بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Aqidah Imam Empat رحمهم الله
Pendapat Imam Malik Tentang Iman
Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais
Iman Ibn ‘Abdil Bar meriwayatkan dari ‘Abd ar-Razzaq bin Hammad, katanya:
“Saya mendengar Ibn Juraij, Sufyan bin ‘Uyainah dan Anas bin Malik رحمه الله, mengatakan:
“Iman itu adalah ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang.”1
Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi’, katanya:
“Imam Malik bin Anas pernah berkata:
“Iman itu adalah ucapan dan perbuatan.”2
Bar meriwayatkan dari Asyhab bin Abdul Aziz, katanya, Imam Malik رحمه الله berkata:
“Ketika umat Islam shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas bulan, mereka kemudian diperintahkan untuk menghadap ke Masjidil Haram pada waktu shalat. Kemudian turun ayat:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ
"Allah tidak akan menyia-nyiakan iman kamu.” (Al-Baqarah : 143)
Maksud “iman” dalam ayat itu adalah “shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis.” Kata Imam Malik رحمه الله lagi, “Menurut paham golongan Murji’ah shalat itu tidak termasuk iman.”3
1 al-Intiqa’, hal. 34
2 al-Hilyah, VI/327
3 al-Intiqa’, hal. 34
Disalin dari eBook Ibnumajjah
Sumber Ibnumajjah.com
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar