Ahli Tafsir di kalangan tabi'in, Qatadah rahimahullah menafsirkan ayat, ثم استقاموا "... kemudian mereka istiqamah ..." استقاموا على طاعة الله "Mereka istiqamah di atas ketaatan kepada Allah." Hal Penyanyi Sesuai DENGAN Sebuah Riwayat Yang Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu' anhu, beliau Berkata , استقاموا على أداء فرائضه "Mereka istiqamah di atas penunaian kewajiban-kewajiban dari Allah." Ibnu Rajab rahimahullah terbaca dalam kitabnya Jami'ul 'Ulum wal Hikam, الاستقامة: هي سلوك الطريق المستقيم, وهو الدين القويم من غير تعويج عنه يمنة و لا يسرة, و يشمل ذلك فعل الطاعات كلها الظاهرة و الباطنة و ترك المنهيات كلها كذلك "Istiqamah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama (Islam) yang lurus, tak bengkok ke kanan dan ke kiri, dan mencakup semua ketaatan, baik yang zhahir maupun batin, dan semua larangan-larangan (Allah)." Beberapa tafsir tentang istiqamah di atas ini saling berdekatan dan saling menafsirkan satu sama lainnya. Karena istiqamah adalah kata yang mencakup seluruh ajaran dalam Islam. Oleh karena itu Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan hal itu dalam ucapannya, فالاستقامة كلمة جامعة آخذة بمجامع الدين; وهي القيام بين يدي الله على حقيقة الصدق والوفاء بالعهد "Jadi, istiqamah adalah kata yang mencakup ajaran-ajaran agama (islam) ini, yaitu (melakukan perjalanan hidup) menuju kepada Allah dengan benar-benar jujur dan memenuhi perjanjian." KIAT KETIGA "Dasar istiqamah adalah keistiqamahan hati" Dasar istiqamah dan kolamasinya adalah keistiqamahan hati, maka barangsiapa yang memperbaiki hatinya, maka ia akan baik ucapan dan perbuatan anggota tubuh lahiriyyahnya. Dalam sebuah hadits yang dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah, diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda, لا يستقيم إيمان عبد حتى يستقيم قلبه " Tidak akan istiqamah (lurus) keimanan seorang hamba sampai istiqamah (lurus) hati-Nya. " Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, فأصل الاستقامة استقامة القلب على التوحيد, كما فسر أبو بكر الصديق وغيره قوله {إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا} بأنهم لم يلتفتوا إلى غيره, فمتى استقام القلب على معرفة الله, وعلى خشيته, وإجلاله, ومهابته, ومحبته, وإرادته, ورجائه, ودعائه , والتوكل عليه, والإعراض عما سواه, استقامت الجوارح كلها على طاعته, فإن القلب هو ملك الأعضاء وهي جنوده; فإذا استقام الملك استقامت جنوده ورعاياه. "Dasar istiqamah adalah keistiqamahan hati di atas tauhid, hibah Abu Bakr Ash-Shiddiq dan selainnya menafsirkan firman Allah, إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا " Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kita adalah Allah maka mereka istiqamah (mereka tidak berpaling kepada selain-Nya). Selama hati (seseorang) lurus di atas ma'rifatullah, takut kepada Allah, mengagumi-Nya, memuliakan-Nya, mencintai-Nya, menghendaki-Nya, mengharapkan-Nya, berdoa kepada-Nya, tawakkal kepada-Nya, dan berpaling dari -Nya, maka luruslah anggota tubuh di atas ketaatan kepada-Nya, karena sesungguhnya hati adalah raja bagi seluruh anggota tubuh, sedangkan anggota tubuh adalah pasukannya. Kalau itu raja itu lurus, maka lurus pula pasukannya dan rakyatnya. " [bersambung] Catatan Kaki, Narasumber Artikel: Muslim.or.id |
10 Kiat Istiqamah (5)
Written By Rachmat.M.Flimban on 29 Oktober 2017 | 10/29/2017 11:19:00 PM
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Labels:
fatwa-ulama,
nasehat,
ulama
Posting Komentar