Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid,Tahlil, dan Takbir (1-5) |
K E U T A M A A N Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir dan Syarahnya Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir dan Syarahnya Disalin dari: 1. Terjemah Hishnul Muslim oleh Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani 2. Terjemah Syarah Do'a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad,dengan koreksian Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, hal 604-617. Dinukil dari e-Book Ibnumajjah.wordpress_com Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid,Tahlil, dan Takbir (1) قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Barangsiapa mengucapkan: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ 'Mahasuci Allah dan aku memuji-Nya' dalam sehari seratus kali, maka kesalahannya akan dihapuskan sekalipun seperti buih di lautan."'1 Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Ungkapan حُطَّتْ 'dihapuskan', dengan kata lain, diletakkan darinya. Ungkapan زَبَدِ الْبَحْرِ 'buih di lautan', dengan kata lain, seperti buih seluruh air laut. Yang demikian digunakan dalam bentuk mubalaghah 'melebihkan', dengan kata lain, jika dipastikan bahwa dosa-dosanya itu berwujud materi dan seakan-akan sebanyak buih air laut, maka Allah Ta'ala mengampuninya dengan ucapan itu. Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir (2) قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، عَشْرَ مِرَارٍ، كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيْلَ 'Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Barangsiapa mengucapkan: لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 'Tiada Tuhan Yang berhak disembah, kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu (sepuluh kali), maka dia menjadi seperti orang yang membebaskan empat orang anak Ismail'."2 Telah berlalu dalam penjelasan hadits no. 93. (Syarah Dzikir Pagi dan Petang (18)).[] Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir (3) قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَـانِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ "Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan (hari Kiamat) dan diantai Tuhan Yang Maha Pengasih adalah: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ 'Mahasuci Allah dan segala puji hanya bagi-Nya dan سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ Mahasuci Allah Yang Mahaagung'."3 Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Memang dua kalimat di atas sangat ringan pada lisan ditinjau dari sedikitnya kata yang ada pada keduanya dan sangat mudah mempelajarinya. Kedua kalimat itu sangat berat dalam timbangan karena disebutkan dalam hadits, الْـحَمْدُ لِلَّهِ تَـمْلَأُ الْـمِيْزَانَ، وَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ يَـمْلَآنِ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بيْنَهُمَا Ungkapan الْـحَمْدُ لِلَّهِ 'Segala puji hanya bagi Allah' akan memenuhi timbangan. Dan سُبْحَانَ اللهِ، وَالْـحَمْدُ لِلَّهِ 'Mahasuci Allah dan segala puji hanya bagi Allah' akan memenuhi , apa-apa di antara langit dan barat dan memenuhi langit dan bumi itu sendiri."4 Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir (4) قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لأَنْ أَقُوْلَ: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ "Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Sungguh aku mengucapkan: سُبْحَانَ اللهِ 'Mahasuci Allah', وَالْـحَمْدُ لِلَّهِ 'Segala puji hanya 'bagi Allah', وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ 'Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah', dan وَاللهُ أَكْبَرُ "Allah Mahabesar' lebih kusukai daripada apa-apa yang diterangi matahari (bumi dan seisinya)."5 Shahabat yang rneriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan kepada umatnya agar selalu meluangkan waktu untuk bertasbih, bertahmid, bertahlil, dan bertakbir. Ucapan itu menjadi penyebab keselamatan seorang hamba dan dia akan sampai ke surga. Oleh sebab itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, لأَنْ أَقُوْلَ:... "Sungguh aku mengatakan ...." Ungkapan أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ 'lebih kusukai daripada apa-apa yang diterangi matahari', dengan kata lain, lebih kusukai daripada dunia seisinya karena hal demikian selalu berorientasi kepada berbagai derajat di akhirat. Setiap apa yang berorientasi kepada berbagai derajat di akhirat menjadi lebih afdhal dan lebih kusukai daripada dunia, karena dunia berorientasi kepada kehancuran. Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir (5) وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ: كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ قَالَ: يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ، فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيْئَةٍ "Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 'Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan setiap hari. Seorang dari anggota majelis bertanya, 'Bagaimana caranya di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?' Beliau bersabda, 'Hendaklah dia bertasbih seratus kali, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau dihapuskan darinya seribu keburukan.'"6 Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu Anhu. أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ 'apakah seseorang di antara kamu tidak mampu', hamzah di awal kalimat itu adalah kata tanya dengan bentuk pengingkaran. Yang demikian untuk menunjukkan tegasnya larangan. Artinya, jangan sampai setiap kalian tidak mampu mengupayakan seribu kebaikan setiap hari. Sesungguhnya akan dicatat baginya seribu kebaikan dengan seratus kali bertasbih. Karena setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan pula. Allah Ta'ala berfirman, مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا "Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) (sepuluh kali) lipat amalnya" (QS. Al-An'am/6: 160) 1. Al-Bukhari, (7/168), no. 6405; dan Muslim, (4/2071), no. 2691. 2. Al-Bukhari, (7/67); dan Muslim dengan lafazh darinya, (4/2017). 3. Al-Bukhari, (7/168), no. 3462; dan Muslim, (4/2072), no. 2694. 4. Muslim, no. 223. 5. Muslim, (4/2072), no. 2695. 6. Muslim, (4/2073), dengan no. 2140. Menukil dari eBook Istighfar dan Taubat, Ibnu Majjah
|
Syarah Keutamaan Tasbih,Tahmid,Tahlil,dan Takbir (1-5)
Written By Rachmat.M.Flimban on 10 Oktober 2017 | 10/10/2017 06:25:00 PM
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid,Tahlil, dan Takbir (1-5) |
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar