بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Syarat-Syarat BERDO'A Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani |
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Syarat-Syarat BERDO'A Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani |
Syarat-syarat terpenting bagi terkabulnya do'a ialah: Keempat: Khusyu’ Syarat yang keempat: Menghadirkan hati sewaktu berdo'a dan khusyu', mengharapkan ganjaran pahala dari Allah dan takut kepada adzab-Nya. Allah عزّوجلّ memuji Nabi Zakaria عليه السلام dan keluarganya. Firman Allah عزّوجلّ, وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْداً وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ "Dan (ingatlah kisah) Zakariya, tatkala ia menyeru Rabb-nya, "Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan do'anya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami." (QS. al-Anbiyaa’/21: 89-90) Merupakan keharusan bagi seorang Muslim di dalam berdo'a untuk menghadirkan hatinya, dan ini merupakan syarat terpenting terkabulnya do'a sebagaimana pendapat Imam Ibnu Rajab رحمه الله. Dalam Musnad Imam at-Tirmidzi, Abu Hurairah رضي الله عنه meriwayatkan Rasulullah bersabda: اُدْعُوا اللهَ تَعَالَى وَاَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجَابَةِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِّنْ قَلْبِ غَافِلٍ لاَهٍ "Berdo'alah kamu kepada Allah sedang kamu yakin akan terkabul do'amu tersebut, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan do 'a orang yang hatinya lalai dan tidak serius." (HR. at-Tirmidzi dan dihasankan oleh Al-Albani). Sungguh Allah telah memerintahkan kepada orang yang berdo'a untuk menghadirkan hati dan merendahkan diri se-waktu berzikir dan berdo'a. Firman Allah عزّوجلّ, وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ "Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. " (QS. al-A'raf/7: 205). Ref, 1 Dinukil dari eBook Islam Ibnu Majjah "Istighfar dan Taubat" Artikel Terkait; Syarat-Syarat Terkabulnya Do'a "Kelima: KESUNGGUHAN DALAM BERDO’A" |
Posting Komentar