Daftar Isi
-
Setan
dan Namanya
-
Apakah
Setan Aslinya dari Jin?
Setan banyak
dibicarakan dalam Al Qur’an dan ia termasuk bagian dari alam jin. Saat awal
penciptaan, ia taat pada perintah Allah dan ia menghuni langit bersama para
malaikat, bahkan ia berada di surga. Kemudian ia durhaka pada Rabbnya ketika
ia diperintah sujud pada Adam, ia sombong sehingga ia pun terusir.
-
Setan dan
Namanya
Setan dalam
bahasa Arab berarti sombong atau congkak. Ia disebut demikian karena
kecongkakan dia di hadapan Rabbnya. Ia pun disebut thoghut sebagaimana
terdapat dalam ayat,
الَّذِينَ
آَمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ
فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ
الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Orang-orang yang beriman
berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan
thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya
tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (QS. An Nisaa’: 76). Setan disebut
thoghut karena ia telah melampaui batas dengan kesombongan dan kecongkakan
di hadapan Rabbnya, serta ia rela disembah oleh makhluk lainnya.
Setan
juga termasuk makhluk yang putus asa dari rahmat Allah. Oleh karenanya ia
dinamakan pula iblis. Iblis dalam bahasa Arab berarti tidak memiliki
kebaikan apa-apa dan artinya berputus asa.
Jika
kita menelaah Al Qur’an dan hadits, kita akan tahu bahwa setan adalah
makhluk berakal, punya keinginan dan bergerak, bukan seperti anggapan
sebagian orang yang menyatakan sebagai ruh jelek saja.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa setan adalah bagian dari jin. Namun
perkara ini terus jadi perselisihan sejak masa silam hingga saat ini. Dalil
yang jadi pegangan adalah firman Allah Ta’ala,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ
أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
“Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat:
“Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah
mereka kecuali Iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
(QS. Al Baqarah: 34). Ayat ini dan semisalnya menunjukkan bahwa Allah
mengecualikan iblis dari para malaikat, sekaligus menunjukkan bahwa keduanya
sejenis.
Dalam kitab tafsir dan tarikh telah dinukil berbagai pendapat ulama yang
menunjukkan bahwa iblis dulunya adalah bagian dari malaikat. Namun sebenarnya
yang tepat adalah bahwa pengecualian yang disebutkan di atas tidak
menunjukkan bahwa iblis dan malaikat secara tegas itu sejenis. Karena ada
kemungkinan istitsna (pengecualian)
dalam ayat itu terputus dan menunjukkan berbeda jenis. Bahkan inilah yang
benar dan dibuktikan dalam ayat lain,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ
كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
“Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada
Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia
adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.”
(QS. Al Kahfi: 50).
Dan kita juga punya dalil pendukung yang shahih bahwa
jin bukanlah malaikat dan bukan manusia sebagaimana dalam hadits,
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Malaikat
diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari nyala api. Adam diciptakan dari
apa yang telah ada pada kalian.” (HR. Muslim no. 2996).
Al Hasan Al Bashri berkata, “Iblis bukanlah malaikat sama sekali.” (Al
Bidayah wan Nihayah, 1: 79). Ibnu Taimiyah juga berkata, “Setan
sebelumnya bagian dari malaikat dilihat dari sisi bentuknya. Namun dilihat
dari sisi asli dan kesamaan tidaklah sama.” (Majmu’
Al Fatawa, 4: 346)
Apakah setan aslinya dari jin atau satu golongan dengan jin, maka tidak ada
dalil tegas yang mendukung hal ini. Namun yang nampak lebih kuat adalah
setan itu satu golongan dengan jin sebagaimana disebutkan dalam ayat,
إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ
“
Dia
adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.”
(QS. Al Kahfi: 50).
Adapun Ibnu Taimiyah rahimahullah berpendapat
bahwa setan aslinya dari jin sebagaimana Adam adalah asal dari manusia.
Demikian sedikit penjelasan tentang setan dan pembahasan lanjutan akan
ditindaklanjuti berikutnya dengan berharap kemudahan dari Allah.
Hanya Allah yang memberi taufik dan kemudahan.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin
‘Abdullah Al Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
@ Pesantren
Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, 7 Jumadal
Ula 1434 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
Sumber: https://muslim.or.id/12730-serial-3-alam-jin-setan-dan-iblis-bukan-malaikat.html
Copyright © 2024 muslim.or.id
Posting Komentar