Home » , , » Do'a-Do'a yang Mustajab

Do'a-Do'a yang Mustajab

Written By Rachmat.M.Flimban on 27 Februari 2017 | 2/27/2017 11:57:00 PM

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



DO'A-DO'A YANG

M U S T A J A B

Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani

Setiap orang yang
melakukan do'a dengan memenuhi persyaratannya dan menjauhi penghalang
terkabulnya do'a, mengamalkan adab-adabnya, serta mencari waktu yang
mustajab/dikabulkan dan tempat-tempat yang mulia, maka dia termasuk orang-orang
yang dikabulkan oleh Allah do'anya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah
menjelaskan berbagai macam orang yang mewujudkan syarat-syarat tersebut lalu
Allah mengabulkan do'a mereka, di antara mereka itu adalah:

  1. Do'a seorang Muslim
    untuk saudaranya yang Muslim yang tidak ada di hadapannya.

  2. Dari Ummu Darda رضي الله عنها telah berkata kepada Sofwan, "Apakah kamu hendak berhaji tahun ini? Lalu aku berkata, 'Ya,' berkata Ummu Darda, 'Berdo'alah kepada Allah untuk kami dengan kebaikan, maka sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda,

    دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
    "Do'a seorang Muslim untuk saudaranya yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan, di atas kepalanya ada malaikat, setiap dia berdo'a untuk saudaranya dengan kebaikan, berkata malaikat yang bertugas dengannya, 'Amin dan bagi kamu seperti Itu juga." (HR. Muslim).

    Dari dari Abu Darda رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

    مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

    "Tidaklah ada seorang hamba Muslim, mendo'akan saudaranya yang tidak berada di hadapannya, kecuali malaikat akan berkata, 'Dan bagimu sepertinya.' (HR. Muslim).

  3. Do'a orang yang
    dizhalimi.

  4. Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم telah mengutus Mu'adz رضي الله عنه ke negeri Yaman, dan beliau berwasiat kepadanya salah satunya adalah sabdanya:

    وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
    "Dan berhati-hatilah kamu dengan do'a orang yang dizhalimi, maka sesungguhnya tidak ada pembatas antara dia dengan Allah. " (HR. al-Bukhari).

    Dan di antara do'a yang dikabulkan adalah kisah Sa'ad رضي الله عنه dengan Abu Sa'dah pada saat orang bertanya kepadanya tentang Sa'ad, "Adapun apa yang kamu adukan/keluhkan pada kami, sesungguhnya Sa'ad adalah orang yang tidak berjalan bersama rombongan perang, tidaklah dia orang yang membagi dengan rata dan tidaklah dia berbuat adil dalam memutuskan perkara." Lalu Sa'ad berkata, "Demi Allah sungguh aku akan mendo'akan dengan tiga perkara, ya Allah, jika hamba-Mu ini dusta, melakukan ini karena riya' dan hanya ingin dikenal orang, maka panjangkanlah umurnya, panjangkanlah kefaqirannya dan jadikanlah dia sasaran fitnah-fitnah." Dan setelah itu jika dia ditanya dia berkata, "Orang tua yang terkena fitnah dan telah menimpaku do'anya Sa'ad." Berkata Abdul Malik, "Maka aku telah melihatnya (Abu Sa'dah) berjatuhan kedua alis matanya karena terlalu tuanya, dan sesungguhnya dia telah menjadikan budak-budak perempuan di jalan dan bermain-main dengannya atau meraba-raba dengan tangannya." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

    Arwa binti Uwais telah berselisih paham dengan Sa'id Ibnu Zaid رضي الله عنه di hadapan Marwan Ibnu Hakam, Arwa menuduh bahwa Sa'id telah mengambil sebagian dari tanahnya, Said berkata, "Apakah aku akan mengambil tanahnya, setelah aku mendengar perkataan dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم?, lalu (Marwan) berkata, "Apa yang kamu dengar dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم" Beliau berkata, "Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

    مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ بِغَيْرِ حَقِّهِ طُوِّقَهُ فِي سَبْعِ أَرَضِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
    "Barangsiapa yang mengambil sejengkal tanah yang bukan hak-nya, maka dia akan dibenamkan ke dalamnya dengan tujuh lipat tanah."

    Kemudian Sa'id berkata, "Ya Allah, jika wanita ini berdusta, maka butakanlah matanya dan jadikanlah kuburannya di rumahnya." Selanjutnya dia berkata, "Aku telah melihatnya (wanita itu) buta dan meraba-raba dinding seraya berkata, "Telah menimpaku do'anya Sa'id Ibnu Zaid." Maka pada saat dia berjalan di tempat tinggalnya, dia melewati sebuah sumur yang ada di tempat itu lalu ia terperosok di dalam­nya, dan jadilah sumur itu kuburannya. (HR. Muslim).

    Dan dari Abu Hurairah رضي الله عنه telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:

    دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ مُسْتَجَابَةٌ وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُورُهُ عَلَى نَفْسِهِ
    "Do'a orang yang terzhalimi mustajab walaupun dia seorang penjahat, adapun kejahatannya itu adalah tanggung jawab dirinya. " (HR. Ahmad, Abu Daud, dan ath-Thayalisi dan dihasankan oleh Al-Albani).
    Dan sebagian mereka menyenandungkan sebuah syair:
    Janganlah engkau berbuat zhalim jika kamu mampu
    Sebab kedzhaliman akan mendatangkan kepadamu suatu penyesalan
    Matamu terpejam sedangkan orang yang terzhalimi selalu bangun
    Mendo'akanmu agar celaka dan mata Allah tidak pemah terpejam.
     
  5. Do'a yang baik dari
    orang tua kepada anaknya,

  6. Do'a yang tidak
    baik dari orang tua terhadap anaknya,

  7. Do'a seorang
    musafir:

  8. Abu Hurairah رضي الله عنه telah berkata, telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:

    ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
    "Tiga macam do'a yang dikabulkan dan tidak ada keraguan di dalamnya: Do'a orang yang terzhalimi, do'a orang musafir dan do'a orang tua untuk anaknya." (HR. at-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani).

    Dalam riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi, عَلَى وَلَدِهِ "Atas anaknya (keburukan)." (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

    Maka semestinya berhati-hati terhadap do'a mereka, karena do'a mereka itu dikabulkan.

  9. Do'a orang yang
    berpuasa.

  10. Dari Abu Hurairah dimarfu'kan kepadanya,

    ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
    "Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do'a mereka: Orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang imam yang berlaku adil, do 'a orang yang terzhalimi. Allah mengangkatnya ke atas awan dan membukakan baginya pintu-pintu langit dan Rabb berfirman, 'Demi kemuliaan-Ku sungguh aku akan menolongmu walaupun dalam jangka waktu yang lama'." (HR. at-Tirmidzi).
  11. Do'a orang yang
    berpuasa ketika berbuka.

  12. Do'a seorang imam
    atau pemimpin yang adil.

  13. Dari Abu Hurairah رضي الله عنه di dalam hadits yang panjang dari Nabi صلى الله عليه وسلم tentang mensifati surga dan kenikmatannya yang kekal, beliau berkata di akhir haditsnya,

    ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَـهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
    "Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do'a-do'a mereka: Orang yang berpuasa sampai dengan berbuka, seorang imam yang adil, do'a orang yang terzhalimi. Allah mengangkatnya ke atas awan dan membukakan baginya pintu-pintu langit dan Rabb berfirman, 'Demi kekuasaan-Ku sungguh aku akan menolongmu walaupun setelah waktu yang lama'." (HR. at-Tirmidzi dan disahihkan al-Albani).

    Dari Abdullah Ibnu Amr dimarfu'kan kepadanya,

    إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
    "Sesungguhnya bagi yang berpuasa ketika berbuka ada suatu do'a yang tidak ditolak." (HR. Ibnu Majah dihasankan oleh al-Hafidz).
    Dan dari Abu Hurairah رضي الله عنه yang dimarfu'kan kepadanya,
    ثَلَاثَةٌ لَا يُرَدُّ دُعَاؤُهُمْ: اَلذَّاكِرُ لِلَّهِ كَثِيْرًا،وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَالْإِمَامُ الْـمُقْسِطُ
    "Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a-do'a mereka: Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, do'anya orang yang teraniaya dan pemimpin yang adil." (HR. al-Baihaqi dan dihasankan oleh al-Albani).
  14. Do'a anak yang
    shalih.

  15. Sebagaimana hadits Abu Hurairah رضي الله عنه yang marfu' kepada­nya:

    إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

    "Apabila seorang manusia meninggal, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang selalu mendo'akan baginya." (HR. Muslim).

  16. Do'a orang yang
    terbangun dari tidur apabila berdo'a dengan do'a yang ma'tsur (do'a yang ada
    tuntunannya).

  17. Dari Ubadah Ibnu Shamir رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم beliau bersabda,

    مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ
    "Barangsiapa yang terbangun di malam hari lalu berdo'a dengan (do'a ini) yang artinya, "Tidak ada tuhan yang sebenarnya kecuali Allah Yang Maha Esa Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, miliknya seluruh kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan puja dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah, tidak ada tuhan yang sebenarnya kecuali Allah dan Allah Maha Agung tidak ada daya dan upaya kecuali milik Allah, kemudian dia berkata, 'Ya Allah, ampunilah aku,' atau-pun dia berdo'a maka akan dikabulkan, maka jika dia berkehendak berwudhu kemudian shalat maka akan diterima shalatnya." (HR. al-Bukhari dan at-Tirmidzi).
  18. Do'a orang yang
    dalam keadaan darurat atau kesulitan.

  19. Firman Allah عزّوجلّ,
    أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ
    "Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan. " (QS. An-Naml/27: 62).

    Di antara dalil yang menunjukkan bahwa kondisi darurat adalah termasuk penyebab yang terkuat bagi terkabulnya do'a adalah hadits tentang tiga orang yang bermalam di suatu gua, tiba-tiba pintu gua tertutup oleh bebatuan yang jatuh dari gunung sehingga menutupi pintu gua yang mereka huni, maka seorang dari mereka berkata kepada yang lain, "Perhatikanlah amalan-amalan shalih yang telah kamu perbuat dengan ikhlas karena Allah, dan mohonlah kepada Allah dengan perantara amalan-amalan itu mudah-mudahan Allah melapangkan kesulitan kalian." Lalu mereka semua berdo'a kepada Allah dengan perantara amal-amal shalih mereka, maka terangkatlah batu-batu yang menutupi tadi maka mereka keluar dan meneruskan perjalanan. (HR. al-Bukhari).

    Dan dari Aisyah رضي الله عنها sesungguhnya ada seorang budak wanita berkulit hitam yang dimiliki oleh suatu perkampungan Arab, lalu mereka memerdekakannya dan ia hidup di tengah-tengah mereka, dia berkata, "Maka keluarlah seorang bayi perempuan dari mereka yang memakai sebuah permata merah dari kulit, dia berkata, "Lalu dia meletakkannya atau permata itu jatuh darinya lalu lewatlah seekor burung dan menyambar permata tersebut karena mengira bahwa permata itu sebuah daging, kemudian mereka memeriksa sampai memeriksa qubulnya. Demi Allah sesungguhnya aku berdiri di antara mereka, tiba-tiba lewatlah seekor burung kecil dan melemparkannya, sehingga jatuh di antara mereka, lalu aku berkata, "Inilah yang kalian tuduhkan kepadaku, sedangkan aku bersih dari apa yang kalian tuduhkan dan inilah dia permata, yang kalian cari", maka datanglah hamba sahaya wanita tadi kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم kemudian masuk Islam, berkata Aisyah, "Dia memiliki kemah di mesjid/rumah sempit kecil, di mana dia selalu mendatangiku dan bercerita di sisiku, tidaklah dia duduk bermajelis di sisiku kecuali dia berkata, 'Dan di hari permata itu merupakan keajaiban Rabb kami, ketahuilah Dia-lah yang telah menyelamatkanku dari negeri kufur." Berkata Aisyah رضي الله عنها, "Maka aku ucapkan kepadanya, apa maksudmu, tidaklah kamu duduk bersamaku kecuali kamu ucapkan selalu ucapan seperti ini? Lalu dia menceritakan kejadian yang telah menimpanya (sebelum masuk Islam). (HR. al-Bukhari)

    Dan inilah sebab Islamnya hamba sahaya itu, berapa banyak sesuatu yang berbahaya tapi bermanfaat.

  20. Do'a orang yang
    bermalam dalam keadaan suci untuk dzikir kepada Allah.

  21. Dari Mu'adz Ibnu Jabal رضي الله عنه Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

    مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُّ مِنْ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
    "Tidak ada seorang Muslim pun yang bermalam dalam keadaan suci dan berdzikir kepada Allah, lalu dia terbangun di malam hari dia memohon kepada Allah akan kebaikan dunia dan akhirat kecuali Allah akan memberinya." (HR. Abu Daud, Ahmad, dan dishahihkan oleh al-Albani).
  22. Do'a orang yang
    berdo'a dengan do'anya Dzun Nun (do'a Nabi Yunus).

  23. Allah عزّوجلّ berfirman,
    وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِباً فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ.
    "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap: "Bahwa tak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim." Maka Kami memperkenankan do'anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikanlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. al-Anbiya/21: 87-88).

    Dari Sa'ad bin Abi Waqqash رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

    دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
    "Do'a Dzun Nun pada saat beliau berdo'a di dalam perut ikan ialah, Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim, maka sesungguhnya tidaklah seorang Muslim berdo'a meminta sesuatu dengan do'a tersebutkecualiAllahakan mengabulkannya." (HR. at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim dan dishahihkan oleh Al-AIbani).
  24. Do'a orang yang
    tertimpa suatu musibah jika berdo'a dengan do'a yang ma'tsur (do'a yang
    dicontohkan oleh Rasulullah).

  25. Dari Ummu Salamah رضي الله عنها, "Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

    مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
    "Tidaklah seorang hamba terkena musibah lalu berkata, 'Sesungguhnya kami hanya milik Allah dan hanya kepada Allah kami kembali, ya Allah, berilah pahala untukku dari musibahku dan berilah ganti bagiku dengan yang lebih baik darinya. "Kecuali Allah akan memberi ganti baginya dengan yang lebih baik, dan memberikan pahala dari musibahnya.

    Maka ketika wafat Abu Salamah, aku mengucapkan seperti apa yang telah Rasulullah صلى الله عليه وسلم perintahkan kepadaku, maka Allah telah memberi ganti bagiku dengan yang lebih baik dari Abu Salamah yaitu Rasulullah صلى الله عليه وسلم. (HR. Muslim)[1]

  26. Do'a orang yang
    berdo'a dengan nama Allah Yang Agung.

  27. Dari Abdullah Ibnu Buraidah dari ayahnya beliau berkata, Nabi صلى الله عليه وسلم telah mendengar seorang laki-laki sedang berdo'a, dengan ucapan:

    اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ قَالَ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
    "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sesungguh­nya aku bersaksi bahwasanya Engkau adalah Allah yang tiada tuhan yang patut disembah kecuali Engkau yang Esa, tempat bergantung yang tidak beranak dan tidak dilahirkan, dan tidak ada sesuatu pun yang menyamai/serupa dengan-Nya. Dia berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, 'Dan demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh dia telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya Yang Agung yang apabila dimohon dengannya akan dikabulkan, dan apabila dimintai dengannya maka Allah akan memberi. " (HR. At-Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani)

    Dan dari Anas رضي الله عنه bahwasanya beliau bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم duduk dan ada seorang yang shalat kemudian berdo'a:

    اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
    "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, sesungguh­nya Engkau yang memiliki semua pujian tiada tuhan yang patut disembah kecuali Engkau Yang Maha Pemberi, yang telah menciptakan langit dan bumi, wahai yang memiliki kemuliaan, keagungan, wahai Yang Maha Hidup dan Maha Tegak. Maka Nabi M bersabda, 'Sesungguhnya telah berdo'a kepada Allah dengan nama yang agung, apabila dimohon akan mengabulkan jika diminta akan memberi." (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa'i dan dishahihkan oleh Al-Albani).
  28. Do'a seorang anak
    yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

  29. Dari Malik dari Yahya Ibnu Sa'id, sesungguhnya Sa'id Ibnu Musayyab berkata, sesungguhnya seseorang akan dinaikkan derajatnya berkat do'a anaknya setelahnya, dan dia berkata dengan mengisyaratkan kedua tangannya ke langit serta mengangkatnya. (HR. Imam Malik).

    Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata Nabi صلى الله عليه وسلم:

    إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

    "Sesungguhnya Allah benar-benar akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di dalam surga, maka dia berkata, "Wahai Rabb, dari manakah ini?" Maka Allah berfirman, "Ini berkat istighfar anakmu untukmu. " (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir).

    Dari Abu Hurairah رضي الله عنه sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

    إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

    "Apabila seorang manusia meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak yang shalih yang mendo'akannya." (HR. Muslim).

    Dan hadits tentang tiga orang yang bermalam di gua lalu gua tersebut tertutup oleh batu besar, salah seorang di antara mereka ada yang berbakti kepada orang tuanya lalu dia bertawassul dengan amal shalihnya itu, maka Allah mengabulkan do'anya. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

    Dan hadits tentang pemberitahuan Nabi صلى الله عليه وسلم tentang seorang tabi'in yang mulia yang jika ia bersumpah kepada Allah maka pasti akan dikabulkan-Nya karena dia memiliki seorang ibu lalu ia berbakti kepadanya.

    Dan dari Umar Ibnu Khaththab صلى الله عليه وسلم aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

    يَأْتِي عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ
    "Akan datang kepada kalian Uwais Ibnu 'Aamir bersama rom-bongan dari Ahli Yaman Qabilah dari Murad kemudian dari Qarn, dulu dia berpenyakit kusta dan telah sembuh, kecuali tinggal sedikit sebesar uang dirham, dia memiliki seorang ibu dan dia berbakti kepadanya, kalaulah dia bersumpah kepada Allah, Allah akan menepatinya, maka jika kamu mampu memin-takan ampunan untukmu maka lakukanlah." (HR. Muslim).
  30. Do'a orang yang
    sedang melaksanakan ibadah haji.

  31. Do'a orang yang
    berumrah.

  32. Do'a orang yang
    berperang di jalan Allah.

  33. Sebagaimana hadits Ibnu Umar رضي الله عنهما dari Nabi صلى الله عليه وسلم yang bersabda,

    الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
    "Orang yang berperang dijalan Allah, orang yang berhaji, dan berumrah adalah utusan Allah, Allah menyeru mereka dan mereka menjawabnya, dan mereka meminta kepada Allah, lalu Allah memberi mereka. " (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh al-Albani).
  34. Do'a orang yang
    banyak mengingat Allah.

  35. Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda,

    ثَلَاثَةٌ لَا يُرَدُّ دُعَاؤُهُمْ: اَلذَّاكِرُ لِلَّهِ كَثِيْرًا،وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَالْإِمَامُ الْـمُقْسِطُ
    "Tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, do'a orang yang teraniaya dan pemimpin yang adil." (HR. al-Baihaqi dan Ath-Thabrani dan dihasankan oleh al-Albani).
  36. Do'a orang yang
    dicintai dan diridhai oleh Allah.


Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ
عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي
بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي
يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ
سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي
يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ
وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا
فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ
مَسَاءَتَهُ

"Sesungguhnya Allah عزّوجلّ berfirman, 'Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku (orang
yang aku cintai) sesungguhnya aku menyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah
hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu lebih aku cintai daripada
kewajiban yang telah kuwajibkan kepadanya, dan hamba-Ku selalu mendekatkan diri
kepada-Ku dan melakukan hal-hal (amal) yang sunah sehingga Aku mencintainya, dan
apabila aku telah mencintainya, maka akulah telinganya yang dia gunakan untuk
mendengar dan akulah matanya yang dia gunakan untuk melihat, dan akulah
tangannya yang dia gunakan untuk bertindak, dan akulah kakinya yang dia gunakan
untuk berjalan, dan andaikata dia meminta sesuatu kepadaku pasti aku beri dia
dan andaikata dia meminta perlindungan kepada-Ku sungguh Kulindungi dia. Dan
tidaklah aku ragu tentang sesuatu yang aku perbuat, sebagaimana keraguan-Ku
terhadap seorang Mukmin yang membenci kematian dan aku membenci menyakitinya."
(HR. al-Bukhari).


Dan inilah orang yang dicintai yang selalu mendekatkan diri dan memiliki
kedudukan yang agung di sisi Allah, apabila dia meminta sesuatu kepada Allah
maka Allah memberinya, dan jika dia meminta perlindungan maka Allah akan
melindunginya, dan jika berdo'a maka Allah mengabulkannya, maka dia selalu
menjadi orang yang dikabulkan do'anya. Karena kemuliannya di sisi Rabbnya
عزّوجلّ, dan sungguh banyak dari ulama Salafus Shalih yang terkenal dengan
terkabulnya do'a-do'a mereka.


Dan di dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim bahwa Rubayyi' binti Nadhr telah
memecahkan gigi seri seorang hamba sahaya, lalu dia tawarkan kepada mereka untuk
membayar diyat atau denda dan mereka menolak, lalu meminta maaf, mereka menolak,
maka akhirnya Rasul صلى الله عليه وسلم memutuskan perkara mereka dengan hukum
qishas berkata Anas Ibnu Nadhr, "Apakah dipecahkan juga gigi seri Rubayyi'?"
Demi dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran tidak akan dipecahkan gigi
serinya, maka kaum itu pun ridha lalu mangambil ganti rugi, maka Rasulullah صلى
الله عليه وسلم bersabda,

إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ
مَنْ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ

"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada yang jika dia bersumpah kepada
Allah dia akan mengabulkannya." (HR. al-Bukhari).


Dan dari Anas Ibnu Malik رضي الله عنه Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
"Berapa banyak orang yang lemah, miskin lagi dihina yang hanya memiliki dua
pakaian lusuh, kalaulah dia bersumpah kepada Allah, Allah akan memenuhinya di
antara mereka itu dialah al-Barra' Ibnu Malik." (HR. al-Hakim dan dishahihkannya
serta disepakati oleh adz-Dzahabi). Adapun lafaznya pada riwayat at-Tirmidzi:

كَمْ مِنْ أَشْعَثَ
أَغْبَرَ ذِي طِمْرَيْنِ لَا يُؤْبَهُ لَهُ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ
لَأَبَرَّهُ مِنْهُمْ الْبَرَاءُ بْنُ مَالِكٍ

"Berapa banyak orang yang kusut, berdebu yang hanya memiliki dua pakaian lusuh
yang tidak pernah diperhatikan orang, kalau­lah dia bersumpah kepada Allah,
Allah akan memenuhinya di antara mereka itu dialah al-Barra Ibnu malik." (HR.
at-Tirmidzi).


Dan ketika peperangan sedang berkecamuk, kaum Muslimin berkata, "Wahai Barra',
bersumpahlah kepada Rabb-mu!" Maka dia berkata, "Wahai Rabb, aku bersumpah
kepada Engkau bahwa Engkau akan memberi kami bahu-bahu mereka sehingga musuh itu
kalah." Dan pada hari Tustar, dia berkata, "Aku bersumpah kepada Engkau wahai
Rabb, bahwa Engkau berikan kepada kami bahu-bahu mereka dan Engkau jadikan aku
orang yang pertama mati syahid, lalu mereka (musuh) memberikan bahu-bahu mereka
dan Barra' terbunuh dalam keadaan syahid. (HR. Abu Nu'aim di dalam kitab
al-Hilyah 1/350).


Dan Ibnu Rajab رحمه الله banyak sekali menyebutkan dalam kitabnya "Jaami 'ul
'Ulum wal Hikum" contoh tentang bagai-mana Allah mengabulkan permohonan dari
hamba-hamba-Nya yang beriman. (Jami'ul 'Ulum wal Hikam, hal 348-356). Dan begitu
juga Syaikhul Islam telah menyebutkan perkara-perkara yang agung tentang hal
tadi dalam kitabnya "Perbedaan Antara Wali Allah dan Wali Syetan" (Hal 306-320).
Dan begitu juga Ibnu Abud Dunya telah menyebutkan dalam kitabnya "Kitab Mujabi
ad-Da'wah (orang-orang yang dikabulkan do'anya)" perkara-perkara yang agung.
(Hal 17-18).[]



[
1] Ummu Salamah adalah salah seorang ummul mu'min, istri Rasulullah صلى الله
عليه وسلم, sebelum menikah dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم, suaminya adalah
Abu Salamah yang ketika dia meninggal. Rasulullah saw memerintahkan agar dia
berdo'a dengan do'a di atas, lalu Allah memberikan ganti baginya dengan yang
lebih baik dari suaminya.



Publication : 1438 H_2017
M

DO'A-DO'A YANG MUSTAJAB

Disalin dari AGAR DOA DIKABULKAN

Berdasarkan al-Qur'an & As-Sunnah, hal 101-117, Darul Haq-Jakarta


Disalin dari; e-Book ibnumajjah.wordpress.com


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين


Anda Sedang membaca artikel yang berjudul Do'a-Do'a yang Mustajab Silahkan baca artikel dari HOSE AL ISLAM Tentang , , Yang lainnya. Dan Ingin Mengeprint klik tombol prin di Bawah, atau bookmark halaman ini dengan URL : https://baytal-islam.blogspot.com/2017/02/doa-doa-yang-mustajab.html
Klik Untuk Print Friendly and PDF
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. HOSE AL ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger