بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Pendapat Imam Abu Hanifah Tentang Sahabat
Kesamaan aqidah Imam Empat رحمهم الله
Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais
Imam Abu Hanifah رحمه الله berkata:
“Kita tidak boleh menyebutkan seorang pun dari sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم kecuali dengan sebutan yang baik.”1
Kata beliau juga :
“Kita juga tidak boleh berlepas diri dari salah satu sahabat Nabi صلي الله عليه وسلم, dan tidak boleh pula mencintai yang satu dan mengesampingkan yang lain.”2
Beliau juga berkata:
“Keberadaan salah seorang sahabat bersama Nabi صلي الله عليه وسلم sesaat saja, hal itu lebih bagus dari dada amal kita sepanjang umur, meskipun umur itu panjang.”3
Kata beliau lagi:
“Kita menetapkan, bahwa di antara umat Islam ini, orang yang paling mulia sesudah Nabi صلي الله عليه وسلم adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, kemudian Umar, kemudian Utsman dan kemudian Ali رضي الله عنهم.4
Beliau juga berkata:
“Manusia paling mulia setelah Nabi صلي الله عليه وسلم adalah adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman dan kemudian Ali. Selanjutnya kita tidak boleh membicarakan tentang para sahabat kecuali dalam hal-hal yang baik-baik saja.”5
1 al-Fiqh al-Akbar, hal. 304
2 al-Fiqh al-Absath, hal. 40
3 al-Makki Manaqib Abi Hanifah رحمه الله, hal.76
4 Kitab al-Washiyah beserta Syarhnya, hal.14
5 an-Nur al-Lami’, lembar 119-A
Sumber; Ibnumajjah
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar