Latest Post
Tampilkan postingan dengan label rukun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rukun. Tampilkan semua postingan
5/17/2017 07:18:00 AM
Bulan Ramadhan Anugerah Allah Yang Agung-5
Written By Rachmat.M.Flimban on 17 Mei 2017 | 5/17/2017 07:18:00 AM
Bulan Ramadhan Anugerah Allah Yang Agung (5)
Bulan Ramadhan adalah bulan yang diberkahi, bulan perjuangan, bulan bersungguh-sungguh,
dan bersemangat! Bulan Ramadhan adalah bulan memperbanyak ibadah kepada Allah
By Sa'id Abu Ukkasyah
Bulan Ramadhan adalah Bulan Ampunan Allah
Menunaikan puasa wajib pada bulan ini merupakan sebab diraihnya ampunan Allah Ta’ala. Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap (pahala), maka akan diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksud sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam إِيمَانًا, yaitu atas dasar keimanannya kepada Allah dan ridha terhadap kewajiban berpuasa Ramadhan, tidak membenci kewajiban tersebut.
Sedangkan maksud sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallamاحْتِسَابًا ,yaitu mengharap kepada Allah Ta’ala agar mendapatkan pahala puasa Ramadhan dan tidak ragu-ragu sedikitpun terhadap adanya pahala tersebut.
Dalam riwayat Imam Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Antara shalat lima waktu, (sholat) jum’at ke (sholat) jum’at (berikutnya), (puasa) Ramadhan ke (puasa) Ramadhan (berikutnya) melebur dosa-dosa yang terdapat diantaranya , selama pelakunya menjauhi dosa-dosa besar.”
Sebagian Setan dibelenggu, Pintu Neraka Ditutup, dan Pintu Surga Dibuka Saat Masuk Bulan RamadhanRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila masuk bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan (sebagian) setan pun dibelenggu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Qodhi ‘Iyadh rahimahullah menjelaskan,
يحتمل أنه على ظاهره وحقيقته ، وأن تفتيح أبواب الجنة وتغليق أبواب جهنم وتصفيد الشياطين علامة لدخول الشهر ، وتعظيم لحرمته ، ويكون التصفيد ليمتنعوا من إيذاء المؤمنين والتهويش عليهم
“Kemungkinan maksud hadits ini sesuai dengan makna tekstual dan hakekat sesungguhnya, (yaitu) pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan (sebagian) setan pun dibelenggu sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan, dan sebagai pengagungan atas kehormatan bulan tersebut. Sedangkan pembelengguan (sebagian) setan-setan dimaksudkan agar mereka tercegah dari menggoda kaum mukminin dan menyulut fitnah diantara kaum mukminin”.
Selanjutnya beliau rahimahullah berkata,
ويحتمل أن يكون المراد المجاز، ويكون إشارة إلى كثرة الثواب والعفو، وأن الشياطين يقل إغواؤهم وإيذاؤهم فيصيرون كالمصفدين
“Dan ada kemungkinan pula maksud hadits ini sebatas kiasan, (sehingga) mengandung isyarat kepada banyaknya pahala dan maaf Allah, dan bahwa tipu daya dan gangguan setan-setan tersebut menjadi sedikit hingga mereka seperti makhluk yang terbelenggu” (Syarh Shahih Muslim).
Namun, pemahaman yang benar adalah bahwa dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dan dibelenggunya (sebagian) setan pun ini dibawakan kepada hakekat yang sesungguhnya, yaitu makna tekstual hadits ini. Dan berpegang dengan makna tekstual dari hadits inilah sikap yang ditunjukkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah.
Bulan Ramadhan adalah bulan Qiyam
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang melakukan qiyam pada bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari dan Muslim).
An-Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam قَامَ رَمَضَانَ
والمراد بقيام رمضان صلاة التراويح
“Maksud qiyam Ramadhan disini adalah shalat Tarawih” (Syarh Shahih Muslim).
Dan masih banyak keutamaan-keutamaan lainnya dari bulan Ramadhan yang mubarak ini, namun semoga penjelasan yang sedikit ini, dapat menggugah semangat ibadah penyusun dan kita semua. Amiin.
Kesimpulan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang diberkahi, bulan perjuangan, bulan bersungguh-sungguh, dan bersemangat! Bulan Ramadhan adalah bulan memperbanyak ibadah kepada Allah. Oleh karena itu, bagi hamba Allah yang mendapatkan anugerah Allah yang agung ini, bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan ini selayaknya memuliakan bulan ini dan menjadikannya sebagai sarana untuk bertaubat, meningkatkan keimanannya serta menambah bekal untuk berjumpa dengan-Nya.
اللهم اجعلنا ممن يعرِف لهذا الشهر مكانته وحُرْمَتَه ، ووفِّقنا للقيام فيه بما يرضيك إنك سميع الدعاء .اللهم وفِّقنا لطاعتك، وأعِنَّا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك ، ويسِّرنا لليسرى ، وأتِمَّ علينا النعمة بالقيام بحق هذا الضيف الكريم ، وأعنّا على صيامه وقيامه وحُسن الأدب فيه يا رب العالمين.
Referensi: Diolah dari http://al-badr.net/muqolat/2506
Sumber Artikel Muslim.or.id
Bulan Ramadhan Anugerah Allah Yang Agung (5)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Labels:
ramadhan,
rukun,
rukun islam
5/17/2017 03:49:00 AM
Bulan Ramadhan Anugerah Allah Yang Agung (3)
Bulan Ramadhan Anugerah Allah Yang Agung (3)
Terkait dengan Al-Qur'an, disebabkan keistimewaan dan keagungannya yang melebihi Kitabullah yang lainnya lah, maka Al-Qur'an diturunkan dengan beberapa tahapan.
By Sa'id Abu Ukkasyah 1 July 2016
Pada ayat yang disebutkan di atas, Allah Ta’ala memuji bulan Ramadhan dengan memilihnya untuk menjadi waktu penurunan Al-Qur`an Al-Karim, bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Kitabullah yang lainnya pun diturunkan kepada para rasul ‘alaihimush shalatu was salam pada bulan Ramadhan yang mubarak ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ath-Thabarani serta selainnya dari hadits Watsilah bin Al-Asqo’ radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَتْ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
“Shuhuf Ibrahim ‘alaihissalam diturunkan di awal malam Ramadhan, sedangkan Taurat diturunkan setelah enam hari berlalu dari bulan Ramadhan. Injil diturunkan setelah tiga belas hari berlalu dari bulan Ramadhan, Al-Furqan (Al-Qur`an) diturunkan setelah empat belas hari berlalu dari bulan Ramadhan” (Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah dan Shahih wa Dho’if Al-Jami’ Ash-Shaghir). Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya beberapa Kitabullah kepada para rasul ‘alaihimush shalatu was salam.
Adapun terkait dengan Al-Qur’an, disebabkan keistimewaan dan keagungannya yang melebihi Kitabullah yang lainnya lah, maka Al-Qur’an diturunkan dengan beberapa tahapan, yaitu:
1. Tahapan penulisan (kitabah) di Lauhul Mahfuzh Sebelum Allah berfirman dengan firman Al-Qur`an, maka Al-Qur`an terlebih dahulu tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Hal ini menunjukkan keluasan ilmu Allah sehingga mengetahui apa yang akan Dia firmankan. Dalilnya adalah firman Allah dalam surat Al-Waaqi’ah: 77-78.
إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
(77) Sesungguhnya Al-Qur`an ini adalah bacaan yang sangat mulia,
فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ
(78) pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh).
Dalam surat Al-Buruuj 21-22, Allah berfirman:
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ
(21) Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia,
فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ
(22) yang (tertulis) dalam Lauh Mahfuzh.
2. Tahapan Penurunan Seluruhnya Sekaligus di Langit Dunia Pada tahapan ini, Al-Qur`an diturunkan seluruhnya 30 juz sekaligus di Baitul ‘Izzah yang berada di langit dunia, tepatnya pada malam Lailatul Qodar di bulan Ramadhan yang diberkahi ini, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang terdapat dalam surat Al-Qodar 1:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an) pada malam kemuliaan Lailatul Qodar).
Pakar Tafsir di kalangan sahabat, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat tersebut:
نزل القرآن جملة واحدة في ليلة القدر
“Al-Qur`an diturunkan sekaligus pada malam Lailatul Qodar” (Ibnu Hajar menshahihkan riwayat ini dalam Fathul Bari).
Hal itu terjadi di Baitul ‘Izzah di langit dunia sebagaimana disebutkan dalam sebagian riwayat Ibnu Abbas yang dishahihkan oleh Al-Hakim yang disepakati oleh Adz-Dzahabi.
[bersambung]
Sumer Artikel Muslim.or.id
[bersambung]
Sumer Artikel Muslim.or.id
Bulan Ramadhan Anugerah Allah Yang Agung (3)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Labels:
iman,
quran,
ramadhan,
rukun,
rukun islam