Perhatian Dalam Adab Berdo'a Beberapa Adab Berdo'a |
Yang Harus Diperhatikan Dalam Adab Berdo'a Allah عزّوجلّ berfirman: ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ. وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara lembut, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya, berdo'alah dengan rasa takut (tidak diterima) dan berharap (dikabulkannya), sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-A'raf [7]: 55-56) Do'a adalah salah satu ibadah seperti ibadah lainnya yang mempunyai syarat dan ketentuan adab yang harus diperhatikan, ayat di atas mengumpulkan beberapa adab berdo'a: 1. Ikhlas dalam berdo'a,tidak memalingkan do'a kepada selain Allah; hal itu lantaran do'a adalah ibadah yang harus murni/ikhlas untuk Allah (lihat QS. al-Bayyinah [98]: 5, az-Zumar [39]: 3, dan lainnya). 2. Merendahkan diri,dengan memohon terus-menerus, memperbanyak dan mengulang-ulang do'a, dan tidak tergesa-gesa dalam berdo'a karena hal itu sebab tidak dikabulkannya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي "Akan dikabulkan do'a seseorang dari kalian selagi tidak tergesa-gesa, yaitu jika mengatakan, 'Aku telah berdo'a tetapi belum dikabulkan.'" (HR. Bukhari: 6340 dan Muslim: 2735) 3. Merendahkan suara saat berdo'a, sekiranya seorang hamba menyampaikan hajatnya ha-nya antara dirinya bersama Allah عزّوجلّ semata. Karena itu, tatkala para sahabat mengeraskan suara mereka berdzikir saat bepergian, maka Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: أَيُّهَا النَّاسُ، ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا وَهُوَ مَعَكُمْ "Wahai sekalian manusia pelankanlah (suara) pada diri-diri kalian! Sesungguhnya kalian tidak menyeru Zat yang tuli lagi gaib, sesungguhnya kalian menyeru Zat yang maha mendengar, maha dekat, dan Dia bersama kalian." (HR. Bukhari: 4205 dan Muslim: 2J04.) 4. Tidak melampaui batas dalam berdo'a. Melampaui batas dalam berdo'a termasuk sebab ditolaknya do'a, dan di antara bentuk melampaui batas dalam berdo'a; - Menyekutukan Allah yaitu berdo'a kepada selain Allah عزّوجلّ, dan ini adalah yang paling besar. - Meninggalkan petunjuk Nabi صلى الله عليه وسلم sehingga jatuh kepada amalan bid'ah, demikian pula berdo'a meminta hal yang haram, dan selain-nya termasuk sebab ditolaknya do'a. 5. Tidak membuat kerusakan di bumi setelah Allah عزّوجلّ memperbaikinya dengan keimanan, yaitu dengan merusak di muka bumi meng-gantikan keimanan dengan kemaksiatan dan dosa-dosa di antaranya adalah dengan makan, minum, dan berpakaian dari sesuatu yang haram. 6. Merasa takut dan berharap, takut kepada Allah عزّوجلّ akan ditolak do'anya sebab kekurangan pada dirinya, dan berharap apa yang ada di sisi Allah عزّوجلّ berupa pengabulan do'a, ampunan, dan rahmat-Nya. Masih banyak adab-adab berdo'a selain yang disebutkan di atas, karena tulisan ini ringkas, maka kami menyebutkan beberapa saja dan insya Allah bermanfaat. [] |
Dinukil dari eBook Islam Ibnu Majjah
Posting Komentar