KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Allah عزّوجلّ berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً. يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً.
“Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak-anakmu serta mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.’” (QS. Nuh/71: 10-12)
Allah عزّوجلّ berfirman:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ
“Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb-mu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras untukmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.’” (QS. Hud/11: 52)
Allah عزّوجلّ berfirman:
وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubatlah kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian) Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepada-mu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada setiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS. Hud/11: 3)
Allah عزّوجلّ berfirman:
وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Allah tidak akan mengadzab mereka sementara kamu berada di tengah mereka. Dan tidak pula Allah akan menyiksa mereka sementara mereka beristighfar.” (QS. Al-Anfal/8: 33)
Sabda Rasulullah
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
وَاللهِ إِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً
‘Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun pada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam setiap harinya.’” (HR. Al- Bukhari, no. 6307)
Dari al-Aghar al-Muzani رضي الله عنه bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Sesungguhnya aku terkena sifat luput di hatiku. Dan sesungguhnya aku beristighfar pada Allah sebanyak 100 kali dalam setiap hari.” (HR. Muslim, no. 2702)
“Luput” di sini maksudnya keadaan lupa yang meliputinya dan yang tidak seorang pun selamat darinya.
Dari Ibnu Umar رضي الله عنهما ia berkata:
كَانَ يُعَدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةُ مَرَّةٍ: رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ
“Sesungguhnya kami hitung dalam satu majelis, Rasulullah صلى الله عليه وسلم membacanya seratus kali: ‘Wahai Rabb-ku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Pemberi taubat dan Maha Penyayang.’” (HR. Abu Dawud, no. 1516 dan at-Tirmidzi, no. 3434)
Bersambung ; Istighfar dan Taubat
Posting Komentar