Serial 18 Alam Jin:
Setan Tidak Dapat Menyerupai Nabi
Di antara kelemahan setan lainnya adalah ia tidak dapat
menyerupai Nabi kita
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mimpi.
By Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. 13 March 2014
Di antara kelemahan setan lainnya adalah ia tidak dapat menyerupai Nabi kita
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi.
Dalam hadits riwayat Tirmidzi disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَآنِى فَإِنِّى أَنَا هُوَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَتَمَثَّلَ بِى
“Barangsiapa yang melihatku dalam mimpi, maka itu benar aku karena setan
tidak mungkin menyerupaiku.” (HR. Tirmidzi no. 2280. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَآنِى فِى الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِى فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِى
“Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia benar telah melihatku karena
setan tidak mungkin menyerupai diriku.” (HR. Muslim no. 2266).
Dari Jabir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَآنِى فِى النَّوْمِ فَقَدْ رَآنِى إِنَّهُ لاَ يَنْبَغِى لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَتَمَثَّلَ فِى صُورَتِى
“Barangsiapa yang melihatku dalam mimpi, maka ia berarti benar telah
melihatku karena setan tidak pantas menyerupai rupaku.” (HR. Muslim no. 2268).
Syaikh ‘Umar bin Sulaiman Al Asyqor berkata bahwa setan tidak mampu
menyerupai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengaku-ngaku bahwa dia
adalah Rasul. Inilah yang dipahami oleh Ibnu Sirrin sebagaimana dinukilkan oleh
Imam Bukhari.
Namun hadits ini bukan berarti setiap orang yang mengaku melihat Rasul
shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu benar. Karena ia harus buktikan
bagaimanakah ciri-ciri fisik Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ternyata
banyak yang mengaku, akan tetapi bentuk rupa yang digambarkan jauh berbeda.
Wallahul musta’an.
Semoga bermanfaat, hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al
Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
@ Pesantren Darush
Sholihin, Panggang-Gunungkidul.
Sumber Artikel : Muslim.Or.Id

Posting Komentar