بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Memahami Hakikat Do'a Keutamaan Do'a Oleh. Syaikh Prof. Dr. Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr حفظه الله TAQDIM بسم لله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد: Do'a adalah perkara yang sangat penting bagi setiap muslim. Memahaminya termasuk memahami agama Islam, dan orang memahaminya termasuk orang yang mendapatkan kebaikan, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ "Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan maka (Allah) akan memahamkan perkara agamanya." (HR. Bukhari: 71, 3116, 7312 dan Muslim: 1037) Memahami hakikat do'a adalah puncak dari semua urusan agama ini. Oleh karena itu, Allah عزّوجلّ menamai agama ini dengan do'a. Firman-Nya: فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ Maka berdo'alah kepada Allah dengan memurnikan agama/do'a ini kepada-Nya. (QS. al-Mu'min [40]: 14) Demikian juga Allah عزّوجلّ menamai ibadah sebagai do'a, sebagaimana dalam QS. al-Mu'min [40]: 60."1 وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ "dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". (QS. al-Mu'min [40]: 60) 1. Teks Ayat dan terjemahannya dari kami. Ibnu Majjah Do'a memiliki banyak sekali keutamaan, di antaranya; 1. Do'a adalah sesuatu yang paling mulia di sisi Allah عزّوجلّ. Dalam sebuah hadits Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمُ عَنْدَ اللهِ مِنَ الدُّعَاءِ "Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia di sisi Allah daripada do'a."1 Dalam hadits lain Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ "Do'a itu intisari ibadah."2 Dalam hadits lain Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: أَفْضَلُ الْعِبَادَةِ الدُّعَاءُ "Ibadah yang paling afdhal adalah berdo'a."3 2. Do'a jalan keselamatan. Siapa saja yang meneliti al-Qur'an pasti mendapati demikian banyak ayat yang menerangkan keutamaan dan keagungan do'a. Al-Qur'an dibuka dengan do'a dalam Surat al-Fatihah dan ditutup dengan do'a dalam Surat an-Nas. Do'a dalam surat pertama adalah do'a yang paling agung yaitu permintaan kepada Allah جل جلا له berupa hidayah/petunjuk kepada jalan yang lurus dan supaya dijauhkan dari jalan orang-orang yang tersesat dan yang dimurkai, sedangkan do'a di akhir surat terdapat permintaan perlindungan dengan nama Allah جل جلا له dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi lagi membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. Maka tidak ada sesuatu pun yang dapat mengokohkan diri di atas jalan yang lurus dan yang menyelamatkan diri dari setan yang terkutuk yang mengajak manusia tersesat melainkan dengan berdo'a dan meminta perlindungan kepada Allah عزّوجلّ. Maka pembukaan surat dengan do'a dan penutupannya dengan do'a mengisyaratkan pentingnya do'a, dan menunjukkan betapa manusia butuh kepada do'a supaya mendapatkan dan tetap di atas jalan yang lurus. 3. Para nabi dan orang-orang shalih selalu berdo'a Demikianlah perangai para nabi dan orang-orang shalih, mereka selalu berdo'a kepada Allah عزّوجلّ, dan itulah bentuk dari ibadah. Allah عزّوجلّ berfirman menceritakan mereka: فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ Sesungguhnya mereka orang-orang yang selalu bersegera dalam perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka selalu berdo'a kepada kami dengan berharap (dikabulkan) dan cemas (akan siksa), dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada kami. (QS. al-Anbiya' [21]: 90).4 4. Allah عزّوجلّ akan mengabulkan setiap yang berdo'a Allah عزّوجلّ mengabarkan dalam al-Qur'an bahwa siapa saja yang berdo'a niscaya akan dikabulkan, dalam firman-Nya: وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan/perkenankan (do'a) mu." (QS. al-Mu'min [40]: 60) Demikian ayat-ayat semisal seperti dalam QS. al-Baqarah [2]: 186, dan QS. Ibrahim [14]: 39. وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa. 5. Allah عزّوجلّ senang/cinta orang yang berdo'a dan murka kepada yang enggan berdo'a. Do'a merupakan sifat para nabi dan orang-orang shalih. Allah عزّوجلّ senang dan cinta kepada mereka yang meminta kepada-Nya karena Allah جل جلا له Maha Kaya, sedangkan makhluk-Nya lemah dan selalu butuh kepada-Nya. Sebaliknya, orang yang enggan berdo'a akan dimurkai Allah عزّوجلّ. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: مَنْ لَمْ يَسْأَلْ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ "Siapa saja yang tidak meminta/berdo'a kepada Allah, maka (Allah) murka kepadanya."5 Benarlah ucapan orang dahulu: اللهُ يَغْضَبُ إِنْ تَرَكْتَ سُؤَالَهُ وَبُـنَيَّ آدَمَ حِيْنَ يُسْأَلُ يَغْضَبُ Allah akan murka jika engkau tidak meminta-Nya sedangkan anak Adam selalu marah ketika diminta. 6. Orang yang enggan berdo'a adalah orang sombong. Allah عزّوجلّ berfirman: وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan (do'a)mu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri untuk beribadah/berdo'a kepada-Ku, akan masuk neraka dalam keadaan hina." (QS. al-Mu'min [40]: 60) Bagaimana seorang hamba enggan berdo'a dan menyombongkan diri padahal dia selalu butuh kepada Allah عزّوجلّ sebab kefakirannya? Dia tidak akan mendapat kecukupan kecuali dari Allah جل جلا له. Dia butuh makan, minum, pakaian, bahkan sangat butuh petunjuk dari Allah عزّوجلّ. Dia tidak akan selamat dunia, agama, dan akhiratnya kecuali dari Allah جل جلا له. 7. Nabi صلى الله عليه وسلم selalu berdo'a untuk kebaikan agama, dunia, dan akhiratnya. Jika seorang nabi yang telah dijamin surga saja masih terus berdo'a supaya agama, dunia, dan akhiratnya menjadi baik, bagaimana kiranya dengan manusia setelahnya yang tidak ada jaminan surga dari Allah عزّوجلّ Dalam sebuah hadits Nabi صلى الله عليه وسلم berdo'a: اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ "Ya Allah perbaikilah agamaku karena (agamakulah) yang memelihara urusanku, perbaikilah duniaku karena (duniakulah) tempat hidupku (sekarang), perbaikilah akhiratku karena (akhiratkulah) tempat kembaliku, dan jadikanlah hidupku semakin bertambah segala kebaikan untukku, dan jadikanlah matiku waktu istirahat dari segala keburukan." (HR. Muslim: 2720) 8. Manusia yang paling lemah adalah yang tidak berdo'a Orang yang tidak mampu berdo'a kepada Allah عزّوجلّ berarti dia manusia yang paling lemah di muka bumi. Bagaimana tidak, padahal do'a adalah sebuah ibadah yang tidak membutuh-kan tenaga dan biaya. Siapa saja bisa berdo'a sambil duduk, berjalan, atau berbaring, dan demikianlah kondisi Nabi kita صلى الله عليه وسلم selalu berdo'a baik ketika masuk dan keluar rumah, berkenda-raan, berjalan, masuk dan keluar masjid, dalam shalatnya, makan, dan minumnya, saat berkum-pul dengan istrinya, dan segala keadaannya tidak lepas dari berdo'a. Oleh karena itu, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاء "Manusia yang paling lemah adalah manusia yang lemah untuk berdo'a."6 Footnote; 1.HR. Tirmidzi 3370; dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad: 549 2. HR. Tirmidzi: 3247; dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad: 1757 3. HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/491; dihasankan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 1579 4. Teks Ayat dan terjemahannya dari kami. Ibnu Majjah 5. HR. Tirmidzi: 3373; Ibnu Katsir berkata, "Sanadnya tidak ada masalah", dan dihasankan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 2654 6. HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad: 1042, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah. 601 Dinukil dar eBook Ibnumajjah.com Sumber; Ibnumajjah.com |
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar