Latest Post
Tampilkan postingan dengan label rukyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rukyah. Tampilkan semua postingan

Dengan Ayat Kursi dan Do'a dari Jibril ini

Written By Rachmat.M.Flimban on 27 Juli 2017 | 7/27/2017 05:38:00 PM

Dengan Ayat Kursi dan Do'a dari Jibril ini,

Jin Ifrit pun Terbakar


Ifrit, nama itu terkadang kita dengan sewaktu seseorang mengumpat atau mungkin sedang kesal. Kendati di jaman sekarang ini makin sedikit orang yanjg mendengar itu. Namun yang sebernarnya dimaksud ifrit adalah Jin.

Di Jaman Nabi Sulaiman, Ifrit banyak membantu beliu, namun di jaman Rasulullah dan jaman kita sekarang ini, Jin ini menjandi musuh bebuyutan ang kuat dan sangat menakutkan.

Bahkan bagionda Nabi Muhammad SAW sempat dikejar dengan bara Api ketika beliau Mi'raj ke langit. Hal ini dijelaskan Dalam Alqu'an, Suarat Al-Naml, 39.

Artinya; Aku (Jin Ifrit) sanggup membawanya (Singasana Balkis) kepada baginda  (Nabi Sulaiman) sebelum baginda berdiri persidangan ini. Sesungguhnya aku cukup mampu berbuat demikian lagi diperecaya.

Dapat dibayangkan betapa kuatnya Jin ifrit. Ayat ini membuktikan bila jarak jauh bukanlah suatu masalah yang besar bagi bangsa Jin.

Karena ketidak terikatan pada ruang, mereka dengan mudah bepergian ke suatu tempat yang jaraknya sangat jauh dalam waktu yang sekejap, bahkan mereka bisa tinggal pada ruang yang dalam ukuran manusia ukurannya sangat kecil.

Dikisahkan dalam perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, jin ifrit berani mengejar Rasulullah SAW yang dikawal oleh Malaikat Jibril. Namun ia berhasil dihancurkan dengan doa bacaan yang diajarkan okeh Jibril.


Berikut Kisahnya:

Ketika Rasulullah SAW terbang dengan mengendarai Buraq yang didampingi malaikat Jibril... tiba-tiba beliau melihat ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api yang menyala-nyala .

Tiap Nabi menoleh beliau selalu melihat ifrit itu terbang membuntuti untuk mencelakakan Nabi dengan terus-menerus menyemburkan Api dari obor yang dibawa Jin ifrit tersebut.


Kemudian Jibril berkata:

"Tidakkah aku ajarkan kepada kamu (Nabi SAW) beberapa kalimat... jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik pada kepada wajahnya lalu dia akan binasa (hancur lebur)?"

Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah SAW:

Doa Ruqyah dari Malaikat Jibril


أَعُوْذُ بِوَجْهِ اللهِ الْكَرِيْمِ


وَبِكَلِمَاتَ اللهِ التّامِّاتِ الَّتِيْ لآيُجَاوِزُهُنَّ بَرُّ وَلاَ فَاجِرٌ وَمِنْ شَرِّ مَاذَرَأَفِي اْلأرْضِ وَشَرِّمَايَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرِّ مَايَنْزِلُ مِنَ السَّمآءِ وَشَرِّمَايَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ فِتَنِ الَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ طَوَارِقِ الَّليلِ وَنْهَارِ إِلاَّ طَارِقٌا يَطْرُقُ يَارَحْمَن

Do'a Ruqyah dari Malaikat Jibril

"Aku berlindung dengan wajah Allah yang Maha Mulia dan dengan Kalimat-Kalimat Allah yang sempurna yang tidak ada "melampauinya" segala kebaikan maupun keburukan dari kejahatan apa yang masuk dalam dan apa yang keluar darinaaya dan dari kejahatan apa yang turun dari langit dan apa ang naik kepadanya.

Dan dari kejahatan fitnah di malam dan di siang hari dan dari kejahatan jalan-jalan di malam dan di siang hari, kecuali suatu jalan yang dilalui dengan kebaikan, wahai yang Maha Penyayang.

Setelah Nabi Muhammad saw membaca doa tersebut, maka jin ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur lalu binasa dan obornya padam. (HR.Bukhari)


Sumber Artikel; Parapencarisyafaat.blogspot.co.id


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Tata Cara Ruqyah Yang Benar

Written By Rachmat.M.Flimban on 22 Juli 2017 | 7/22/2017 05:23:00 PM

Tata Cara Ruqyah Yang Benar

Ruqyah bukan pengobatan alternatif.

Justru seharusnya menjadi pilihan pertama pengobatan tatkala seorang muslim tertimpa penyakit. Sebagai sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan keberadaannya.


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya meruqyah termasuk amalan yang utama. Meruqyah termasuk kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis setan-setan dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya”. [1]

Karena demikian pentingnya penyembuhan dengan ruqyah ini, maka setiap kaum Muslimin semestinya mengetahui tata cara yang benar, agar saat melakukan ruqyah tidak menyimpang dari kaidah syar’i.

Tata cara meruqyah adalah sebagai berikut:

  1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.
  2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.
  3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
  4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.
  5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
  6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
  7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”. (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182). Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan: “Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar Rabbani, 17/184].
  8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun. Disebutkan dalam hadits Malik bin Rabi’ah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
  9. كُلُوْا الزَيْتَ وَ ادَّهِنُوا بِهِ فَإنَهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَة

    “Makanlah minyak zaitun , dan olesi tubuh dengannya. Sebab ia berasal dari tumbuhan yang penuh berkah”.[2]

  10. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits ‘Aisyah, ia berkata: “Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan…”. [HR Muslim, Syarah An Nawawi (14/180].
  11. Imam An Nawawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan dan mendoakannya. Banyak riwayat yang shahih tentang itu yang telah aku himpun dalam kitab Al Adzkar”. Dan menurut Syaikh Al ‘Utsaimin berkata, tindakan yang dilakukan sebagian orang saat meruqyah dengan memegangi telapak tangan orang yang sakit atau anggota tubuh tertentu untuk dibacakan kepadanya, (maka) tidak ada dasarnya sama sekali.

  12. Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang dikeluhkan seraya mengatakan بِسْمِ الله (Bismillah, 3 kali).
  13. أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ

    “Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti”.[3]

    Dalam riwayat lain disebutkan “Dalam setiap usapan”. Doa tersebut diulangi sampai tujuh kali.

    Atau membaca :

    بِسْمِ الله أعُوذُ بِعزَِّةِ الله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ مِنْ وَجْعِيْ هَذَا

    “Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini”.[4]

    Apabila rasa sakit terdapat di seluruh tubuh, caranya dengan meniup dua telapak tangan dan mengusapkan ke wajah si sakit dengan keduanya.[5]

  14. Bila penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki atau tangan misalnya, maka dibacakan pada tempat tersebut. Disebutkan dalam hadits Muhammad bin Hathib Al Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al Jalal, ia berkata: Aku datang bersamamu dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di Madinah semalam atau dua malam, aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar habis. Aku pun keluar untuk mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan berguling menimpa lenganmu. Maka aku membawamu ke hadapan Nabi. Aku berkata: “Kupertaruhkan engkau dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini Muhammad bin Hathib”. Beliau meludah di mulutmu dan mengusap kepalamu serta mendoakanmu. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih meludahi kedua tanganmu seraya membaca doa:
  15. أَذْهِبْ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

    “Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak meninggalkan penyakit”[6].

    Dia (Ummu Jamil) berkata: “Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh”.

  16. Apabila penyakit berada di sekujur badan, atau lokasinya tidak jelas, seperti gila, dada sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan ruqyah di hadapan penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘laihi wa sallam meruqyah orang yang mengeluhkan rasa sakit. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, dari Ubay bin K’ab , ia berkata: “Dia bergegas untuk membawanya dan mendudukkannya di hadapan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salla,m . Maka aku mendengar Beliau membentenginya (ta’widz) dengan surat Al Fatihah”.[7]

Apakah ruqyah hanya berlaku untuk penyakit-penyakit yang disebutkan dalam nash atau penyakit secara umum? Dalam hadits-hadits yang membicarakan terapi ruqyah, penyakit yang disinggung adalah pengaruh mata yang jahat (‘ain), penyebaran bisa racun (humah) dan penyakit namlah (humah). Berkaitan dengan masalah ini, Imam An Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim: “Maksudnya, ruqyah bukan berarti hanya dibolehkan pada tiga penyakit tersebut. Namun maksudnya bahwa Beliau ditanya tentang tiga hal itu, dan Beliau membolehkannya. Andai ditanya tentang yang lain, maka akan mengizinkannya pula. Sebab Beliau sudah memberi isyarat buat selain mereka, dan Beliau pun pernah meruqyah untuk selain tiga keluhan tadi”.

(Shahih Muslim, 14/185, kitab As Salam, bab Istihbab Ar Ruqyah Minal ‘Ain Wan Namlah).

Demikian sekilas cara ruqyah. Mudah-mudahan bermanfaat. (Red).

Maraji` :

  1. Risalatun Fi Ahkami Ar Ruqa Wa At Tamaim Wa Shifatu Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, karya Abu Mu’adz Muhammad bin Ibrahim. Dikoreksi Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman Jibrin.
  2. Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, karya Abdullah bin Muhammad As Sadhan, Pengantar Syaikh Abdullah Al Mani’, Dr Abdullah Jibrin, Dr. Nashir Al ‘Aql dan Dr. Muhammad Al Khumayyis, Cet X, Rabi’ul Akhir, Tahun 1426H.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]


Footnote

[1]. Dinukil dari Kaifa Tu’aliju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syar’iyyah, hlm. 41.

[2]. Hadits hasan, Shahihul Jami’ (2/4498).

[3]. HR Muslim, kitab As Salam (14/189).

[4]. Shahihul Jami’, no. 346.

[5]. Fathul Bari (21/323). Cara ini dikatakan oleh Az Zuhri merupakan cara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam meniup.

[6]. Al Fathu Ar Rabbani (17/182) dan Mawaridu Azh Zham-an, no. 1415-1416.

[7]. Al Fathu Ar Rabbani (17/183).

[8]. Namlah adalah luka-luka yang menjalar di sisi badan dan anggota tubuh lainnya


Dinukil dari Sumber Artikel: Almanhaj.or.id


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Tip Menghilangkan Gangguan Jin dan Sihir

Written By Rachmat.M.Flimban on 16 Juli 2017 | 7/16/2017 07:22:00 PM

Tip Menghilangkan Gangguan Jin dan
Sihir Dengan Rukyah Mandiri
Oleh Fadhil ZA

Jika anda curiga bahwa anda mengalami gangguan jin dan sihir yang ditandai dengan sering melihat sesuatu yang orang lain tidak melihatnya, sering mendengar bisikan atau suara untuk melakukan sesuatu, terhalang jodoh, tertutup pintu rezeki, sakit yang tidak bisa ditelusuri secara medis, sering bermimpi buruk dan lain sebagainya. Lakukanlah test untuk memastikan apakah ada gangguan sihir atau tidak dengan mendengarkan ayat Rukyah seperti tersebut dibawah ini .
AYAT RUKYAH DAN TEST GANGGUAN SIHIR

Perhatikan reaksi yang muncul ketika mendengarkan ayat rukyah itu, jika muncul rasa mual, mau muntah, anggota tubuh bergerak sendiri, badan terasa panas, jantung berdebar keras, sendawa terus menerus dan lain sebagainya , berarti anda positip mengalami gangguan jin atau sihir.
TEKNIK RUKYAH MANDIRI
Berikut ini prosedur pelaksanaannya :
A. Persiapan Tempat
1. Pastikan tempat anda melakukan terapi tidak ada gambar/patung makhluk bernyawa (jika ada turunkan dan simpan dahulu)
2. Pastikan lokasi tidak bising, tidak ada suara musik
3. Pastikan tempatnya bersih, rapi dan harum
4. Bentengi tempat anda melakukan terapi dengan membacakan Ayat Kursi sebanyak 7 x dengan niat membentengi tempat dari semua energi negatif/ serangan jin/sihir.
B. Persiapan lahir Bathin
1. Mandi terlebih dahulu, pakailah pakaian yang bersih dan gunakan minyak wangi untuk pengharum badan
2. Shalat 2 rakaat, lalu lakukan dzikir yang biasa kita lakukan setelah sholat, lalu bacalah shalawat nabi 3 kali lalu ta’awudz dan ucapkan doa ( JIKA ANDA SAKIT KARENA GANGGUAN SIHIR/JIN) :”” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu !” 3 x. “ya Allah Ya Tuhanku, hambamu memohon untuk diberi pertolongan dan kekuatan untuk membakar habis semua benda-benda sihir, semua ikatan sihir, semua kotoran-kotoran sihir, semua makhluk-makhluk negatif pembawa sihir, hingga tidak punya daya kekuatan lagi untuk menyakiti hambamu ini dan lindungilah hambamu ini dari kembalinya sihir pada diriku ini. Tiada daya upaya kecuali pertolongan Engkau Ya Allah Ya Robbal’alamiin…….”
3. JIKA ANDA SAKIT FISIK ucapkan doa :”” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu !” 3 x.”Ya Allah Ya Tuhanku, hambamu ini memohon untuk diberi pertolongan dan kekuatan untuk menyembuhkan sakit ………………….. (sebutkan sakit apa), Sembuhkanla secara sempurna ya Allah, kesembuhan tanpa meninggalkan penyakit. Tiada daya upaya kecuali pertolongan Engkau Ya Allah Ya Robbal’alamiin…….”
4. Baca doa pembentengan diri, dengan membacakan 3 Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas 3 x) di kedua telapak tangan lalu usapkan keseluruh tubuh 3 kali)
5. Pastikan kondisi kejiwaan dalam keadaan stabil (tidak dalam keadaan marah, stress dll)
6. Terapi ini memerlukan kesadaran penuh, konsentrasi dari pasien, maka jika ada pasien yang tidak dapat mengontrol dirinya (tidak sadar/kesurupan) ketika mendengarkan lebih baik tidak melakukan tekhnik ini dan harus diruqyah oleh praktisi ruqyah yang berpengalaman
Selanjutnya lakukan rukyah mandiri dengan cara sebagai berikut :
.Pilih salah satu ayat rukyah pada MP 3 dibawah ini
.Letakan tangan kiri diatas dada dan tangan kanan diatas perut
.Dengarkan ayat rukyah itu dengan khusuk sambil memutar tangan kanan yang diatas perut berlawanan arah jarum jam
.Lakukan sambil membaca doa dibawah ini
“Ya Allah ya Jabbar, ya Mutakabbir , ya Dzaljalaali wal ikraam…hamba mohon dengan kebesaran dan kemuliaanMu , keluarkan berbagai penyakit, kotoran dan jin fasik yang berdiam ditubuh hamba ini dengan izin dan kehendakMu. Jangan Kau izinkan mereka menetap ditubuh hamba untuk selama lamaNya”
Jika timbul rasa mual dan mau muntah , dorongkan tangan yang diatas perut kearah leher, kemudian muntahkan semua yang bisa dimuntahkan pada waktu itu. Lakukan semua itu berulang ulang sampai tidak terasa mual dan mau muntah lagi. Mudah2an semua penyakit , kotoran dan jin fasik itu keluar dari tubuh anda bersama muntah tersebut.
UNTUK PELAKSANAAN RUKYAH MANDIRI INI DAPAT DIPILIH BEBERAPA AYAT RUKYAH SEBAGAI BERIKUT
1. AYAT RUKYAH SEIKH FARES ABAD

2. AYAT RUKYAH SEIKH MAJED AL JAMIL

3. AYAT RUKYAH SEIKH SUDAIS

4. AYAT RUKYAH SEIKH AL GHOMIDY

Jika gangguan jin itu berasa dari leluhur anda karena pernah ada perjanjian antara leluhur anda dengan golongan jin sebaiknya perjanjian itu dibatalkan dahulu . Sebelum membaca doa diatas lakukan doa pembatal perjanjian dengan mengucapka n iktrar sebagai berikut
“Ya Allah ya Jabbar ya Mutakabbir….Demi kebesaran dan kemuliaanMu ya Allah mulai hari ini kami batalkan perjanjian yang pernah dibuat oleh leluhur kami dengan golongan Jin yang tidak pernah kami ketahui sebelumnya, jangan Kau izinkan mereka mendekati kami mulai hari ini ya Allah”
Perhatikan juga jika ada jimat, benda pusaka yang bisa menjadi sumber sihir dirumah, siongkirkan semua benda itu dari diri dan rumah anda.
AYAT RUKYAH LAINNYA BISA DIDOWNLOAD DARI BLOG “http://quranic-healing.blogspot.com SILAH KAN DI DOWNLOAD. LINK INI BERISI AYAT RUKYAH DARI PULUHAN GRAND MASTER QURANIC HEALING INTERNATIONAL
Semoga bermanfaat bagi anda semu
Jika gangguan jin itu berasa dari leluhur anda karena pernah ada perjanjian antara leluhur anda dengan golongan jin sebaiknya perjanjian itu dibatalkan dahulu . Sebelum membaca doa diatas lakukan doa pembatal perjanjian dengan mengucapka n iktrar sebagai berikut:
“Ya Allah ya Jabbar ya Mutakabbir….Demi kebesaran dan kemuliaanMu ya Allah mulai hari ini kami batalkan perjanjian yang pernah dibuat oleh leluhur kami dengan golongan Jin yang tidak pernah kami ketahui sebelumnya, jangan Kau izinkan mereka mendekati kami mulai hari ini ya Allah”
Perhatikan juga jika ada jimat, benda pusaka yang bisa menjadi sumber sihir dirumah, siongkirkan semua benda itu dari diri dan rumah anda.
AYAT RUKYAH LAINNYA BISA DIDOWNLOAD DARI BLOG “http://quranic-healing.blogspot.com SILAH KAN DI DOWNLOAD. LINK INI BERISI AYAT RUKYAH DARI PULUHAN GRAND MASTER QURANIC HEALING INTERNATIONAL
Semoga bermanfaat bagi anda semua
Sumber Artikel; Fadhilza.com



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. HOSE AL ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger