Home » , , , , » Fiqih, Asal Usul Hijr Ismail

Fiqih, Asal Usul Hijr Ismail

Written By Rachmat.M.Flimban on 01 Januari 2018 | 1/01/2018 01:27:00 PM

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Fiqih

Asal Usul Hijr Ismail


Mengapa dinamakan Hijr Islamil? Apakah ada hubungannnya dengan Nabi Ismail?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Masyarakat kita menyebut bangunan tembok setengah lingkarang setinggi pundak dengan nama Hijr Ismail. Meskipun sebenarnya ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Nabi Ismail ‘alaihis salam. Karena bangunan ini ada setelah pemugaran yang dilakukan oleh masyarakat Quraisy, sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus jadi nabi.

Ketika peristiwa Fathu Mekah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh A’isyah mengenai bentuk Ka’bah. A’isyah bercerita,

سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ الْجَدْرِ أَمِنَ الْبَيْتِ هُوَ قَالَ « نَعَمْ » . قُلْتُ فَمَا لَهُمْ لَمْ يُدْخِلُوهُ فِى الْبَيْتِ قَالَ ” إِنَّ قَوْمَكِ قَصَّرَتْ بِهِمُ النَّفَقَةُ “

Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tembok Hijr, apakah itu bagian dari Ka’bah?

Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya.”

Saya bertanya lagi, ‘Mengapa tidak mereka masukkan jadi satu dengan bangunan Ka’bah?’

Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Masyarakatmu kekurangan dana.”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan keinginannya,

وَلَوْلاَ أَنَّ قَوْمَكِ حَدِيثٌ عَهْدُهُمْ بِالْجَاهِلِيَّةِ فَأَخَافُ أَنْ تُنْكِرَ قُلُوبُهُمْ أَنْ أُدْخِلَ الْجَدْرَ فِى الْبَيْتِ وَأَنْ أُلْصِقَ بَابَهُ بِالأَرْضِ

Andai bukan karena kaummu baru saja keluar dari masa Jahiliyah, sehingga saya khawatir jiwa mereka menolak, niscaya akan aku gabungkan tembok setengah lingkaran itu jadi satu dengan ka’bah, dan pintunya saya buat di bawah sama dengan tanah. (HR. Bukhari 1584 dan Muslim 3313).

Hadis ini sangat tegas menunjukkan bahwa bangunan tembok setengah lingkaran itu tidak ada kaitannya dengan Ismail.

Bagaimana Kisah Selengkapnya?

Ibnu Katsir membawakan riwayat dari Muhammad bin Ishaq, bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusia 35 tahun, terjadi banjir hingga bangunan Ka’bah rusak.

Tinggal puing-puing dan sisa-sisa tembok. Akhirnya orang Quraisy berencana untuk merenovasi ka’bah. Mereka siapkan bahan, peralatan, termasuk tenaganya dan tukang.

Secara ekonomi, sebenarnya orang musyrikin Quraisy cukup mapan. Sehingga mereka mampu untuk merenovasi ka’bah seperti bangunan sebelumnnya. Namun untuk Ka’bah, mereka punya standar yang berbeda dengan umumnya bangunan lainnya.

Sebelum renovasi Ka’bah dilakukan, ada tokoh Quraisy dari bani Makhzum, yaitu Abu Wahb bin Abid bin imran.

Dia memberi peringatan kepada masyarakat Quraisy,

يا معشر قريش لا تدخلوا في بنيانها من كسبكم إلا طيباً، لا يدخل فيها مهر بغي، ولا بيع ربا، ولا مظلمة أحد من الناس

“Wahai orang Quraisy, jangan sampai melibatkan modal untuk pembangunan ka’bah kecuali yang halal. Jangan melibatkan upah pelacur, hasil transaksi riba, atau uang kedzaliman dari orang lain.”

Abu Wahb ini adalah paman Abdullah, ayahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tepatnya paman dari ibu. Dan dikenal sebagai orang terhormat di kalangan Quraisy. (Sirah Ibnu Katsir, 1/275).

Karena mereka hanya membatasi dari harta yang halal, maka dana mereka terbatas. Menyebabkan mereka tidak bisa membangun Ka’bah utuh seperti sebelumnya.

 Mereka bangun sesuai ketersediaan dana, dan bagian sisanya ditaruh luar, hanya diberi tanda tembok setinggi pundak, untuk pembatas agar tidak dilewati orang yang thawaf.

Untuk itu, jika ada orang yang thawaf dan melintasi Hijr, maka thawafnya batal.

Karena dia tidak mengelilingi Ka’bah dengan sempurna.

Benarkah Ada Kuburan Ismail di Hijr?

Ada sebagian orang yang berpendapat demikian. Namun pendapat ini tidak benar, karena tidak ada riwayat yang otentik dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebutkan hal itu. Sementara riwayat mauquf (pernyataan sahabat) statusnya sanngat lemah, sehingga sama sekali tidak bisa dijadikan dalil.

(Penjelasan dari kitab Tahdzir as-Sajid, hlm. 74-76)

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah)

Sumber: Konsultasisyariah.com


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين


Anda Sedang membaca artikel yang berjudul Fiqih, Asal Usul Hijr Ismail Silahkan baca artikel dari HOSE AL ISLAM Tentang , , , , Yang lainnya. Dan Ingin Mengeprint klik tombol prin di Bawah, atau bookmark halaman ini dengan URL : https://baytal-islam.blogspot.com/2018/01/fiqih-asal-usul-hijr-ismail.html
Klik Untuk Print Friendly and PDF
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. HOSE AL ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger