بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Aqidah Imam Empat رحمهم الله
Pendapat Imam Malik Tentang Sahabat
Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais
Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dari Abdullah al-Anbari, katanya:
“Imam Malik bin Anas menyatakan:
“Siapa yang merendahkan derajat seorang sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم atau ia merasa tidak senang, maka ia tidak punya hak untuk dilindungi oleh umat Islam.”
Kemudian beliau membaca ayat:
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a:
Wahai Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau menjadikan kebencian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (al-Hasyr : 10)1
Imam Malik رحمه الله kemudian berkata:
“Barang siapa marah kepada salah seorang sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم maka ia telah terkena ayat ini.”
Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dari salah seorang putra az-Zubair, katanya:
Kami berada di tempat Malik رحمه الله. Kemudian orang-orang menyebut-nyebut seorang yang merendahkan martabat sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم, lalu Imam Malik رحمه الله membaca ayat:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda meraka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). (Al-Fath: 29)
Imam Malik رحمه الله kemudian berkata:
“Barang siapa marah kepada salah seorang sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم, maka ia telah terkena ayat ini.”2
Qadhi ‘Iyadh meriwayatkan dari Asyhab bin Abdul ‘Aziz, katanya:
“Kami berada di tempat Imam Malik رحمه الله, tiba-tiba ada seorang dari golongan Alawiyin datang kepada beliau, sementara orang-orang yang ada di situ sedang mengikuti majlis pengajian Imam Malik رحمه الله. Orang tadi, sambil berdiri, bertanya kepada beliau, “Wahai Abu Abdillah”, panggilan akrab untuk beliau.
Imam Malik رحمه الله kemudian mendekati, padahal beliau itu tidak pernah menyambut lebih dari menganggukkan kepala, apabila dipanggil orang.
Kemudian orang tadi berkata:
“Saya ingin membuat anda menjadi hujjah (bukti kebenaran) antara saya dengan Allah, sebab apabila saya akan menghadap Allah nanti, saya akan ditanya Allah, dan saya akan menjawab:
“Malik رحمه الله telah mengatakan hal itu.”
Imam Malik رحمه الله lalu berkata:
“Baik, silakan apa yang hendak anda tanyakan!”
Orang tadi berkata:
“Siapakah yang paling mulia sesudah Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم?”
Beliau menjawab:
“Abu Bakar.”
Orang Alawiyin tadi bertanya lagi:
“Lalu siapa?”
Dijawab, “Umar”. “Kemudian siapa lagi?”, tanya orang tadi.
Imam Malik رحمه الله menjawab:
“Kemudian Khalifah yang terbunuh secara dizhalimi, yaitu Ustman.”
Orang tadi lalu berkata:
“Demi Allah, saya tidak akan duduk di sampingmu selamanya”.
“Ya silakan, Anda bebas”, jawab Imam Malik رحمه الله.3
1 al-Hilyah, VI/327
2 al-Hilyah, VI/327
3 Tartib Al-Madarik, II/44-45
Disalin dari eBook Ibnumajjah.com
Sumber ; Ibnumajjah.com
May be useful
قد تكون مفيدة
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar