Home » , , , » Hadits Shahih Sunan Ibnu Majah (5-7)

Hadits Shahih Sunan Ibnu Majah (5-7)

Written By Rachmat.M.Flimban on 12 Januari 2017 | 1/12/2017 11:40:00 PM

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Shahih Sunan Ibnu Majah (FULL)

Karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani


بَاب مَنْ حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ

5. Barangsiapa Meriwayatkan Hadits Dari Rasulullah saw, Sedangkan Dia Meyakininya Sebagai Perkara Dusta

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَدَّثَ عَنِّي حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

36-38. Dari Ali RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa meriwayatkan hadits dariku, sedangkan dia meyakininya sebagai perkara dusta, maka dia termasuk salah seorang dari dua pendusta" Shahih: Muslim.

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَدَّثَ عَنِّي حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

37-39. Dari Samurah bin Jundab, dari Nabi SAW, dia bersabda, "Barangsiapa meriwayatkan hadits dariku, sedangkan dia meyakininya sebagai perkara dusta, maka dia termasuk salah seorang pendusta." Shahih: Muslim.

عَنْ عَلِيٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ رَوَى عَنِّي حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

38-40. Dari Ali, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa meriwayatkan hadits dariku, sedangkan dia yakin itu adalah perkara dusta, maka dia termasuk salah seorang pendusta." Shahih: Muslim.

عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَدَّثَ عَنِّي بِحَدِيثٍ وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

39-41. Dari Mughirah bin Syu'bah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa meriwayatkan hadits dariku, sedangkan dia meyakininya sebagai perkara dusta, maka dia termasuk salah seorang pendusta'." Shahih: Muslim.


بَاب اتِّبَاعِ سُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ

6. Mengikuti Sunnah Khulafaurrasyidin

الْعِرْبَاضَ بْنَ سَارِيَةَ يَقُولُ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَعَظْتَنَا مَوْعِظَةَ مُوَدِّعٍ فَاعْهَدْ إِلَيْنَا بِعَهْدٍ فَقَالَ عَلَيْكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا وَسَتَرَوْنَ مِنْ بَعْدِي اخْتِلَافًا شَدِيدًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَالْأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

40-42. Dari Irbadh bin Sariyah, dia berkata, "Pada suatu hari, Rasulullah SAW berdiri berkhutbah di tengah-tengah kami. Kemudian beliau memberikan nasihat yang sangat mengesankan, yang menggetarkan hati dan membuat air mata bercucuran. Beliau ditanya, 'Ya Rasulullah SAW, engkau menasihati kami dengan nasihat perpisahan, maka berilah kami amanat!' Beliau bersabda, 'Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah, dengan mendengar dan taat, meskipun yang memerintahkan kamu adalah seorang budak dari Habasyah. Kamu akan melihat perselisihan yang sangat dahsyat sesudahku, maka hendaklah kamu berpegang pada Sunnahku dan Sunnah Khulafaurrasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah dengan gigi gerahammu dan jauhilah perkara-perkara yang baru, sesungguhnya setiap bid'ah (perkara baru dalam agama) adalah sesat'. " Shahih: Al Irwa' Al Ghalil (2455), Al Misykah (165), Azh-Zhilal (26-34), Shalat At-Tarawih (88-89).

الْعِرْبَاضَ بْنَ سَارِيَةَ يَقُولُ وَعَظَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هَذِهِ لَمَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا قَالَ قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنْهَا بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِمَا عَرَفْتُمْ مِنْ سُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَعَلَيْكُمْ بِالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّمَا الْمُؤْمِنُ كَالْجَمَلِ الْأَنِفِ حَيْثُمَا قِيدَ انْقَادَ

41-43. Dari riwayat yang lain, dia berkata, "Rasulullah SAW menasihati kami dengan nasihat yang membuat air mata bercucuran dan membuat hati bergetar. Kemudian kami bertanya, 'Ya Rasulullah SAW, sesungguhnya ini adalah nasihat perpisahan, lalu apa yang engkau amanatkan kepada kami?' Beliau menjawab, Aku telah meninggalkanmu dalam keadaan putih bersih, malam harinya sama dengan siang harinya. Tidak ada seorang pun yang akan berpaling padanya kecuali akan binasa. Barangsiapa di antara kalian ada yang masih hidup, kemudian melihat perselisihan yang besar, maka hendaklah kalian berpegang kepada apa yang sudah kamu ketahui dari Sunnahku dan Sunnah Khulafaurrasyidin sesudahku yang mendapat petunjuk. Gigitlah dengan gigi gerahammu dan hendaklah kamu taat, meskipun yang memerintahkanmu adalah budak dari Habasyah. Sesungguhnya keadaan seorang muslim' itu ibarat unta yang diikat hidungnya dengan tali, lalu ke mana saja digiring ia akan patuh (taat)'." Shahih: Ash-Shahihah (937), Azh-Zhilal.

عَنْ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً فَذَكَرَ نَحْوَهُ

42-44. Dalam riwayat yang lain, dia berkata, "Rasulullah SAW mengimami kami shalat Subuh. Kemudian sesudah selesai, beliau menghadapkan muka kepada kami dan memberi nasihat yang sangat mengesankan, lalu beliau menyebutkan hadits seperti di atas." Shahih: Azh-Zhilal (32).

بَاب اجْتِنَابِ الْبِدَعِ وَالْجَدَلِ

7. Menjauhkan Diri dari Bid'ah dan Perdebatan (Polemik)

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلَا صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يَقُولُ صَبَّحَكُمْ مَسَّاكُمْ وَيَقُولُ بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ وَيَقْرِنُ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَيَقُولُ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْأُمُورِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكَانَ يَقُولُ مَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِأَهْلِهِ وَمَنْ تَرَكَ دَيْنًا أَوْ ضَيَاعًا فَعَلَيَّ وَإِلَيَّ

43-45. Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, "Rasulullah SAW apabila sedang berkhutbah, maka memerahlah kedua matanya dan meninggilah suaranya serta bertambah kemarahannya —seolah beliau komandan pasukan perang— yang berteriak, 'Musuh akan segara datang menyerbu pagi ini!' Kemudian beliau melanjutkan, 'Saat aku diutus, datangnya hari Kiamat adalah (berdekatan) seperti kedua ini'. Seraya beliau mensejajarkan antara kedua jarinya, telunjuk dan jari tengahnya, kemudian bersabda, 'Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik perkara (yang ada diantara kalian) adalah Kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk (jalan) adalah petunjuk yang dibawa Muhammad. Sejelek-jelek urusan adalah perkara-perkara yang baru (bid'ah), dan setiap bid'ah adalah sesat'. Beliau juga bersabda, 'Barangsiapa mati meninggalkan harta kekayaan, maka keluarganyalah yang memperolehnya. Barangsiapa meninggalkan utang dan keluarga, maka utang dan keluarganya menjadi tanggunganku'." Shahih: Al Irwa' Al Ghalil (608). Muslim.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الْآيَةَ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ إِلَى قَوْلِهِ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُوا الْأَلْبَابِ } فَقَالَ يَا عَائِشَةُ إِذَا رَأَيْتُمْ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِيهِ فَهُمْ الَّذِينَ عَنَاهُمْ اللَّهُ فَاحْذَرُوهُمْ

44-47. Dari Aisyah, dia berkata, "Rasulullah SAW membaca ayat ini, 'Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu, di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lainnya mutsyabihat...'. Sampai pada firman-Nya, ...dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) kecuali orang-orang yang berakal'. " (Qs. Aali Imraan (3): 7) Nabi SAW bersabda, "Wahai Aisyah, apabila kamu melihat ada orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat ini, maka mereka itulah yang dimaksudkan Allah. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap mereka." Shahih: Zhilal Al Jannah (5). Bukhari.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الْجَدَلَ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ } الْآيَةَ

45-48. Dari Abu Umamah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, ' Tidak akan tersesat suatu kaum sesudah mereka mendapat petunjuk, melainkan mereka yang selalu memperdebatkannya. Kemudian beliau membaca ayat, 'Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar'. " (Qs. Az-Zukhruf (43): 58) Hasan: Shahih At-Targhib (137).


Dikutib dari eBook kampungsunnah.org™

author; Rachmat. Flimban

Duta Asri Palem3

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين


Anda Sedang membaca artikel yang berjudul Hadits Shahih Sunan Ibnu Majah (5-7) Silahkan baca artikel dari HOSE AL ISLAM Tentang , , , Yang lainnya. Dan Ingin Mengeprint klik tombol prin di Bawah, atau bookmark halaman ini dengan URL : https://baytal-islam.blogspot.com/2017/01/hadits-shahih-sunan-ibnu-majah-5-7.html
Klik Untuk Print Friendly and PDF
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. HOSE AL ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger