Variasi Adzan 2. Sembilanbelas Kalimat ADZAN 2. Sembilanbelas Kalimat Adzan model ini sama dengan cara pertama namun ditambah tarji' pada dua kalimat syahadat. Tarji' adalah mengucapkan dua kalimat syahadat dua kali, dua kali, dengan suara pelan, kemudian mengulanginya lagi dengan suara keras."1 Dari Abu Mahdzurah2 menuturkan, "Aku keluar bersama beberapa orang ketika Nabi صلى الله عليه وسلم pulang dari perang Hunain. Lantas muadzin Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengumandangkan adzan shalat. Kami pun ikut menirukan dan mengejeknya dengan teriakan. Nabi صلى الله عليه وسلم mendengar suara kami, lantas beliau mengirim utusan memanggil kami hingga kami dibawa di hadapan beliau. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertanya, 'Siapa di antara kalian yang tadi kudengar suaranya keras?' Semua orang menunjuk kepadaku, dan memang mereka benar. Lantas beliau membiarkan mereka pergi dan menahan diriku. Beliau bersabda, "Tetaplah di sini dan kumandangkan adzan shalat." Aku bertanya, "Bagaimana caranya wahai Rasulullah?" Lalu beliau mengajariku. Kemudian aku berdiri sementara tak ada sesuatu pun yang lebih aku benci daripada Nabi صلى الله عليه وسلم dan perintah yang beliau berikan kepadaku. Aku berdiri di hadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم, lantas beliau sendiri yang mengajariku adzan. Beliau bersabda, 'Ucapkanlah: اللهُ أَكْبَرُ ,- اللهُ أَكْبَرُ ,- اللهُ أَكْبَرُ ,- اللهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ,- أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ,- أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ Selanjutnya beliau bersabda, 'Ulangilah dan keraskan suaramu."3 Kemudian beliau bersabda kepadaku, 'Ucapkanlah: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ,- أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ,- أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ ,- حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ ,- حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ اللهُ أَكْبَر ,- اللهُ أَكْبَر لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ Kemudian ketika aku sudah menyelesaikan adzan beliau memanggilku lalu memberiku bungkusan berisi perak. Kemudian beliau meletakkan tangan beliau di ubun-ubunku, lalu menjalankannya ke bagian wajahku, lalu ke dadaku, terus ke lambungku hingga sampai ke pusarku. Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengucapkan, 'Semoga Allah memberkahimu dan melimpahkan berkah kepadamu.' Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, perintahkan aku mengumandangkan adzan di Mekah.' Beliau menjawab, 'Aku telah memerintahkan melaksanakannya.' Sejak itu, hilanglah segala bentuk kebencian kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم; dan semua itu berubah menjadi cinta kepada Nabi صلى الله عليه وسلم. Selanjutnya aku mendatangi Itab bin Usaid, gubernur Rasulullah صلى الله عليه وسلم (di Mekah). Lalu aku mengumandangkan adzan shalat atas perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم."4 Dalam riwayat lain dari Abu Mahdzurah رضي الله عنه, Nabi صلى الله عليه وسلم mengajarinya adzan sembilanbelas kalimat. Dalam riwayat ini disebutkan lafazh adzan berikut, "Allahu akbar Allahu akbar, Allahu akbar Allahu akbar, asy-hadu alla Ilaha illallah, asyhadu alla Ilaha illallah, asyhadu anna Muhammadar rasulullah, asyhadu anna Muhammadar rasulullah, asy-hadu alla Ilaha illallah, asyhadu alla Ilaha illallah, asyhadu anna Muhammadar rasulullah, asyhadu anna Muhammadar rasulullah; ...dst. Sedangkan lafazh iqamah sebanyak tujuhbelas kalimat."5 Imam Nawawi رحمه الله mengungkapkan, "Hadits ini mengandung hujjah yang terang dan bukti yang gamblang bagi mazhab Malik, Syafi'i dan mayoritas ulama bahwa tarji' dalam adzan itu terbukti shahih lagi disyariatkan."6 Tarji' masih dipraktikkan di Mekah hingga masa Imam Syafi'i. Generasi salaf menghadiri musim haji setiap tahun dan tak seorang pun mengingkarinya."7 Tanda Buku; 1. Lihat Al-Mughni, I : 404; Syarhu Muslim, Nawawi, II : 81; dan libat Syarhuz Zarkasyi, I : 502; serta Fathul Bari, II : 83. 2.lalah Samurah bin Ma'ir Al-Qurasyi. Tinggal di Mekah hingga wafat tahun 59 H. 3. Dalam riwayat lain, "Engkau melirihkan suaramu dengannya, kemudian engkau,mengeraskan suaramu." (HR. Abu Dawud, hadits no. 501) 4. Diriwayatkan oleh Ahmad, hadits no.15380 dengan redaksi diatas, muhaqqiqnya mengatakan, "Hadist shahih dengan jalan-jalan periwayatannya, dan ini sanad yang hasan," XXIV : 99; Abu Dawud, hadits no. 501; Tirmidzi, hadits no. 192; Nasai, hadits no. 629; dan Ibnu Khuzaimah, hadits no. 377. Baghawi menshahihkannya dalam Syarhus Sunnah, II: 262 5. Diriwayatkan oleh Ahmad, hadits no. 14837; Tirmidzi, hadits no. 192; dan ia berkata, "hadits hasan shahih"; Abu Dawud, hadits no. 502; dan Ibnu Majah, hadits no. 709. Nawawi menshahihkannya dalam Al-Majmu', III : 90; Ibnu Daqiqil ‘id dalam Al-Ilmam, serta Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi, hadits no. 162 6. Syarhu Shahih Muslim, II : 81. 7. Lihat Tuhfatul Ahwadzi: 574. Al-Mubarakfuri mengatakan, "Pengingkaran sunnahnya tarji' dalam adzan tak memiliki dasar selain taklid atau minim pengetahuan." Dinukil dari; "eBook Dzikir Pagi dan Petang Versi Full, Karya Ibnumajjah," |
Variasi Adzan 2, Sembilanbelas Kalimat
Written By Rachmat.M.Flimban on 11 Januari 2018 | 1/11/2018 08:55:00 AM
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
author;
Rachmat Machmud. Flimban
Posting Komentar