Ini adalah hadits yang membicarakan keutamaan orang yang jauh dari masjid,
keutamaan berjamaah hingga menunggu shalat.
Hadits no. 1057 dari kitab Riyadhus Sholihin
عن أبي موسى – رضي الله عنه – ، قَالَ : قال رَسُول اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – : (( إنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أجْراً في الصَّلاةِ أبْعَدُهُمْ إلَيْهَا مَمْشىً ، فَأَبْعَدُهُمْ ، وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الإمَامِ أعظَمُ أجْراً مِنَ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya di dalam shalat adalah yang
paling jauh berjalan menuju shalat, lalu yang jauh berikutnya. Dan orang yang
menunggu shalat sampai ia melaksanakannya bersama imam lebih besar pahalanya
daripada orang yang shalat kemudian tidur.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari, no.
651 dan Muslim, no. 669)
Kesimpulan Mutiara Hadits
Makin banyak langkah ke masjid, makin banyak pahala yang diperoleh.
Makin jauh dari masjid berarti makin banyak langkah dan makin berat, itulah yang
membuat pahala semakin besar.
Hendaknya yang jaraknya jauh dari masjid lebih semangat untuk ke masjid karena
pahalanya lebih besar dibandingkan dengan orang yang rumahnya dekat dengan
masjid karena orang yang dekat mudah sekali untuk ke masjid.
Sebagian ulama menjadikan hadits ini sebagai dalil untuk memilih masjid yang lebih jauh. Namun yang lebih tepat, shalat di masjid terdekat lebih utama agar bisa berinteraksi dan bersosialisasi hingga mendakwahi tetangga dan orang dekat rumah. Lihat bahasan di sini.
Hadits ini menunjukkan keutamaan menunggu shalat.
Hadits ini membicarakan tentang shalat Isya’. Hal ini menunjukkan bahwa boleh
mengundur waktu shalat tersebut, ditunjukkan dalam hadits lainnya hingga
sepertiga malam.
Shalat bersama imam dengan menunggunya lebih utama daripada seseorang lebih
dahulu shalat kemudian tidur.
Shalat berjamaah bersama imam lebih utama dibandingkan shalat di awal waktu
seorang diri.
Imam haruslah orang yang paling fakih dan paham akan kitabullah, dialah yang
didahulukan dari yang lain dalam shalat.
Shalat bersama imam tanda bahwa kaum muslimin itu berjumlah sangat besar (sawadul
a’zhom). Shalat berjamaah dengan imam menunjukkan persatuan kaum muslimin dan
akan semakin membuat takut musuh-musuh mereka. Inilah yang menunjukkan faedah
besar dari shalat berjamaah.
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali, 2: 239
Syarh Riyadh Ash-Shalihin karya Ibnu ‘Utsaimin, 5: 65
Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 13: 305-312.
Disusun di DS Panggang, 27 Rabi’uts Tsani 1438 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Posting Komentar