بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Begini Cara Kerokan yang Benar dan Aman
Oleh Satria PerdanaInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: Hello Sehat Medical Review Team.
Istilah “pengobatan” kerokan mungkin cuma ada di Indonesia. Cara ini adalah sebuah solusi yang katanya ampuh mengatasi “masuk angin”. Ketika badan kita dikerok (biasanya dari leher ke pinggang) akan ada warna merah yang terlihat sebagai tanda kalau “anginnya keluar”.Dilansir Kompas.com, makin pekat warna merahnya, tandanya angin yang masuk ke dalam tubuh itu jumlahnya banyak. Sayangnya menurut dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Saptawati Bardosono, warna merah yang timbul adalah tanda pembuluh darah halus (kapiler) di bawah permukaan kulit yang pecah akibat kerokan. Maka itulah terlihat jejak merah di tempat yang dikerok.
Sayangnya sampai saat ini, banyak kalangan dari dunia pendidikan medis tidak meyakini bahwa kerokan itu mujarab bagi kesehatan.
“Di negara-negara barat, kerokan sama sekali tidak dikenal,” tutur Saptawati.
Namun, menurut Mulyadi, dokter dari Klinik Medizone, secara medis, kerokan adalah salah satu metode memperlebar pembuluh darah tepi yang menutup (vasokonstriksi) menjadi lebih lebar.
“Ini tidak berbahaya, asal tidak menjadi kebutuhan primer. Jika terus-terusan kerokan, pembuluh darah kecil dan halus yang akan pecah jadi banyak,” kata Mulyadi.
Masih menurut Mulyadi, kerokan membuat penderita masuk angin merasa nyaman karena tubuh melepas hormon endofin dalam taraf normal. Secara ilmiah, menurutnya, kerokan terbukti mampu mengobati gejala masuk angin atau sindroma angin yang memiliki gejala nyeri otot atau mialga.
“Prinsip kerokan tidak jauh beda dengan akunpunktur yang menancapkan jarum ke dalam tubuh.
Prinsip kerokan adalah meningkatkan temperatur dan energi pada tubuh yang dikerok. Peningkatan energi ini dilakukan melalui perangsangan kulit tubuh bagian luar,” paparnya.
Teknik kerokan yang benar
Masih berdasarkan laporan Kompas.com, bila kerokan diterapkan dengan benar, tubuh akan terasa segar dan fit setelah kerokan.
“Kerokan itu masih digunakan sampai sekarang, karena mau tidak mau ada beberapa penyakit ringan yang memang bisa disembuhkan hanya dengan pengobatan tradisional,” tutur Mien Rogi, Treatment Developer Martha Tilaar Day Spa.
Akan tetapi, menurutnya kerokan tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus dengan benar, ada cara, dan tekniknya sendiri. Tentu saja Anda bisa meminta teman, ibu, bapak, kakak, adik, tukang pijat, atau bahkan pasangan Anda untuk membantu Anda kerokan. Berikut langkah-langkahnya:
- Siapkan koin atau uang logam yang ujungnya tidak tajam, seperti uang koin Rp1.000,-.
- Gunakan minyak zaitun sebagai dasar untuk pengerokan di tubuh.
- Lakukan kerokan di samping tulang, tepatnya di sendi-sendi dekat tulang. Tidak dianjurkan mengerok tepat di atas tulang.
- Lakukan kerokan dari atas ke bawah.
- Jangan pernah mengerok bagian tulang punggung, karena bisa membahayakan kesehatan Anda.
- Setelah selesai kerokan, usapkan bagian punggung dengan minyak angin agar badan lebih hangat.
- Mandi esok harinya setelah suhu badan kembali normal, jangan langsung mandi setelah kerokan.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar