بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka." (QS. Al Hijr: 39-40).
By Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. 7 February 2014
Serial-serial sebelumnya telah menjelaskan mengenai kemampuan luar biasa dari jin dan setan. Kali ini, kita akan melihat kelemahan-kelemahan jin dan setan. Di antara kelemahan setan adalah mereka tidak bisa menguasai hamba Allah yang sholeh yang bagus iman dan akidahnya.
Dan ingat, tipu daya setan itu lemah,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Sesungguhnya tipu daya syaitan itu lemah” (QS. An Nisa’: 76).
Sejatinya, setan tidak diberikan kuasa oleh Allah untuk memaksa manusia pada kesesatan sebagaimana disebutkan dalam ayat,
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلًا
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga.” (QS. Al Isra’: 65).
وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ
بِالْآَخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ
بِالْآَخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ
“Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar
Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu.” (QS. Saba’: 21).
Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu.” (QS. Saba’: 21).
Yang dimaksud dengan ayat di atas adalah setan tidak punya jalan untuk
menguasai orang-orang beriman. Dalam ayat lain juga disebutkan,
menguasai orang-orang beriman. Dalam ayat lain juga disebutkan,
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ
وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
(40)
وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
(40)
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba
Engkau yang ikhlas di antara mereka.” (QS. Al Hijr: 39-40).
sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba
Engkau yang ikhlas di antara mereka.” (QS. Al Hijr: 39-40).
Setan hanyalah bisa menguasai orang-orang yang ridho pada kekafiran. Dalam
surat Al Hijr selanjutnya disebutkan,
surat Al Hijr selanjutnya disebutkan,
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ
الْغَاوِينَ
الْغَاوِينَ
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka,
kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (QS. Al Hijr: 42).
kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (QS. Al Hijr: 42).
Dalam surat An Nahl disebutkan pula,
إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ
مُشْرِكُونَ
مُشْرِكُونَ
“Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang
mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An Nahl: 100).
mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An Nahl: 100).
Kuasa yang diberikan pada setan hanyalah untuk menyesatkan dan menghasung
manusia untuk berbuat kekafiran dan kesyirikan sebagaimana yang Allah firmankan,
manusia untuk berbuat kekafiran dan kesyirikan sebagaimana yang Allah firmankan,
أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ
أَزًّا
أَزًّا
“Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu
kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?” (QS. Maryam: 83).
kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?” (QS. Maryam: 83).
Penguasaan setan pada setiap pengikutnya senyatanya tidaklah ada hujjah dan
pendukung sama sekali. Para pengikut setan tersebut hanyalah mengikuti ajakan setan dan itu sesuai dengan hawa nafsu mereka.
pendukung sama sekali. Para pengikut setan tersebut hanyalah mengikuti ajakan setan dan itu sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
@ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul.
Disali dari Sumber Artikel : Muslim.Or.Id
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar