Beberapa hewan diserupakan dengan setan, di antaranya unta dan anjing hitam.
By Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.
Beberapa hewan diserupakan dengan setan, di antaranya unta dan anjing hitam.
Mengenai unta disebutkan dalam hadits Al Baro’ bin ‘Azib radhiyallahu ’anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai shalat di tempat menderumnya unta, beliau bersabda,
لَا تُصَلُّوا فِي مَبَارِكِ الْإِبِلِ ، فَإِنَّهَا مِنْ الشَّيَاطِينِ
“Janganlah shalat di tempat menderumnya unta karena ia dari setan.” (HR. Abu Daud no. 493, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Dalam lafazh Ibnu Majah disebutkan,
فَإِنَّهَا خُلِقَتْ مِنْ الشَّيَاطِينِ
“Karena ia diciptakan dari setan.” (HR. Ibnu Majah no. 769).
Dari Hamzah bin ‘Amr Al Aslami radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَلَى ظَهْرِ كُلِّ بَعِيرٍ شَيْطَانٌ ، فَإِذَا رَكِبْتُمُوهَا فَسَمُّوا
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
“Di setiap punggung unta itu ada setan. Jika kalian menungganginya, sebutlah nama Allah.” (HR. Ahmad 2667, hasan kata Syaikh Al Albani).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa unta itu dari setan. Wallahu a’lam, yang dimaksud adalah termasuk serupa dengan setan. Karena setiap hewan yang sombong biasa disebut setan. Seperti anjing hitam disebut setan. Unta termasuk setan dari hewan ternak. Ada juga setan dari manusia.
Oleh karenanya ketika manusia memakan daging unta, mungkin saja ia akan cenderung membangkang dan serupa dengan setan. Setan diciptakan dari api. Sedangkan api dipadamkan dengan air. Sehingga karena itulah setelah memakan daging unta diperintahkan untuk berwudhu. Perlu diketahui bahwa hati manusia cenderung berubah sesuai dengan makanan yang ia santap.” (Syarh ‘Umdatul Fiqh, 1: 185).
Begitu pula alasan lainnya, kenapa diperintahkan berwudhu setelah memakan daging unta karena hal itu dapat memadamkan sifat setan yang jelek. Hal ini berbeda halnya ketika seseorang tidak berwudhu setelah memakannya. Dan di kalangan Arab biasa setelah memakan daging unta punya sifat pendendam. Lihat Majmu’atul Fatawa, 20: 523.
Adapun anjing hitam disebut setan karena anjing tersebut adalah sejelek-jeleknya anjing dan sedikit manfaatnya.
Wallahu waliyyut taufiq.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al Asyqor,
terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 130871.
@ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul,
Disalin dari ; Artikel Muslim.Or.Id
Posting Komentar