DO'A-DO'A YANG
M U S T A J A B
Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani
Setiap orang yang
melakukan do'a dengan memenuhi persyaratannya dan menjauhi penghalang
terkabulnya do'a, mengamalkan adab-adabnya, serta mencari waktu yang
mustajab/dikabulkan dan tempat-tempat yang mulia, maka dia termasuk orang-orang
yang dikabulkan oleh Allah do'anya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah
menjelaskan berbagai macam orang yang mewujudkan syarat-syarat tersebut lalu
Allah mengabulkan do'a mereka, di antara mereka itu adalah:
Do'a seorang Muslim
untuk saudaranya yang Muslim yang tidak ada di hadapannya.Do'a orang yang
dizhalimi.Do'a yang baik dari
orang tua kepada anaknya,Do'a yang tidak
baik dari orang tua terhadap anaknya,Do'a seorang
musafir:Do'a orang yang
berpuasa.Do'a orang yang
berpuasa ketika berbuka.Do'a seorang imam
atau pemimpin yang adil.Do'a anak yang
shalih.Do'a orang yang
terbangun dari tidur apabila berdo'a dengan do'a yang ma'tsur (do'a yang ada
tuntunannya).Do'a orang yang
dalam keadaan darurat atau kesulitan.Do'a orang yang
bermalam dalam keadaan suci untuk dzikir kepada Allah.Do'a orang yang
berdo'a dengan do'anya Dzun Nun (do'a Nabi Yunus).Do'a orang yang
tertimpa suatu musibah jika berdo'a dengan do'a yang ma'tsur (do'a yang
dicontohkan oleh Rasulullah).Do'a orang yang
berdo'a dengan nama Allah Yang Agung.Do'a seorang anak
yang berbakti kepada kedua orang tuanya.Do'a orang yang
sedang melaksanakan ibadah haji.Do'a orang yang
berumrah.Do'a orang yang
berperang di jalan Allah.Do'a orang yang
banyak mengingat Allah.Do'a orang yang
dicintai dan diridhai oleh Allah.
Dari Ummu Darda رضي الله عنها telah berkata kepada Sofwan, "Apakah kamu hendak berhaji tahun ini? Lalu aku berkata, 'Ya,' berkata Ummu Darda, 'Berdo'alah kepada Allah untuk kami dengan kebaikan, maka sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda,
Dari dari Abu Darda رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ
"Tidaklah ada seorang hamba Muslim, mendo'akan saudaranya yang tidak berada di hadapannya, kecuali malaikat akan berkata, 'Dan bagimu sepertinya.' (HR. Muslim).
Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم telah mengutus Mu'adz رضي الله عنه ke negeri Yaman, dan beliau berwasiat kepadanya salah satunya adalah sabdanya:
Dan di antara do'a yang dikabulkan adalah kisah Sa'ad رضي الله عنه dengan Abu Sa'dah pada saat orang bertanya kepadanya tentang Sa'ad, "Adapun apa yang kamu adukan/keluhkan pada kami, sesungguhnya Sa'ad adalah orang yang tidak berjalan bersama rombongan perang, tidaklah dia orang yang membagi dengan rata dan tidaklah dia berbuat adil dalam memutuskan perkara." Lalu Sa'ad berkata, "Demi Allah sungguh aku akan mendo'akan dengan tiga perkara, ya Allah, jika hamba-Mu ini dusta, melakukan ini karena riya' dan hanya ingin dikenal orang, maka panjangkanlah umurnya, panjangkanlah kefaqirannya dan jadikanlah dia sasaran fitnah-fitnah." Dan setelah itu jika dia ditanya dia berkata, "Orang tua yang terkena fitnah dan telah menimpaku do'anya Sa'ad." Berkata Abdul Malik, "Maka aku telah melihatnya (Abu Sa'dah) berjatuhan kedua alis matanya karena terlalu tuanya, dan sesungguhnya dia telah menjadikan budak-budak perempuan di jalan dan bermain-main dengannya atau meraba-raba dengan tangannya." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Arwa binti Uwais telah berselisih paham dengan Sa'id Ibnu Zaid رضي الله عنه di hadapan Marwan Ibnu Hakam, Arwa menuduh bahwa Sa'id telah mengambil sebagian dari tanahnya, Said berkata, "Apakah aku akan mengambil tanahnya, setelah aku mendengar perkataan dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم?, lalu (Marwan) berkata, "Apa yang kamu dengar dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم" Beliau berkata, "Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
Kemudian Sa'id berkata, "Ya Allah, jika wanita ini berdusta, maka butakanlah matanya dan jadikanlah kuburannya di rumahnya." Selanjutnya dia berkata, "Aku telah melihatnya (wanita itu) buta dan meraba-raba dinding seraya berkata, "Telah menimpaku do'anya Sa'id Ibnu Zaid." Maka pada saat dia berjalan di tempat tinggalnya, dia melewati sebuah sumur yang ada di tempat itu lalu ia terperosok di dalamnya, dan jadilah sumur itu kuburannya. (HR. Muslim).
Dan dari Abu Hurairah رضي الله عنه telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
Abu Hurairah رضي الله عنه telah berkata, telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
Dalam riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi, عَلَى وَلَدِهِ "Atas anaknya (keburukan)." (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).
Maka semestinya berhati-hati terhadap do'a mereka, karena do'a mereka itu dikabulkan.
Dari Abu Hurairah dimarfu'kan kepadanya,
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه di dalam hadits yang panjang dari Nabi صلى الله عليه وسلم tentang mensifati surga dan kenikmatannya yang kekal, beliau berkata di akhir haditsnya,
Dari Abdullah Ibnu Amr dimarfu'kan kepadanya,
Dan dari Abu Hurairah رضي الله عنه yang dimarfu'kan kepadanya,
Sebagaimana hadits Abu Hurairah رضي الله عنه yang marfu' kepadanya:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila seorang manusia meninggal, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang selalu mendo'akan baginya." (HR. Muslim).
Dari Ubadah Ibnu Shamir رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم beliau bersabda,
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa kondisi darurat adalah termasuk penyebab yang terkuat bagi terkabulnya do'a adalah hadits tentang tiga orang yang bermalam di suatu gua, tiba-tiba pintu gua tertutup oleh bebatuan yang jatuh dari gunung sehingga menutupi pintu gua yang mereka huni, maka seorang dari mereka berkata kepada yang lain, "Perhatikanlah amalan-amalan shalih yang telah kamu perbuat dengan ikhlas karena Allah, dan mohonlah kepada Allah dengan perantara amalan-amalan itu mudah-mudahan Allah melapangkan kesulitan kalian." Lalu mereka semua berdo'a kepada Allah dengan perantara amal-amal shalih mereka, maka terangkatlah batu-batu yang menutupi tadi maka mereka keluar dan meneruskan perjalanan. (HR. al-Bukhari).
Dan dari Aisyah رضي الله عنها sesungguhnya ada seorang budak wanita berkulit hitam yang dimiliki oleh suatu perkampungan Arab, lalu mereka memerdekakannya dan ia hidup di tengah-tengah mereka, dia berkata, "Maka keluarlah seorang bayi perempuan dari mereka yang memakai sebuah permata merah dari kulit, dia berkata, "Lalu dia meletakkannya atau permata itu jatuh darinya lalu lewatlah seekor burung dan menyambar permata tersebut karena mengira bahwa permata itu sebuah daging, kemudian mereka memeriksa sampai memeriksa qubulnya. Demi Allah sesungguhnya aku berdiri di antara mereka, tiba-tiba lewatlah seekor burung kecil dan melemparkannya, sehingga jatuh di antara mereka, lalu aku berkata, "Inilah yang kalian tuduhkan kepadaku, sedangkan aku bersih dari apa yang kalian tuduhkan dan inilah dia permata, yang kalian cari", maka datanglah hamba sahaya wanita tadi kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم kemudian masuk Islam, berkata Aisyah, "Dia memiliki kemah di mesjid/rumah sempit kecil, di mana dia selalu mendatangiku dan bercerita di sisiku, tidaklah dia duduk bermajelis di sisiku kecuali dia berkata, 'Dan di hari permata itu merupakan keajaiban Rabb kami, ketahuilah Dia-lah yang telah menyelamatkanku dari negeri kufur." Berkata Aisyah رضي الله عنها, "Maka aku ucapkan kepadanya, apa maksudmu, tidaklah kamu duduk bersamaku kecuali kamu ucapkan selalu ucapan seperti ini? Lalu dia menceritakan kejadian yang telah menimpanya (sebelum masuk Islam). (HR. al-Bukhari)
Dan inilah sebab Islamnya hamba sahaya itu, berapa banyak sesuatu yang berbahaya tapi bermanfaat.
Dari Mu'adz Ibnu Jabal رضي الله عنه Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
Dari Ummu Salamah رضي الله عنها, "Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
Maka ketika wafat Abu Salamah, aku mengucapkan seperti apa yang telah Rasulullah صلى الله عليه وسلم perintahkan kepadaku, maka Allah telah memberi ganti bagiku dengan yang lebih baik dari Abu Salamah yaitu Rasulullah صلى الله عليه وسلم. (HR. Muslim)[1]
Dari Abdullah Ibnu Buraidah dari ayahnya beliau berkata, Nabi صلى الله عليه وسلم telah mendengar seorang laki-laki sedang berdo'a, dengan ucapan:
Dan dari Anas رضي الله عنه bahwasanya beliau bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم duduk dan ada seorang yang shalat kemudian berdo'a:
Dari Malik dari Yahya Ibnu Sa'id, sesungguhnya Sa'id Ibnu Musayyab berkata, sesungguhnya seseorang akan dinaikkan derajatnya berkat do'a anaknya setelahnya, dan dia berkata dengan mengisyaratkan kedua tangannya ke langit serta mengangkatnya. (HR. Imam Malik).
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata Nabi صلى الله عليه وسلم:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
"Sesungguhnya Allah benar-benar akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di dalam surga, maka dia berkata, "Wahai Rabb, dari manakah ini?" Maka Allah berfirman, "Ini berkat istighfar anakmu untukmu. " (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir).
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila seorang manusia meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak yang shalih yang mendo'akannya." (HR. Muslim).
Dan hadits tentang tiga orang yang bermalam di gua lalu gua tersebut tertutup oleh batu besar, salah seorang di antara mereka ada yang berbakti kepada orang tuanya lalu dia bertawassul dengan amal shalihnya itu, maka Allah mengabulkan do'anya. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Dan hadits tentang pemberitahuan Nabi صلى الله عليه وسلم tentang seorang tabi'in yang mulia yang jika ia bersumpah kepada Allah maka pasti akan dikabulkan-Nya karena dia memiliki seorang ibu lalu ia berbakti kepadanya.
Dan dari Umar Ibnu Khaththab صلى الله عليه وسلم aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
Sebagaimana hadits Ibnu Umar رضي الله عنهما dari Nabi صلى الله عليه وسلم yang bersabda,
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda,
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,
عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي
بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي
يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ
سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي
يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ
وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا
فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ
مَسَاءَتَهُ
"Sesungguhnya Allah عزّوجلّ berfirman, 'Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku (orang
yang aku cintai) sesungguhnya aku menyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah
hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu lebih aku cintai daripada
kewajiban yang telah kuwajibkan kepadanya, dan hamba-Ku selalu mendekatkan diri
kepada-Ku dan melakukan hal-hal (amal) yang sunah sehingga Aku mencintainya, dan
apabila aku telah mencintainya, maka akulah telinganya yang dia gunakan untuk
mendengar dan akulah matanya yang dia gunakan untuk melihat, dan akulah
tangannya yang dia gunakan untuk bertindak, dan akulah kakinya yang dia gunakan
untuk berjalan, dan andaikata dia meminta sesuatu kepadaku pasti aku beri dia
dan andaikata dia meminta perlindungan kepada-Ku sungguh Kulindungi dia. Dan
tidaklah aku ragu tentang sesuatu yang aku perbuat, sebagaimana keraguan-Ku
terhadap seorang Mukmin yang membenci kematian dan aku membenci menyakitinya."
(HR. al-Bukhari).
Dan inilah orang yang dicintai yang selalu mendekatkan diri dan memiliki
kedudukan yang agung di sisi Allah, apabila dia meminta sesuatu kepada Allah
maka Allah memberinya, dan jika dia meminta perlindungan maka Allah akan
melindunginya, dan jika berdo'a maka Allah mengabulkannya, maka dia selalu
menjadi orang yang dikabulkan do'anya. Karena kemuliannya di sisi Rabbnya
عزّوجلّ, dan sungguh banyak dari ulama Salafus Shalih yang terkenal dengan
terkabulnya do'a-do'a mereka.
Dan di dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim bahwa Rubayyi' binti Nadhr telah
memecahkan gigi seri seorang hamba sahaya, lalu dia tawarkan kepada mereka untuk
membayar diyat atau denda dan mereka menolak, lalu meminta maaf, mereka menolak,
maka akhirnya Rasul صلى الله عليه وسلم memutuskan perkara mereka dengan hukum
qishas berkata Anas Ibnu Nadhr, "Apakah dipecahkan juga gigi seri Rubayyi'?"
Demi dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran tidak akan dipecahkan gigi
serinya, maka kaum itu pun ridha lalu mangambil ganti rugi, maka Rasulullah صلى
الله عليه وسلم bersabda,
مَنْ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ
"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada yang jika dia bersumpah kepada
Allah dia akan mengabulkannya." (HR. al-Bukhari).
Dan dari Anas Ibnu Malik رضي الله عنه Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
"Berapa banyak orang yang lemah, miskin lagi dihina yang hanya memiliki dua
pakaian lusuh, kalaulah dia bersumpah kepada Allah, Allah akan memenuhinya di
antara mereka itu dialah al-Barra' Ibnu Malik." (HR. al-Hakim dan dishahihkannya
serta disepakati oleh adz-Dzahabi). Adapun lafaznya pada riwayat at-Tirmidzi:
أَغْبَرَ ذِي طِمْرَيْنِ لَا يُؤْبَهُ لَهُ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ
لَأَبَرَّهُ مِنْهُمْ الْبَرَاءُ بْنُ مَالِكٍ
"Berapa banyak orang yang kusut, berdebu yang hanya memiliki dua pakaian lusuh
yang tidak pernah diperhatikan orang, kalaulah dia bersumpah kepada Allah,
Allah akan memenuhinya di antara mereka itu dialah al-Barra Ibnu malik." (HR.
at-Tirmidzi).
Dan ketika peperangan sedang berkecamuk, kaum Muslimin berkata, "Wahai Barra',
bersumpahlah kepada Rabb-mu!" Maka dia berkata, "Wahai Rabb, aku bersumpah
kepada Engkau bahwa Engkau akan memberi kami bahu-bahu mereka sehingga musuh itu
kalah." Dan pada hari Tustar, dia berkata, "Aku bersumpah kepada Engkau wahai
Rabb, bahwa Engkau berikan kepada kami bahu-bahu mereka dan Engkau jadikan aku
orang yang pertama mati syahid, lalu mereka (musuh) memberikan bahu-bahu mereka
dan Barra' terbunuh dalam keadaan syahid. (HR. Abu Nu'aim di dalam kitab
al-Hilyah 1/350).
Dan Ibnu Rajab رحمه الله banyak sekali menyebutkan dalam kitabnya "Jaami 'ul
'Ulum wal Hikum" contoh tentang bagai-mana Allah mengabulkan permohonan dari
hamba-hamba-Nya yang beriman. (Jami'ul 'Ulum wal Hikam, hal 348-356). Dan begitu
juga Syaikhul Islam telah menyebutkan perkara-perkara yang agung tentang hal
tadi dalam kitabnya "Perbedaan Antara Wali Allah dan Wali Syetan" (Hal 306-320).
Dan begitu juga Ibnu Abud Dunya telah menyebutkan dalam kitabnya "Kitab Mujabi
ad-Da'wah (orang-orang yang dikabulkan do'anya)" perkara-perkara yang agung.
(Hal 17-18).[]
[1] Ummu Salamah adalah salah seorang ummul mu'min, istri Rasulullah صلى الله
عليه وسلم, sebelum menikah dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم, suaminya adalah
Abu Salamah yang ketika dia meninggal. Rasulullah saw memerintahkan agar dia
berdo'a dengan do'a di atas, lalu Allah memberikan ganti baginya dengan yang
lebih baik dari suaminya.
Publication : 1438 H_2017
M
DO'A-DO'A YANG MUSTAJAB
Disalin dari AGAR DOA DIKABULKAN
Berdasarkan al-Qur'an & As-Sunnah, hal 101-117, Darul Haq-Jakarta
Disalin dari; e-Book ibnumajjah.wordpress.com
Posting Komentar