ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ شَعَرِ الرَّأْسِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ سَفَرٍ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ فَجَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَهُ إِلَى رُكْبَتِهِ وَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامُ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ وَحَجُّ الْبَيْتِ فَقَالَ صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا مِنْهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَكُتُبِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا مِنْهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَمَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَمَا أَمَارَتُهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا قَالَ وَكِيعٌ يَعْنِي تَلِدُ الْعَجَمُ الْعَرَبَ وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبِنَاءِ قَالَ ثُمَّ قَالَ فَلَقِيَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ ثَلَاثٍ فَقَالَ أَتَدْرِي مَنْ الرَّجُلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذَاكَ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ مَعَالِمَ دِينِكُمْ

53-64. Dari Umar RA, dia berkata, "Suatu ketika, kami duduk-duduk bersama Nabi SAW. Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang sangat putih bajunya, sangat hitam rambut kepalanya, tidak nampak padanya bekas perjalanan dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya."

Umar berkata, "Laki-laki tadi duduk di depan Nabi SAW, lututnya disandarkan pada lututnya yang lain (duduk sambil bersila), lalu kedua tangannya diletakkan pada kedua pahanya lantas berkata, 'Wahai Muhammad! Apakah Islam itu?' Beliau SAW menjawab, 'Islam adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah pesuruh Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji'.

Lelaki tersebut berkata, 'Engkau benar!' Kami sangat keheranan, dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya. Kemudian laki-laki tersebut kembali bertanya, 'Hai Muhammad! Apakah iman itu?' Beliau SAW menjawab, 'Kamu percaya kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang jelek'. Dia berkata, 'Engkau benar!' Kami sangat keheranan, dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya.

Kemudian laki-laki tadi bertanya, 'Hai Muhammad! Apakah ihsan itu?' Beliau SAW menjawab, 'Kamu menyembah Allah, seakan-akan kamu melihatnya.

Kemudian jika kamu tidak melihatnya, sesungguhnya Allah melihatmu'. Lelaki tersebut bertanya, 'Kapan Kiamat itu tiba?' Beliau SAW menjawab, 'Orang yang ditanyapun tidak lebih tahu daripada orang yang bertanya'.

Laki-laki tadi kembali bertanya, 'Kalau begitu, apa tanda-tandanya?' Beliau SAW menjawab, 'Jika kamu melihat seorang hamba perempuan melahirkan majikannya (Waki' berkata, "Yakni orang-orang Ajam (non-Arab) telah melahirkan keturunan Arab") dan kamu melihat orang-orang miskin tidak berbaju dan telanjang kaki, yang bekerja sebagai penggembala kambing, mereka bermegah-megahan dan meninggikan bangunan'."

Umar berkata, "Sesudah tiga hari berlalu, aku bertemu dengan Nabi SAW, beliau bertanya, 'Apakah kamu mengetahui siapa laki-laki itu?' Saya menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya'. Beliau SAW berkata, 'Itulah Jibril AS, dia datang kepadamu untuk mengajarkan urusan agamamu'." Shahih: Adz-Dzilal (120-127), Al Irwa' (1/33-34). Muslim.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَلِقَائِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الْآخِرِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ وَلَكِنْ سَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا فَذَلِكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رِعَاءُ الْغَنَمِ فِي الْبُنْيَانِ فَذَلِكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا فِي خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ فَتَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ }

54-65. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Suatu hari Rasulullah SAW menampakkan dirinya di antara orang banyak, lalu seorang laki-laki datang kepadanya dan berkata, 'Ya Rasulullah! Apakah Iman itu?' Beliau menjawab, '(Iman adalah) kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan perjumpaan dengan-Nya, serta beriman kepada hari kebangkitan'.

Laki-laki itu kembali bertanya, 'Ya Rasulullah! Apakah Islam itu?' Beliau SAW menjawab, '(Islam adalah) kamu menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan menegakkan shalat yang telah ditentukan (waktunya), menunaikan zakat yang diwajibkan dan berpuasa di bulan Ramadhan'.

Laki-laki itu kembali bertanya, 'Ya Rasulullah! Apakah Ihsan itu?'

Beliau menjawab, '(Ihsan adalah) kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Kemudian jika kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu'.

Laki-laki tersebut kembali bertanya, 'Ya Rasulullah! Kapan Kiamat akan tiba?'

Beliau menjawab, 'Orang yang ditanyapun tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya, akan tetapi akan aku katakan kepadamu tentang syarat-syaratnya;

apabila seorang hamba sahaya perempuan telah melahirkan tuannya, itu termasuk syarat-syaratnya;

apabila penggembala kambing bermegah-megahan dengan gedung bertingkat, itu juga termasuk syarat-syaratnya.

(Kiamat) itu terjadi pada lima hal, yang tidak ada seorang pun yang mengetahui kecuali Allah'.

Kemudian Rasulullah membaca ayat, 'Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal'. " (Qs. Luqmaan(31):34) Shahih, Al Irwa (1/32/3). Muttafaq alaih.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ أَوْ قَالَ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

55-67. Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak dianggap beriman salah seorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya (Atau beliau bersabda, "tetangganya.") seperti dia mencintai dirinya sendiri. "Shahih: Ash-Shahihah (73), Ar-Raudh An-Nadhir (129). Muttafaq alaih.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

56-68. Dari Anas bin Malik, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak dianggap beriman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anak-anaknya, kedua orang tuanya, bahkan dari semua manusia'.' Shahih: Muttafaq alaih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَ لَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

57-69. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman hingga kalian (dapat) saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu yang jika kalian kerjakan dapat membuat kalian untuk saling mencintai? (Yakni) sebarkanlah salam di antara kamu''." Shahih: Al Irwa' (777). Muslim.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

58-70. Dari Abdullah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, Mencela seorang muslim itu perbuatan fasik, dan membunuhnya adalah perbuatan kufur'." Shahih: Muttafaq alaih. Lihat Shahih Al-Jami' (3595).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ

59-72. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka rela bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan sesungguhnya aku adalah pesuruh Allah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat'. " Shahih Mutawatir: Ash-Shahihah (407). Muttafaq alaih.

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ

60-73. Dari Mu'adz bin Jabal RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka rela bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan sesungguhnya aku adalah pesuruh Allah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat'." Shahih Mutawatir.


Dikutib dari eBook; kampungsunnah.org™

author; Rachmat. Flimban

Duta Asri Palem3

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين


Anda Sedang membaca artikel yang berjudul Hadits Shahih Sunan Ibnu Majah (8-9) Silahkan baca artikel dari HOSE AL ISLAM Tentang , , , Yang lainnya. Dan Ingin Mengeprint klik tombol prin di Bawah, atau bookmark halaman ini dengan URL : https://baytal-islam.blogspot.com/2017/01/hadits-shahih-sunan-ibnu-majah-8-9.html
Klik Untuk Print Friendly and PDF
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. HOSE AL ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger