Syarat-Syarat BERDO'A Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani |
Pendahuluan Do'a dan ta'awudz (mohon perlindungan) ibarat senjata. Kehebatan senjata bergantung kepada pemakainya, bukan hanya dari ketajamannya saja, apabila senjata telah sempurna tidak ada cacatnya, lengan yang menggunakannya kuat, dan penghalang tidak ada, niscaya dapat membinasakan musuh. Apabila kurang salah satu dari tiga perkara ini, maka pengaruhnya tidak akan ada. Demikian pula dengan do'a, apabila isi do'a tidak baik, atau orang yang berdo'a tidak menggabungkan antara hati dan lisannya, atau adanya penghalang bagi terkabulnya do'a, maka do'a tidak akan berhasil.1 Pelajarilah syarat-syarat berdo'a dan hal-hal yang menghalangi terkabulnya do'a, di dalam pembahasan berikut akan dijelaskan syarat-syarat berdo'a. Syarat menurut istilah bahasa adalah tanda atau alamat. Menurut istilah hukum ialah sesuatu yang apabila tidak ada, hukum itu tidak ada, akan tetapi belum tentu adanya sesuatu itu menyebabkan adanya hukum atau tidak berdasarkan dzatnya. Syarat-syarat terpenting bagi terkabulnya do'a ialah: Pertama: I K H L A S Syarat yang pertama: Ikhlas yaitu membersihkan do'a dan amal dari segala yang mencampurinya dan menjadikannya hanya untuk Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, tidak ada riya', tidak pula berbangga diri, bukan mengharap materi yang bakal sirna dan bukan pula karena berpura-pura melainkan mengharap pahala dari Allah, dan takut kepada adzab-Nya serta mengharap keridhaan-Nya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan ikhlas dalam al-Qur'an yaitu firman-Nya,
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ Dari Abdullah Ibnu Abbas رضي الله عنهما ia berkata, bahwa suatu hari saya duduk di belakang Rasulullah صلى الله عليه وسلم, Rasulullah bersabda kepada saya, يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ "Wahai pemuda, saya akan mengajari kamu beberapa kalimat; peliharalah Allah (suruhan dan larangan-Nya) niscaya Allah memeliharamu, peliharalah Allah tentulah engkau mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila engkau memohon sesuatu, mohonlah kepada Allah, dan apabila engkau meminta sesuatu pertolongan mintalah kepada Allah, ketahuilah walaupun berkumpul seluruh umat untuk mendatangkan suatu kemanfaatan untukmu, tidaklah mereka itu dapat berbuat apa-apa kecuali sekedar yang Allah tetapkan untukmu. Dan jika berkumpul pula seluruh manusia untuk mendatangkan suatu kemelaratan (kesusahan) kepada engkau, tidak juga mereka itu sanggup berbuat apa-apa, melainkan hanya sekedar yang Allah telah tetapkan terhadapmu. Telah diangkat kalam (mata pena) dan telah kering segala lembaran tulisan. " (HR. at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani). Memohon kepada Allah berarti berdo'a kepada-Nya dan mengharapkan-Nya, sebagaimana firman Allah عزّوجلّ,
"Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala tesuatu." (QS. An-Nisa’/4: 32). Ref, 1. Al-Jawabul Kafi, Ibnul Qoyyim hal. 36. Dinukil dari eBook Islam Ibnu Majjah "Istighfar dan Taubat" Artikel Terkait; Syarat-Syarat Terkabulnya Do'a "Syarat Kedua" |
Syarat Terkabulnya Doa, Syarat Pertama
Written By Rachmat.M.Flimban on 18 Oktober 2017 | 10/18/2017 06:19:00 PM
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Syarat-Syarat BERDO'A Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani |
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar