ADAB dan ETIKA
Cara Canda Nabi صلى الله عليه وسلم
Ustadz Abu Abdillah al-Atsari حفظه الله
Cara Canda Suri Tauladan Kita
Ketahuilah wahai saudaraku seiman, sesungguhnya nabi kita telah meraih kesempunaan akhlak yang mulia yang tidak dimiliki oleh orang lain. Sangat banyak conton dari peri kehidupannya yang menakjubkan, menggambarkan bagusnya akhlak beliau, memberikan keyakinan kepada kita bahwa nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم benar-benar seorang utusan yang diutus kepada umat ini dengan membawa kasih sayang dan rohmat. Alloh عزّوجلّ memuji akhlak beliau dalam firman-Nya:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. al-Qolam [68]: 4)
Berikut ini sebagian kecil contoh canda dan senda gurau beliau dalam peri kehidupannya.
1. Bersama istri dan keluarga
Dari Aisyah رضي الله عنها menceritakan: "Aku pernah menemani nabi صلى الله عليه وسلم dalam sebagian safarnya. Saat itu aku masih kecil belum gemuk. Beliau berkata kepada para sahabat-nya: "Berjalanlah kalian dahulu." Kemudian beliau صلى الله عليه وسلم berkata kepadaku: "Ayo lari, nanti aku akan mendahuluimu." Akhirnya aku lari dan dapat mengalahkan beliau. Hingga suatu hari ketika aku sudah gemuk, dan akupun telah lupa kejadian yang dahulu. Aku keluar kembali menemani beliau dalam safarnya. Dia berkata kepadaku: "Ayo kita pacuan lari lagi," maka akhirnya beliau mendahuluiku dan mengalahkanku." Beliau tertawa seraya berkata: "Ini sebagai balasan yang dahulu." (HR. Abu Dawud 2578, Ibnu Majah 1979, Ahmad 6/39, Thobaroni dalam al-Kabir 23/123. Dishohihkan sanadnya oleh al-l'roqy dalam takhrij Ihya 2/44, lihat pula as-Shohihah 131)
Imam as-Sa'aty mengatakan: "Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk berlemah lembut kepada istri dan mencandainya. Bolehnya berlomba dengan isteri untuk senda gurau dan menyenangkannya, inilah akhlak mulia nabi kita." (al-Fathu ar-Robbani 14/127)
2. Bersama anak kecil
Abu Huroiroh رضي الله عنه berkata: "Suatu ketika Rosululloh عزّوجلّ pernah menjulurkan lidahnya di hadapan Hasan bin Ali, si kecil Hasan melihat merahnya lidah beliau dan hendak segera mengambilnya." (HR. Abu Syaikh Ibnu Hayyan dalam Kitab Akhlak Nabi hlm. 90, Baghowi dalam Syarhus Sunnah 3603. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Shohihah 70)
3. Bersama para sahabatnya
Hasan al-Bashri berkata: "Ada seorang wanita tua yang datang menemui Nabi صلى الله عليه وسلم dan berkata: "Wahai Rosululloh, doakan saya agar masuk surga." liau menjawab: "Wahai Ummu fulan, surga itu tidak dimasuki oleh orang yang sudah tua!?." Hasan berkata: "Wanita tua tadi akhirnya pergi sambil menangis." Maka Rosululloh صلى الله عليه وسلم berkata: "Kabarkan kepadanya bahwa dia tidak masuk surga dalam keadaan tua, akan tetapi muda kembali, beliau sambil membaca ayat:
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً . فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا . عُرُبًا أَتْرَابًا
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadah-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (QS. al-Waqiah[56]: 35-37) (HR. Tirmidzi dalam Syamail Muhammadiyyah 177, Baghowi dalam tafsirnya 8/14. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Mukhtashor Syamail Muhammadiyyah 205)
Demikianlah gambaran dan aturan Islam dalam canda dan senda gurau. Memberikan keyakinan kepada kita semua, bahwa Islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh sendi kehidupan pemeluknya. Demi meraih kebaikan di dunia dan akhirat. Allohu A’lam.
Beginilah Bila Nabi صلى الله عليه وسلم Bercanda
Oleh : Ustadz Abu Abdillah al-Atsari
Sumber: Majalah Al-Furqon No.78 Ed.8 Th.ke-7 1429 H/ 2008 M
e-Book Ibnumajjah.com
Posting Komentar